Motif Batik – Batik merupakan kain khas Indonesia yang sangat indah dan menjadi idaman masyarakat untuk mengenakannya. Kain batik sering dipakai pada acara adat, seragam sekolah, hingga acara resmi di pemerintahan. Kain ini dapat menarik dimata masyarakat karen motifnya yang indah dipadukan dengan warna cerah maupun kontras.
Disamping itu, batik kini telah mendunia dan dipakai dalam sentuhan busana desainer terkenal. Tidak hanya masyarakat Indonesia yang mengakui keindahan batik, bahkan artis hollywood mengaguminya. Kain khas Indonesia tersebut terdiri atas beragam motif batik seperti yang dijabarkan berikut ini.
Motif Batik Aceh
Motif batik pintu Aceh sebagai representasi kepribadian penduduk Aceh dengan karakter kerendahan hati dan kesabarannya. Motif ini berbentuk seperti pintu berukuran dan tinggi relatif rendah seperti pintu pada rumah adat Aceh.
Motif tolak angin merupakan gambaran dari jumlah ventilasi rumah adat Aceh. Makna filosofisi yang melambangkan sikap masyarakat memiliki kecenderungan mudah menerima keberagaman. Terutama dalam perbedaan budaya dan prinsip antar suku bangsa.
Motif batik bungong jeumpa atau bunga jeumpa dalam bahasa Indonesia adalah bunga kantil. Bunga jeumpa dijadikan motif batik karena hampir seluruh wilayah Aceh ditemukan jenis bunga tersebut. Dengan demikian motif ini mengandung unsur alam dari bentuk khas bungong jeumpa yang indah.
Motif batik rencong yang berasal dari senjata tradisional Aceh. Senjata rencong mirip dengan belati dan berbentuk tajam. Masyarakat pribumi menganggap rencong adalah representasi dari tulisan basmallah.
Motif Batik Medan
Kota Medan merupakan kota dengan tingkat heterogenitas tinggi meletakkan sentuhannya dalam motif batik. Motifnya sendiri beragam dengan corak yang indah dan mengandung makna filosofis. Dari suku batak terdapat motif terkenal yang terdapat di kain ulos seperti motif hara hara sundung di langit dan motif pani patunda asli dari Simalungun.
Disamping itu, terdapat corak melayu misalnya motif pucuk rebung, semut beriring, dan itik pulang petang. Dari daerah toba, suku Batak Mandailing menciptakan motif mataniari. Ciri khas motif di kota ini yakni berpaduan dengan kain ulos sehingga berbeda dengan motif dari provinsi lain.
Motif Batik Padang
Motif batik rangkiang yang namanya berasal dari nama lumbung padi. Makna filosofis tersirat adalah kesejahteraan dan kehidupan rakyat minang. Terdapat motif pucuk rebung berasal dari rebung, makanan khas Sumatera Barat. Rebung merepresentasikan kesejahteraan, kesuburan, dan harapan.
Motif keluak daun pakis berasal dari tumbuhan pakis atau paku yang dapat ditemukan di pinggiran sungai. Keluak dalam bahasa Minang berarti meliuk-liuk.
Motif Batik Bengkulu
Motif batik besurek asli bengkulu bercorak huruf arab gundul tersebut telah dikenal sejak ratusan tahun lalu. Kaligrafi dalam motif besurek tidak mengandung makna dan sebagai hiasan, biasanya ditambahkan ornamen bunga raflesia arnoldi atau bunga cengkeh. Selain itu, terdapat motif kaganga berasal dari tanah Rejang dan tercipta antara tahun 1985 hingga 1990.
Motif beremis bercorak burung walet dan kulit remis, serta dipadukan dengan motif besurek. Batik beremis umumnya menggunakan kain sutra dan berasak dari Kabupaten Seluma, Bengkulu.
Motif Batik Kepulauan Riau
Motif batik gonggong terdiri atas susunan gonggong yang memanjang, berderet, dan berseling-seling berbentuk gelombang. Gonggong merupakan siput laut yang dapat ditemukan dipinggir pantai. Makna filosofisnya dimanapun tempat kita berpijak sebaiknya dapat menyesuaikan diri dengan baik.
Motif gelombang tercipta karena Kepulauan Riau yang memiliki pemandangan indah dan dapat dilihat dari setiap sudut. Coraknya terdiri atas gabungan beberapa motif dan dibentuk menyerupai gelombang laut.
