Contoh cerpen – Saat masih kecil, kebiasaan apa sih yang biasa Anda lakukan sebelum tidur? Beberapa diantara Anda mungkin terbiasa mendengarkan cerita yang dibacakan oleh orang tua. Nah saat sudah dewasa dan memiliki anak, pernahkah Anda berfikir untuk melakukan hal yang sama pada buah hati Anda?
Nah bagi Anda yang ingin membacakan cerita-cerita seru untuk si kecil, saat ini tak perlu lagi mencari buku cerita anak-anak.
Melalui media internet pun Anda bisa membacakan cerita yang tak kalah menariknya. Bukan hanya cerita ringan khusus anak, cerpen yang banyak tersebar di internet juga bisa berupa cerita tentang kehidupan, cerpen islami, cerpen kisah cinta dan masih banyak lainnya.
Nah berikut ini adalah beberapa contoh cerpen berbagai tema.
Contents
- 1 Contoh Cerpen & Unsur Instrinsiknya
- 2 Contoh Cerpen Singkat Pengalaman Pribadi
- 3 Contoh Cerpen Singkat Lucu
- 4 Contoh Cerpen Islami
- 5 Contoh Cerpen Singkat Percintaan Romantis
- 6 Contoh Cerpen Singkat Motivasi
- 7 Contoh Cerpen Singkat Anak Sekolah
- 8 Contoh Cerpen Singkat Pendidikan
- 9 Contoh Cerpen Singkat Kehidupan Sehari-hari
- 10 Contoh Cerpen Singkat Persahabatan
Contoh Cerpen & Unsur Instrinsiknya
Bangkit
Cahaya bulan malam ini begitu terang, bintang pun berkelap kelip memamerkan keindahannya. Aku berjalan menyusuri sebuah lorong nan sepi, tak ada satu orang pun disana. Hatiku terasa sepi dan gundah dengan segala kekacauan yang terjadi hari ini. Sebuah hari dimana seharusnya kebahagiaan ku dapati.
Namun apa yang terjadi? Hal buruk justru menimpaku bertubi-tubi, konflik dengan orang tua karena ketidak lulusanku, perayaan ulang tahun yang terpaksa gagal, hadiah sepeda motor yang gagal ku dapat, adik yang menyebalkan dan sorak sorai teman-teman merayakan kelulusannya.
Hari-hari yang keras karena kisah cinta pahitku. Hingga indahnya malam ini seakan tak mampu membuatku tersenyum lagi. Tetesan air mata mulai mengalir di pipiku dan perlahan ku usap.
Ya, sakit memang putus cinta. Rasanya beberapa menit lalu kata-kata terakhirnya masih bisa kurasakan merobek-robek hatiku “sudah sana… pergilah jika itu yang kamu inginkan! Kamu kira aku tak bisa menemukan yang lebih baik darimu.
Semoga kamu tak menyesali keputusanmu yang telah menyia-nyiakan cinta suciku!” kutipan pesan yang masuk ke ponselku.
Beberapa telephone masuk pun sengaja ku tolak karena sudah begitu muaknya. Air mata terus mengalir di pipiku diikuti dengan sakit kepala yang mulai terasa. Seakan tak mampu bangkit, aku terus duduk termenung di pinggir jalan.
“Halo mba.. lagi sedih banget nih kayanya, bisa bagi uangnya dong” ucap seorang pemuda yang sedang mabuk menghampiriku.
Karena tak meresponnya, pemuda itupun pengancamku dengan sebilah pisau lipat yang dikeluarkan dari saku celana jeansnya. Tanpa berfikir panjang, ku ambil tas di sebelahku dan kuserahkan semua uang yang ku miliki.
“Ambil semua ini dan pergilah menjauh!”
Kembali ku susuri jalan hingga sampailah ke sebuah jembatan tua dengan jurang tinggi di bawahnya. Kakiku mulai melangkah maju dan ku angkat kaki kananku.
Selangkah lagi tubuhku akan jatuh ke dalam jurang, semua kekacauan di hatiku seakan menghilangkan rasa takutku terhadap ketinggian.
Namun tiba-tiba seseorang menarik bajuku. Ternyata pria pemabuk tadilah yang menarikku menjauh dari pinggir jembatan.
“Kenapa kamu lakukan ini, kenapa kamu menolongku?!”
Tanpa berkata apa-apa ia pergi meninggalkanku lalu ku kejar dia. Setelah beberapa saat ia baru mulai berbicara.
“Aku sangat membenci orang-orang lemah sepertimu. Maaf jika aku menarikmu” ucapnya sembari menatapku tajam dan menjulurkan tangannya. Kaget bukan main ku lihat tangannya yang ternyata sisa 2 jari saja.
“Kaget ya, ini adalah bukti kerasnya kehidupan di jalan. Jariku yang lain hilang dipotong preman karena persaingan.” Karena tak ku sabut jabatan tangannya, ia pun meletakkan kembali tangannya dan melanjutkan ceritanya.
“Maaf ku ambil tasmu, sudah 3 hari aku tak makan. Biasanya aku makan dari sisa makanan di tong sampah. Namun karena hujan deras kemarin, semua makanan yang ku anggap masih layak sudah berubah membusuk.”
Memang jika dilihat dari tubuhnya, ia sangat kurus. Sembari menahan aroma alkohol yang begitu menyengat dari mulutnya, ku berikan kembali tasku padanya. “Ambilah ini, mungkin kamu lebih membutuhkannya.”
Dari percakapan singkat dengannya, hatiku mulai kembali kuat. Tak bisa kubayangkan jika aku yang berada di posisinya.
Ya meskipun hidupku selalu kecukupan, namun tak pernah ada rasa syukur di hati. Pria yang selama ini ku perjuangkan namun ternyata selalu membuatku kecewa pun seakan tak lagi membebaniku.
“Pulanglah, masih banyak yang menanti kepulanganmu!” ucapnya sembari beranjak menjauh dariku.
Malam semakin sunyi, ku susuri jalan ke arah rumah. Ketika sampai di persimpangan jalan, ku dapati kekasihku berdiri dengan segenggam bunga di tangannya.
3 orang yang ku kenal juga berdiri menantiku, ya kedua orang tua dan adikku pun ikut mencariku.
“Maaf sayang, aku telah banyak mengecewakanmu dan salah menilaimu” pelukan erat mendarat di badanku. Tak kuasa menahan tangis haru, ku peluk balik kekasihku.
Beberapa saat berlalu ia kemudian menyerahkan bunga di tangannya dan sebuah buku kecil yang ternyata diary ku.
Di buku kecil itulah aku menuliskan keluh kesah dan rasa banggaku pada sosok pria yang sedang menggenggam erat tanganku ini.
Di balik sana, keluargaku tersenyum melihatku kembali. Kami pun masuk ke mobil dan pergi ke mall untuk merayakan ulang tahunku. Ya meskipun hadiah motor tetap tak kudapat karena aku gagal lulus ujian.
Unsur Intrinsik Cerpen di Atas
- Tema: Kehidupan/Jangan mudah putus asa
- Latar waktu: Malam hari, dengan bukti “cahaya bulan malam ini”
- Latar tempat: dipinggir jalan dengan bukti “aku terus duduk termenung di pinggir jalan”
- Latar suasana: sunyi sepi dengan bukti “malam semakin sunyi”
- Alur: Maju
- Penokohan:
Aku: Mudah putus asa, tidak bersyukur
Pria pemabuk: Bad boy tapi kuat dalam menghadapi kerasnya kehidupan.
- Sudut pandang: Orang pertama sebagai tokoh utama.
- Nilai moral: Saat tokoh utama menyadari betapa berharganya hidupnya dengan segala kelebihan yang dimiliki, sedang banyak orang di luar sana yang serba kekurangan.
- Nilai kepedulian: Ketika pria pemabuk menolong tokoh utama yang sebenarnya tak dikenali.
- Nilai perjuangan: Perjuangan hidup pria pemabuk yang begitu keras dan sulit.
Contoh Cerpen Singkat Pengalaman Pribadi
Terimakasih
Malam itu suasana di rumah seakan begitu dingin. Semua anggota keluarga tak mengeluarkan satu patah kata pun. Bukan karena marah atau kecewa, namun karena pusing memikirkan bagaimana cara membayar iuran wisata sekolahku.
Awalnya aku hanya ingin mengurangi beban kedua orang tuaku dengan memutuskan untuk tidak ikut study tour. Namun belum selesai ku ucapkan keinginanku, Ayah yang semula terdiam seribu bahasa langsung membantah.