Motif Batik Riau
Motif tabir didominasi dengan warna kalem dan lembut. Corak dan motifnya umumnya bertema tumbuh-tumbuhan. Motif batik Riau diantaranya bunga kundur, bunga hutan, kasih tak sampai, kipas lingga, dan tampuk manggis. Terdapat juga motif yang bertemakan hewan yakni Lebah Bergantung, Itik Pulang Petang, dan Semut Beriring.
Motif Batik Bangka Belitung
Kekhasan batik bangka terletak pada kain cual yang dijadikan bahan dasarnya. Kain cual merupakan kain tenun warisan leluhur. Motif batik cual terbagi menjadi dua yaitu motif flora dan fauna. Filosofi dari motif ini melambangkan keanggunan rezeki, kesucian, dan kebaikan. Selain itu, terdapat pula motif unik misalnya motif gelas kopi.
Motif Batik Jambi
Motif batik bungo pauh yang berasal dari Kabupaten Sorolangun, Jambi. Kemudian terdapat motif batik batanghari sebagai representasi Sungai Batanghari. Sungai tersebut kaya akan nilai sejarah dan menunjang perekonomian rakyat sejak dulu.
Motif batik kapal sanggat atau kapal karam terdiri atas dua yaitu kapal sanggat tiga bendera dan kapal sanggat empat bendera. Masing-masing melambangkan rakyat yang berprofesi sebagai peladang dan masyarakat maritim.
Motif batik duren pecah berbentuk dua bagian kulit terbelah dan bertaut pada pangkal tangkai. Makna motif tersebut mencerminkan pekerjaan yang dilakukan berdasarkan keimanan dan ketaqwaan. Disamping itu didukung oleh illmu pengetahuan dan teknologi akan memberikan hasil optimal.
Motif Batik Palembang
Motif batik di kota pempek ini identik dengan warna cerah seperti merah dan kuning yang sangat kental akan budaya melayu dan motif bunga. Batik palembang terdapat kurang lebih 17 motif seperti motif lasem, motif bunga teh, motif songket, motif jumputan, motif kembang jepri, dan motif sisik ikan. Selain itu terdapat juga motif gribik, motif encim, motif kembang bakung, motif kerak mutung, motif salahi, dan motif sembagi.
Motif Batik Lampung
Batik Lampung mulai berkembang sejak tahun 1970-an dan memiliki ciri khas berbeda dengan motif batik provinsi lain. Motif batik Lampung kental dengan sentuhan budaya India dan Buddha. Beberapa motif paling terkenal diantaranya motif pohon hayat dan motif perahu. Disamping itu, batik lampung sendiri motifnya telah diinovasikan misalnya motif kupu-kupu, siger, gajah, dan gamolan.
Selain batik tradisional lampung, ada juga batik modern dengan nuansa kontemporer. Misalnya motif sembagi yang digunakan sebagai penutup mayat dalam upacara adat. Batik sembagi terbagi menjadi dua motif yakni sembagi sekebar dan sembagi belando.
Motif Batik Banten
Motif batik Banten terinspirasi dari Artefak Terwengkal pada abad 17. Motif batik datulya mengambil dari gambaran tata ruang keluarga Kesultanan Banten. Selain itu, motif kaibon berasal dari bangunan pagar yang melingkari Istana Keraton Banten. Motif Kapurban yang merupakan nama gelar kebangsawanan Pangeran Purba karena jasanya telah menyebarkan agama Islam.
Motif kawangsan yang diambil dari nama Pangeran Wangsan karena telah menyebarkan agama Islam di Banten. Terdapat juga motif kesatriaan terinspirasi dari perkampungan di Kesultanan Banten. Motif memoloan diciptakan berdasarkan nama menara masjid serta pendopo Kesultanan Banten. Selanjutnya adalah motif pamaranggen yang diambil dari nama tempat pengrajin keris.
Motif Batik Betawi
Motif batif Betawi sangat kental akan budaya Arab, China, India, dan Belanda. Berikut adalahh 6 motif batik betawi yang pertama motif salakanagara terinspirasi dari cerita kerjaan pertama di Betawi. Kedua adalah motif loreng ondel-ondel menggambarkan kesenian asli yaitu boneka ondel-ondel. Ketiga adalah motif nusa kelapa tercipta saat masa pemerintahan Prabu Siliwangi.
Motif keempat yaitu motif rasamala mendeskripsikan perjalanan Belanda saat memasuki Sunda Kelapa. Selanjutnya adalah motif ciliwung mendeskripsikan kehidupan masyarakat sekitar Sungai Ciliwung. Terakhir yaitu motif pucuk rebung khas pesisir dan bercorak pucuk batang bambu.