“Tidak, kamu tetap ikut! Sudah tidurlah, besok ayah bayarkan biaya study tourmu”
Ku susuri ruang tengah menuju kamarku. Meski sebenarnya tak bisa tidur, ku coba memejamkan mata dan tak memikirkan apapun. Namun isak tangis ibuku yang terdengar lirih semakin membuatku tak bisa terlelap.
Aku tahu betul mengapa ibuku menangis, namun ayah tetap bersikeras untuk menyuruhku mengikuti kegiatan sekolah tersebut. Dialah sosok pria yang tak pernah membiarkan buah hatinya sedih bahkan malu karena ketidak mampuannya.
Kala itu malam belum terlalu larut, hingga masuk pukul 8.00 malam suara pintu terketuk memecahkan hening di rumahku. Seorang tetangga datang dengan membawa sebuah amplop coklat.
“Malam pak, maaf datang malam-malam”
“Tidak papa pak, silahkan masuk” sambut ayahku.
Setelah keduanya berbincang santai, tetanggaku menyerahkan amplop tersebut pada ayahku. “Ini adalah uang pembayaran tanah yang beberapa bulan lalu digunakan untuk jalan desa.”
Seketika ayahku terkejut. Bagaimana tidak, uang tak tak pernah ia bayangkan sebelumnya tiba-tiba diantarkan ke rumah. Ya, awalnya tanah yang seberapa itu direlakan ayah untuk menjadi jalan umum. Namun karena kebijakan desa, tanah tersebut diputuskan untuk dibeli.
Seperginya tetanggaku, ibu langsung masuk ke kamarku sembari memelukku erat. Tanpa berkata panjang ia memberikan sejumlah uang untuk membayar biaya study tourku. Air mata tak bisa tertahankan dari mata kami, dan malam itu rasa syukur memenuhi hatiku.
Contoh Cerpen Singkat Lucu
Scrub Gula Pasir
Pagi itu Dina berangkat sekolah bersama Nina sahabatnya. Sembari menyusuri lorong kelas yang cukup panjang, Dina bertanya pada Nina.
“Nin, menurutmu tipe cewek idaman Andi itu kaya apa sih?”
Sambil tersenyum lebar Nina lantas menjawab. “Em gimana ya? Setahuku tipenya Andi sih gak muluk-muluk. Justru dia lebih suka sama cewek yang natural gitu lah.”
“Oh gitu ya, gak suka sama cewek yang hobi dandan gitu” Sambut Dina dengan muka semakin berbinar kegirangan.
“Ya kira-kira gitu lah.”
“Lalu gimana dong biar wajah tampak tetap cantik meski gak pake make up tebal?” Tanya Dina lagi.
“Coba aja pakai masker bengkoang dan scrub gula pasir biar bibir merah merona”
“Wah ide bagus tuh, nanti malam ku coba deh”
Selama beberapa hari Dina mencoba tips yang diberikan oleh Nina. Dina pun sangat senang karena wajahnya mulai tampak lebih cerah dan berseri. Bekas jerawat yang awalnya tampak jelas pun mulai tersamarkan.
Scrub gula pasir untuk bibir pun tak pernah lupa untuk ia gunakan mengingat seminggu lagi bakal ada acara pensi. Pastinya di acara ini Dina bakal ketemu Andi dan dia harus tampil secantik mungkin.
“Loh bibirmu kenapa Din, seksi banget sampe keliatan bonyok gitu hahaha” sambut Nina saat Dina baru saja masuk kelas.
Dengan muka cemberut dan tanpa rasa berdosa Dina mengatakan jika ini akibat scrub gula pasir yang Nina sarankan.
“Init uh akibat scrub gula pasir yang aku pakai tiap malam. Bibirku jadi digigiti nyamuk sampai sensual gini”
“Oh My Good” Nina heran dengan sahabat sebangkunya ini.
Contoh Cerpen Islami
Keutamaan Istighfar
Tangis dan air mata seakan menjadi teman sehari-hari seorang janda bernama Aisyah. Bagaimana tidak, setelah menikah selama 15 tahun dan menjadi ibu rumah tangga seutuhnya ia kehilangan suami tercintanya.
Meskipun alm suaminya merupakan karyawan tetap di sebuah perusahaan besar dan setelah meninggal ia mendapat cukup banyak pesangon, namun itu tidak akan cukup untuk membiayai kehidupannya dengan 4 orang anak dari pernikahannya dengan alm suaminya tersebut dalam kurun waktu yang lama.