Motif Batik Bali
Motif batik bali sering digunakan saat proses upacara adat dan diminati banyak wisatawan. Batik bali memiliki berbagai macam motif diantaranya motif batik Bali buketan yang penamaannya dari bahasa Prancis. Coraknya berupa tumbuh-tumbuhan dan tanaman bunga serta dihiasi dengan motif kupu-kupu, burung hong, dan burung bangau.
Batik Bali merak abyorhokokai terinspirasi dari burung merak Bali. Motif singa barong yang menggambarkan kesenian tradisional Bali. Selain itu, batik khas bali lainnya memiliki motif Bali ulamsari mas, dan Bali jagatan pasar.
Motif Batik Solo
Batik solo terkenal diseluruh nusantara hingga mancanegara dan telah diwariskan nenek moyang ratusan tahun lalu. Ciri khas batik solo terdapat pada pewarnaannya yang menggunakan bahan alami yakni soga. Berikut ini ragam motif batik solo yang populer yaitu pertama motif sidomukti menggambarkan harapan kehidupan yang lebih baik, penuh kesejahteraan, dan ingat kepada Allah.
Motif truntum, konon kabarnya adalah hasil kreasi Kanjeng Ratu Kencana dan melambangkan cinta yang dapat bersemi kembali. Motif sawat terinspirasi dari saya dan dulu hanya digunakan keluarga kerajaan. Motif sawat sering disamakan dengan lambang burung garuda. Motif parang merupakan corak tertua di Indonesia. Parang merupakan salah satu senjata tradisional dari Solo.
Ada pula motif kawung diumpamakan dengan bunga teratai dan memiliki arti kesucian serta panjang umur. Motif satrio manah sejak dulu umumnya dijadikan busana wali pengantin pria saat lamaran. Terakir adalah motif semen rante biasanya dijadikan busana oleh wanita yang sedang dilamar dan melambangkan cinta.
Motif Batik Indramayu
Teknik pembuatan motif batik Indramayu bergaya bebas dan corak abstrak ditulis menggunakan canting. Warna batik Indramayu sangat beragam dan menerapkan teknik mencelup serta mencolek. Misalnya motif etong terinspirasi dari marga satwa seperti ikan, udang, ubur-ubur. Motif kapal terdampar menyiratkan kapal nelayang sedang berlabuh.
Ada juga motif ganggeng berupa pola rumput laut dan ditemukan di pesisir Pantai Utara Jawa. Motif swastika yang melambangkan kekerasan terhadap rakyat saat masa penjajahan Jepang. Selanjutnya motif kereta kencana terinspirasi dari aktivitas Raja Wilarodra sedang berada di kandang kuda keraton.
Motif Batik Tasikmalaya
Batik Tasikmalaya kaya akan ragam hias dan pewarnaan yang kontras. Dilihat dari segi motif, ciri khas dari batik Tasikmalaya adalah nuansa parahyangan yang kental. Contohnya motif batik bunga anggrek, motif cala-culu, motif pisang-bali, motif sapujagat, dan motif awi ngarambat. Pengaruh pesisiran menjadikan batik Tasikmalaya menggunakan warna-warna cerah.
Motif Batik Cianjur
Batik Cianjur telah lahir sejak tahun 1920 yang diperkenalkan oleh seorang pengrajin batik di Kelurahan Bojongherang. Ciri khas dari motif batik Cianjur adalah menggambarkan aktivitas pertanian.Hal ini disebabkan penduduk Cianjur menggantungkan hidup dari hasil agraria. Keseluruhan warna dan motif sangat kental nuansa pertanian.
Sebagai contoh warna hijau pada motif bulir padi. Batik cianjur sendiri memiliki empat motif yaitu motif padi, motif kecapi suling, motif pencak silat, dan motif hayam pelung. Batik ini memberikan kesan mencintai dan melestarikan tanaman hijau.
Motif Batik Ciamis
Daerah Ciamis memiliki tiga motif batik terpopuler yakni batu hiu, ciung wanara, dan galuh pakuan. Motif hiu terinspirasi dari pariwisata pangandaran. Sementara itu, motif ciung wanara menggambarkan sejarah perebutan kekuatan oleh para tokoh jawara dan bangsawan di Ciamis. Sedangkan motif galuh pakuan melambangkan gagang keris Raja Galuh.
Motif Batik Garut
Batik garut identik dengan motif batik tulis yang disebut garutan. Batik tulis garutan selalu digunakan masyarakat untuk menggendong bayi. Motif ini berbentuk geometris, flora, dan fauna. Warna yang mendominasi garutan dan menjadi ciri khasnya adalah warna cerah. Pengrajin batik tulis garutan dapat ditemukan di Kota Garut.