Sebulan berlalu rasa rindu pada suaminya masih begitu terasa, dan peninggalan suaminya pun sudah semakin menipis. Sedangkan dirinya masih dalam masa indah yang membuatnya tak bisa bekerja keluar rumah.
Ya Aisyah adalah seorang wanita terjaga yang begitu rapat menutup diri dari perbuatan yang dilarang atau dimubahkan oleh agama.
Hingga tiba 40 hari ia ditinggal suaminya, pengajian pun dilaksanakan di kediamannya untuk mendoakan suaminya. Dalam pengajian tersebut ustadzah yang mengisi menceritakan tentang keutamaan istighfar.
“Barang siapa memperbanyak istighfar, segala yang ia minta akan dikabulkan oleh Allah dan rezeki mengalir akan didapatinya” sebuah kalimat yang begitu mengena di hati Aisyah.
Setelah pengajian selesai, Aisyah begitu memikirkan isi pengajian siang tadi. Akhirnya ia pun memutuskan untuk melakukan apa yang dikatakan oleh ustadzahnya.
Tak hanya dirinya, ia pun mengajak semua anaknya untuk mengalamkan dzikir ringan tersebut. Tiada hari, jam bahkan menit yang terlewat tanpa lafadz istighfar.
Hari demi hari berlalu, minggu demi minggu berlalu dan uang uang peninggalan suaminya semakin menipis sedangkan kebutuhan hidup semakin tinggi.
Ia bingung bukan main, sedangkan anak-anaknya masih kecil sehingga tak ada yang mengasuhnya jika ia pergi bekerja. Karena semakin bingung dan merasa tak ada orang yang mampu menolongnya, ia semakin rajin memanjatkan doa dan memperbanyak istighfar setiap harinya.
Keajaiban datang seketika itu juga.
“Assalamualaikum, tok-tok” Terdengar suara di balik pintu ruang tamunya.
Bergegas Aisyah pun membukakan pintu, ternyata seorang wanita paruh baya tak dikenal yang datang ke rumahnya.
Pembicaraan dimulai dengan hangat, hingga masuk pada pembicaraan inti. Wanita paruh baya tersebut ternyata seorang konglomerat dermawan yang sedang mencari lahan untuk membuat masjid.
Diketahui jika suami Aisyah juga meninggalkan sebuah pekarangan yang terletak di pinggir jalan dan cukup strategis. Lahan tersebut pun ditawar oleh wanita berparas cantik tersebut.
Karena tidak tahu pasaran harga tanah, Aisyah pun tidak mematok harga. Tanpa diduga, ternyata wanita tersebut memberi penawaran harga yang begitu tinggi.
“Bagaimana jika lahan ibu saya ambil alih dengan harga 1 Milyar?” ucapnya lembut.
Dengan mata berkaca-kaca Aisyah sontak mengiyakan tawaran tersebut.
“Boleh, sangat boleh. Suami saya pasti sangat bahagia jika lahan yang lama tak terpakai tersebut bisa bermanfaat bagi keluarganya dan dibuat untuk lahan masjid” jawabnya.
“Baik setelah ini saya akan mengurus pemindah namaan sertifikat tanah dan pembayaran akan saya lakukan secara cash”.
Sore harinya, dua orang pria dengan pakaian serba hitam datang membawa koper ke rumahnya pagi tadi dan koper yang dibawanya berisikan uang senilai 1 milyar. ke rumah Aisyah. Ternyata dua orang tersebut adalah ajudan dari wanita yang datang
Penandatanganan penjualan pun ia lakukan untuk memproses pemindah namaan sertifikat tanah. Uang senilai 1 milyar pun ia dapatkan.
Tangis haru tak bisa ia bendung lagi. Bagaimana cara Allah mengeluarkan hamba-Nya dari kesulitan sungguh di luar perkiraan. Ada saja cara yang Allah pilihkan untuk memberikan kebahagiaan dan jalan keluar bagi hamba yang mau memohon.
Setelah hari itu, Aisyah dan anak-anaknya pun tak pernah henti mengucapkan istighfar setiap saat. Sedangkan uang yang ia dapat dari penjualan tanah peninggalan alm. suaminya ia gunakan untuk biaya sekolah anak-anak dan biaya membuka bisnis catering , Ya, ia lebih memilih bisnis rumahan karena dengannya ia tetap bisa memantau anak-anaknya di rumah.