Motif Batik Cirebon
Motif batik asal cirebon umumnya berbentuk awan dan dilukiskan dengan warna cerah yakni hijau, merah muda dan biru langit. Motif ini lebih dikenal dengan nama megamendung melambangkan awan pembawa kesuburan dan kehidupan. Megamendung erat kaitannya dengan kisah bangsa Tiongkok yang hijrah ke tanah Cirebon.
Warna cerah diambil dari kehidupan masyarakat Cirebon yang berada di pesisir pantai. Motif batik ini dapat masuk dalam golongan batik keraton dan batik pesisir. Untuk pencampuran warnanya sendiri sangat mendetail dan proses pengulangan perwarnaannya lebih dari dua kali.
Motif Batik Yogyakarta
Yogyakarta merupakan daerah pariwisata yang selalu ramai dikunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Selain itu batik Yogyakarta memiliki motif yang khas seperti motif batik kawung yang berbentuk bulatan mirip buah kawung. Biasanya kain kawung digunakan sebagai kain panjang. Motif kawung melambangkan harapan pemimpin untuk menjaga hawa nafsu dan nurani.
Motif parang mengandung makna perlawanan manusia terhadap hawa nafsu dan cara mencegah niat jahat. Kemudian, ada pula parang barong yang dianggap sebagai batik suci dan hanya digunakan oleh raja. Selain itu, ada batik truntuntum yang tergolong klasik dan biasa digunakan pada resepsi pernikahan.
Terdapat pula motif tambal jogja dengan mitos jika ada yang mengenakan batik dengan motif tambal jogja maka akan sering sakit-sakitan. Makna filosofisnya untuk memperbaiki dan memperbarui rasa semangat. Motif semen Yogyakarta yang terdiri dari 3 bagian yang berkaitan dengan daratan, udara merepresentasikan burung, dan laut berhubungan dengan katak atau ikan.
Motif Batik Bandung
Kota Bandung yang terkenal dengan sebutan Paris van Java memiliki ragam jenis batik. Motif batik Bandung biasanya berkaitan erat dengan budaya kerajaan Padjajaran seperti motif kampuh jayati, ragen penganten. Setelah tahun 1579, batik khas Bandung mulai diinovasikan oleh penduduk menjadi motif kembang muncang jayanti, ragen penganten, dan pakuan padjajaran.
Sementara itu, zaman dahulu motif pakuan padjajaran lebih dikenal penduduk dengan sebutan banyak nganteng. Saat ini pengrajin batik Bandung telah melahirkan motif-motif baru yang terinspirasi dari kota Bandung sendiri. Seperti motif yang menggambarkan Stadion Jalak Harupat.
Motif Batik Bogor
Batik Bogor terinspirasi dari ciri khas kota hujan tersebut agar tetap lestari sebagai tradisi. Pertama adalah motif kujang kijang yang menggambarkan kijang sebagai hewan perkasa dari kota tersebut. Selain itu terdapat motif bunga teratai dan bunga lainnya. Makna dari motif batik kujang kijang sendiri adalah ketentraman dan keamanan kota ini.
Disamping itu ada motif khas yang menggambarkan kota Bogor yaitu motif hujan gerimis. Motif hujan gerimis dipadukan dengan warna cerah dan pola seperti awan serta rintik hujan. Motif tersebut paling laris dimasyarakat karena terinspirasi dari julukan kota Bogor sendiri. Makna filosofis yang terkandung adalah air yang membawa kehidupan dan berkah berlimpah.
Motif Batik Surabaya
Motif batik Surabaya sedikit banyak terinspirasi dari sejarah dan lambang daerah Surabaya sendiri. Seperti motif semanggi merupakan makanan khas Surabaya yang sangat langka dan dipadukan dengan warna cerah yaitu bitu, merah muda, dan kuning. Selain itu tercipta pula motif Cheng Ho sebagai representasi dari kapal laut Laksamana Cheng Ho.
Motif ikan sura dan buaya yang merupakan ikon kota tersebut. Motif sura dan buaya sangat laris dipasaran dan pewanaan yang agak gelap yaitu kecoklatan. Selanjutnya motif batik sawunggaling dari legenda Joko Berek. Motif sawunggaling identik dengan gambaran ayam jago dan sentuhan warna modern seperti ungu.
Disamping itu, ada batik Surabaya yang paling dicari wisatawan dan penduduk lokal ialah batik Mangrove. Nama lain dari batik ini adalah batik “seru” atau seni batik mangrove rungkut. Asal mula batik ini dari keprihatinan warga karena kerusakan lingkungan kawasan konservasi pantai Timur Kota Surabaya.