Contoh Cerpen Singkat Percintaan Romantis
Aku Menantimu
“Lis, tadi ada yang nanyain kamu loh, cowok kayaknya belum pernah datang kesini deh sebelumnya” ucap Nia.
“Oh paling pelanggan baru yang mau minta jadwal periksa” sahut Lisa sepele menanggapi ucapan teman kerjanya.
Lisa dan Nia adalah dua sahabat yang bekerja di sebuah klinik. Keduanya sering berjumpa dengan orang-orang baru jadi, bukan hal aneh jika hal semacam ini sangat wajar dan biasa baginya.
“Gak, dia kayaknya beda deh. Bukan pasien biasa” sambung Nia.
“Maksudnya beda?” muka Lisa tampak nyengir dan heran dengan ucapan Nia.
“Ih kamu masa gak paham juga sih, ya sudah lah tak usah dipikirkan lagi”.
“Kring-kring” terdengar suara telpon menyahut pembicaraan mereka.
“Selamat pagi, ada yang bisa dibantu?”
“Selamat pagi, saya mau bicara dengan ibu Lisa, apakah ada di klinik?” sambut seorang pria di balik telephone.
“Iya saya sendiri, maaf dengan siapa ya?”
Tut-tut-tut tiba-tiba telpon mati dan tidak ada pembicaraan lebih lanjut.
Hari ini Lisa bekerja seperti biasa dan malam harinya ketika ia sampai ke rumah, suasana nampak berbeda. Kedua orang tua Lisa tiba-tiba memanggilnya untuk berkumpul di ruang keluarga.
“Lis, tadi anak sahabat ibu datang kesini dan ingin bertemu kamu. Anaknya baik dan tampan lho”
“Ih ibu apa sih, kenal juga belum udah main puji-puji aja.” jawabnya sambil pergi ke dapur untuk membuat teh hangat.
Kembalinya di ruang tengah, ia langsung disambut dengan ucapan ayahnya yang mengatakan jika ia ingin cepat memiliki cucu. Kaget bukan main, Lisa pun tersedak dengan tehnya.
“Apa salahnya jika ayah ingin menggendong cucu, sedangkan kamu sudah cukup umur untuk menikah dan adikmu juga sudah besar. Kalian harus bergantian.”
Ucapan singkat tersebut memang tak disautinya, namun berhasil membuat Lisa tak bisa tidur semalaman.
Keesokan harinya, Nia mengabari hal yang sama seperti kemarin. Jika ada seorang pria yang sama mencarinya kembali.
Lalu pada malam hari setelah klinik tutup, ia bergegas pulang. Sesampainya di rumah, segerombolan orang sudah duduk di ruang tamu rumahnya dan bercengkrama hangat dengan kedua orang tuanya.
Dengan senyum kecil di wajah manisnya, Lisa beranjak masuk ke dapur.
“Dek mereka itu siapa, kok kakak belum pernah lihat.”
“Mereka itu calon keluarga baru kakak.” sahut Ria adik Lisa.
“Whatt??!! Kamu itu yang ngarang banget kalo ngomong.” Tapi memang si salah satu diantaranya ada yang masih muda dan lumayan ganteng juga, batin Lisa.
Setelah bersih-bersih, Lisa dipanggil ibunya untuk ke ruang tamu.
“Lis perkenalkan ini anak sahabat ibu yang ibu ceritakan kemarin”
Senyum manis tampak di wajah panjangnya yang ke Araban.
Meski ragu, Lisa seakan pernah mengenal pria yang ada di hadapannya tersebut.
“Halo namaku Heru, kamu pasti lupa ya sama aku?”
Pipi Lisa pun mendadak merah dan memori otaknya flashback pada kenangan 7 tahun lalu. Ternyata Heru adalah teman SMA Lisa yang pernah menjadi pujaan hatinya.
Tak disangka jika pria yang pernah ia dambakan datang melamarnya tanpa isyarat apapun sebelumnya.
Tidak, bukan tanpa isyarat, sebenarnya Heru adalah pria yang sempat mencari Lisa beberapa kali ke kliniknya. Akan tetapi karena tak kunjung bertemu, ia memutuskan untuk langsung datang ke rumahnya. Tentu dengan persetujuan orang tua Lisa karena mereka sudah saling mengenal sebelumnya.
2 bulan berlalu, pernikahan Heru dan Lisa berlangsung. Keduanya tampak masih malu-malu saat bersanding di pelaminan, namun aura bahagia juga begitu terpancar di mimik wajah keduanya.
Contoh Cerpen Singkat Motivasi
Membantu Kesusahan Orang Maka Kesusahan Kita Akan Terangkat
Hari ini dagangan Pak Yanto tersisa setengah lebih, pasar begitu sepi. “Buk maaf uang belanja hari ini kurang banyak, dengan bapak tidak habis” ucap Pak Yanto pada istrinya.
“Gak papa pak, semoga cukup untuk makan dan uang saku anak-anak” jawab istrinya dengan lembut dan menyodorkan teh hangat pada suaminya.
Keesokan harinya Pak Yanto kembali ke pasar untuk berjualan. Di tengah jalan ia bertemu seorang kakek tua yang tampak sudah rapuh. Ia terlihat kebingungan, lalu dihampirilah oleh Pak Yanto.
“Ada apa kek, ada yang bisa dibantu?”
“Kakek mau pulang, tapi tidak punya ongkos. Kakek tak tahu harus bagaimana karena bekerja pun sudah tidak mungkin.”
Melihat kakek tua tersebut hati Pak Yanto tak kuasa membiarkannya. Meski hanya memiliki uang pas-pasan, ia memberikannya untuk ongkos kakek pulang ke kampungnya. Pak Yanto pun mengantarkannya ke terminal untuk mencari bis yang sesuai tujuan kakek.
“Terima kasih banyak nak, semoga rejekimu selalu lancar, kakek tak bisa membalas apa-apa selain doa” ucapnya dengan sedikit memeluk Pak Yanto.
“Amin makasih kek, semoga selamat sampai tujuan.”
Seperginya kakek tersebut Pak Yanto kembali ke pasar, ternyata sudah ada seorang membeli yang menunggu untuk memborong habis dagangannya dengan harga tinggi.
Sungguh kemurahan hati Pak Yanto telah membawa keuntungan untuk dirinya sendiri.
Contoh Cerpen Singkat Anak Sekolah
Bolos Sekolah
Siapa sih yang tak suka dengan hari minggu. Hari dimana kamu bisa bersantai sepanjang hari tanpa harus pergi ke sekolah dan mengikuti pelajaran dengan soal-soal yang membuat kepala pusing. Pada hari minggu ini Danu memutuskan untuk pergi ke waterboom dan menikmati hari liburnya untuk bersenang-senang bersama keluarga. Suasana yang begitu menyenangkan membuat Danu lupa jam hingga tak disadari ternyata ia bermain di waterboom hingga siang.
Karena lapar ia dan keluarganya pergi ke mall untuk makan siang dan nonton di bioskop. Kebetulan hari itu ada film anime anak yang cukup bagus dan pastinya mendidik. Liburan menyenangkan ini berlanjut hingga malam dan sesampainya di rumah ia langsung pergi ke kamar membaringkan tubuhnya yang sudah begitu lelah namun bahagia.
Kring.. kringgg… Suara alarm terdengar nyaring dari meja belajar di kamar Danu.
Ia pun segera bangkit mematikan alarm tersebut, namun bukannya pergi ke kamar mandi Danu justru melanjutkan tidurnya.
“Danu.. sudah siang begini kenapa belum bangun. Nanti kamu telat sekolah lho” panggil ibunya.
“Danu masih lelah bu, bolos sehari boleh ya. Lagian hari ini gak ada tes ataupun PR kok jadi aman” sahutnya.
“Kamu itu sekolah untuk masa depanmu, tak bisa sembarangan begitu. Lagi pula sekolahmu itu mahal.”
“Iya bu, tapi sekali saja bolos boleh yaa” lanjut Danu merayu
Geram dengan jawaban anak sematang wayangnya, ibu Danu kemudian membangunkan paksa anaknya dan membawanya ke sebuah tempat. Tanpa turun dari mobil, ibu Danu menunjuk anak-anak yang sedang bermain dengan baju ala kadarnya.
Ternyata Danu diajak ke sebuah panti asuhan.
“Lihat anak-anak itu, mereka tak memiliki orang tua yang bisa membiayai sekolah. Padahal mereka sangat ingin menimba ilmu di sekolah sepertimu” Jelas ibu Danu.
Selanjutnya Danu diajak menyusuri jalan dan berhenti di sebuah persimpangan. Dari situ terlihat segerombolan anak dengan penampilan yang lusuh. Mereka sedang memainkan alat musik tiup kecil sembari menyodorkan plastik bekas untuk meminta uang pada orang yang lewat.
Ya, anak-anak gelandangan tersebut harus bersusah payah demi mendapatkan uang untuk makan. Jangankan sekolah, untuk makan 3 kali sehari saja mereka harus berjuang keras terlebih dahulu.
Di perjalanan pulang Danu pun melihat seorang anak dengan tongkat sedang berjalan kaki. Terlihat anak itu mengenakan seragam merah putih dan menggendong tas yang sudah nampak using.
Dalam hatinya mulai sadar “betapa beruntungnya aku, hidup berkecukupan dan bisa menempuh pendidikan dengan enak. Fisik yang sempurna juga ku miliki tapi kenapa aku menyia-nyiakan kenikmatan ini.”
Setelah dibeli pelajaran berharga oleh ibunya, akhirnya Danu berangkat sekolah. Meskipun telat namun ia tetap semangat mengikuti pelajaran di kelas.
Contoh Cerpen Singkat Pendidikan
Jiwa Wirausaha
Yesi adalah salah seorang mahasiswa berprestasi di sebuah universitas ternama. Selain jago dalam bidang akademis, Yesi juga termasuk mahasiswa yang aktif dan sama sekali tidak gengsian. Terbukti dengan usahanya untuk menjual cemilan sehat dari rumput laut yang ia olah sendiri.
Produk dengan cita rasa lezat tersebut ia jual dengan harga yang relatif murah. Awalnya ia hanya memasarkan produknya pada teman kuliah, dosen dan staff kampus. Akan tetapi setelah berjalan cukup lama ia mulai eksis di dunia maya untuk lebih mengembangkan bisnisnya.
“Yes, kamu kok memilih berjualan cemilan seperti ini, sedangkan kamu adalah mahasiswa berprestasi yang pasti bisa dengan mudah mendapat pekerjaan di perusahaan besar. Lagi pula cemilan kamu kan dijual dengan harga relatif murah, apakah kamu yakin keuntungannya seimbang dengan uang yang akan kamu dapat dengan bekerja di perusahaan besar?” Tanya teman Yesi yang penasaran dengan keputusan mahasiswa cantik ini.
“Iya memang benar, mungkin aku bisa dapat pekerjaan di perusahaan bonafit dengan gaji besar. Tapi aku kuliah dengan biaya besar bukan untuk mengembalikan modal dan menumpuk kekayaan kelak. Aku lebih bahagia kalau ilmuku bisa bermanfaat bagi kesehatan orang, Ya contohnya cemilan sehat yang aku buat dengan riset hasil aku menempuh pendidikan di universitas ini.”
Jawaban Yesi yang dalam tersebut lantas membuat temannya diam terpaku.
Contoh Cerpen Singkat Kehidupan Sehari-hari
Profesionalisme
Suara alarm yang terdengar nyaring berhasil mengusik tidur Luki yang begitu lelap. Niat hati hanya ingin mematikan alarm tersebut, namun matanya seketika terbuka lebar. Luki kaget melihat jam menunjukkan pukul 7.
“Astaga sudah jam 7”
Segera ia bergegas ke kamar mandi dan bersiap ke kantor. Dengan kecepatan maksimal ia mengendarai mobilnya di tengah jalanan ibu kota. Sayang seberapa ngebut Luki, tetap saja ia sudah telat meeting yang telah diajukan jamnya karena bos Luk yang akan pergi ke luar kota.
“Pagi pak, bolehkah saya ikut bergabung?” Tanya Luki pada bosnya yang tengah memimpin meeting.
“Silahkan masuk. Oh iya tapi maaf project kamu ini harus saya gantikan dengan Haris.”
“Tapi pak, Saya hanya telat sebentar.”
“Tidak masalah sebentar atau lama, namun bagaimana profesionalisme kamu. Kami semua tenaga professional dan konsisten. Jika kamu tak bisa menangani project ini secara professional mengapa harus saya pertahankan, sedangkan ada temanmu yang memberi ide menarik untuk project ini.”
“Terlebih ini project besar yang tak boleh disepelekan begitu. Masih untung kamu tetap bisa bergabung dengan anggota lainnya.” sambung bosnya.
Mendengar ucapan itu Luki terdiam dengan penuh penyesalan.
Selesainya meeting semua anggota kembali tim kembali ke meja masing-masing. Mira yang merupakan teman dekat Luki di kantor pun menanyakan perihal telatnya.
“Kamu kenapa Luk, kok bisa telat di meeting sepenting ini?”
“Iya aku salah, semalam aku begadang nonton bola hingga bangun kesiangan dan lupa dengan meeting penting ini.”
“Oalah lain kali cobalah untuk lebih memprioritaskan sesuatu yang menguntungkan untukmu” Sahut Mira menasehati sahabatnya yang tengah dirundung rasa menyesal ini.
Contoh Cerpen Singkat Persahabatan
Sahabat Terbaik
Siang itu aku dan Bunga, sahabatku dari kecil sedang mengantri sebuah tiket konser. Karena artis yang akan tampil di konser tersebut kebetulan artis internasional, jadi tak heran jika antrian begitu panjang. Bahkan kami pun sudah mengantri sejak jam 7 tadi dan sampai sekarang masih belum dapat tiketnya.
Sampai sore tiba, ternyata kami tak kunjung dapat tiket konser itu padahal slot tiket sudah sangat mepet. Hanya orang yang beruntung yang bisa mendapatkannya. Salah satu cara mendapatkan tiket konser itu adalah dengan mengikuti kuis di sebuah radio. Tak mau ketinggalan pastinya aku pun selalu dengerin radio yang mengadakan kuis tersebut.
Suatu hari tiket tinggal satu-satunya dan aku belum dapat telpon dari radio tersebut. Ya, mereka yang ditelpon dan berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan adalah mereka yang dapat.
Harapanku pupus ketika seseorang ditelpon dari radio tersebut dan berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan.
Karena begitu ngefansnya sama artis yang mau konser, seharian aku menangis dan tak mau keluar kamar. Bunga yang tau keadaanku pun segera datang ke rumah.
“Sore tante, Titanya ada?”
“Ada itu di kamar, seharian belum keluar” sahut mamaku menjawab pertanyaan Bunga.
“Ta, kenapa sih nangis gitu kaya anak kecil tau.”
“Apa sih, kamu kan tau gimana ngefansnya aku sama BTS. Bayangin udah ngantri dari pagi sampai sore dan ikutan kuis tiap hari tapi ga bisa dapat tiket juga!”
“Nih tiket buat kamu” Bunga menyodorkan sebuah tiket padaku.
Dengan muka heran aku menerima tiket tersebut, ku lihat dengan seksama.
“Hah gimana caranya kamu bisa dapat tiket ini?”
“Aku ikutan kuis juga dan kebetulan aku yang terakhir dapat. Tapi itu buat kamu aja. Lagian aku gak begitu ngefans kok sama BTS, Cuma ikutan kamu aja hehe” sahutnya tanpa muka bersalah.
“Beneran?” Aku langsung bangkit memeluk Bunga yang tengah meledekku karena muka sembabku.
“Beruntung banget deh aku punya sahabat kamu. Jangan-jangan kamu ikutan kuis Cuma biar dapet tiket untukku ya?”
“Iya hehe” jawaban Bunga yang semakin membuatku merasa beruntung bersahabat dengan gadis berambut ikal ini.
Itulah beberapa contoh cerpen yang bisa Anda bacakan untuk anak-anak. Selain sebagai pengantar tidur, banyak pula kutipan dan pelajaran yang bisa Anda ambil.
Sebut saja untuk cerpen motivasi yang mengajarkan betapa pentingnya berbagi, kemudian cerpen sekolah yang mengajarkan betapa pentingnya pendidikan dan bersyukur dengan kondisi Anda saat ini.
Dari contoh-contoh di atas Anda juga bisa belajar mengenal unsur intrinsik maupun ekstrinsik sebuah cerita. Seperti pada contoh pertama yang tertera jelas apa saja yang masuk dalam daftar unsur intrinsik, mulai dari latar, penokohan, nilai dan juga amanat atau nasehat tersirat yang disampaikan cerpen tersebut.
Selamat membaca 😊