Motif Batik Surakarta
Batik Surakarta identik dengan kekhasan kraton Surakarta sendiri dengan kejenuhan isen halus, dan tambalan. Selain itu warna-warna lembut yang dipadukan seperti warna cream, coklat kemerahan, biru laut. Bahan pewarnanya juga berasal dari alam. Motif batik surakarta yang paling terkenal adalah desain kraton Surakarta.
Selain itu motif lainnya yakni motif parang barong, motif parang curiga, motif parang sarpa, motif candi luhur. Pengrajin batik Surakarta juga melahirkan motif srikarton, motif bondhet, motif ceplok lung kestlop.
Motif Batik Semarang
Motif batik Semarang memiliki ciri khas warna terang dan bermotif kontemporer. Disamping itu, batik Semarang yang paling terkenal terinspirasi dari ikon kota yakni Tugu Muda dan Lawang Sewu. Selain itu batik Semarang juga menggambarkan pohon asam yang berasal dari lambang kota sendiri. Nilai filosofis pada tiap batik Semarang adalah sidoluhur, sidomulyo, sekarjagad, parang, dan udan iris.
Motif Batik Banyumas
Banyumas merupakan sentra batik yang berada di pesisir selatan pulau Jawa. Tepatnya terletak di Kecamatan Sokaraja. Motif batik Banyumas kekhasannya adalah identik dengan motif Jonasan dengan warna dominan hitam dan kecoklatan untuk dasarnya. Selain itu, motif lainnya yang berkembang adalah satria busana, kawung jenggot, sekarsurya, jahe, cempaka mulya, dan madu bronto.
Masyarakat Banyumas setiap waktu telah mengkreasikan motif batik daerah tersebut. Hal tersebut dilakukan agar pasaran batik tetap diminati konsumen. Motif hasil inovasi pengrajin tersebut terinspirasi dari perkembangan mode misalnya motif batik abstrak.
Motif Batik Bantul
Bantul merupakan salah satu kabupaten di Provinsi D.I.Yogyakarta dan memiliki kampung batik. Batik khas Bantul yang diproduksi pengrajin setempat adalah batik tulis dan cetah. Motif batik Bantul diantaranya motif pring sedapur, motif galaran, motif gereh, dan motif gringsing. Kota Bantul merupakan sentra penjualan batik di Yogyakarta dan hasilnya telah dijual hingga penjuru nusantara.
Motif Batik Jepara
Kabupaten Jepara terkenal dengan ukiran kayunya sampai ke pasar mancanegara. Sama halnya dengan batik jepara dengan kekhasan motif batik yang indah dan beda dari batik lainnya. Motif jepara telah menambahkan sentuhan relief ukir. Misalnya motif parang poro yang dilukiskan miring dan stilisasi daun serta ranting berkaitan. Filosofisnya hidup manusia yang saling membutuhkan.
Selanjutnya motif elung bimo kurdo terinspirasi dari karakter perwayangan. Makna dari motif tersebut adalah koko, keagungan, dan wibawa tokoh. Motif kembang setaman berupa uliran dengan hiasan bunga dan kupu-kupu. Pesan tersirat dari motif tersebut adalah harmoni keindahan. Motif sido arum yang merupakan motif klasik dan bermakna derajat maupun pangkat manusia bermanfaat bagi kehidupan.
Motif Batik Pacitan
Motif batik daeah Pacitan terbilang klasik dan cukup sederhana. Pacitan memiliki motif diantaranya motif sidomulyo, motif sekar jagat, motif semen romandan, dan motif kembang-kembang. Batik pacitan telah tersebar diseluruh penjuru Jawa Timur dan menarik banyak pelanggan.
Motif Batik Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo juga memiliki kampung batik dengan berbagai bentuk unik dan warna yang cantik. Motif batik khas Sidoarjo didominasi dengan bentuk flora dan fauna. Selain itu, batik Sidoarjo tidak mengalami banyak inovasi, tujuannya agar tetap terjaga motif dari warisan leluhur mereka. Seperti motif beras kutah, motif krubutan, motif burung merak, dan motif abangan.
Motif Batik Tuban
Batik Tuban disebut sebagai batik yang melambangkan kekhasan dari Jawa Timur. Bahan kain batik Tuban sangat berkualitas dan indah karena dilalui proses yang panjang. Benang yang digunakan untuk membuat kain batik Tuban dibuat dengan cara dipintal, lalu ditenun, selanjutnya setelah menjadi kain maka akan dibatik oleh pengrajin. Batik Tuban juga disebut dengan batik gedog.
Batik Tuban dianggap mirip dengan corak batik Cirebon pada pertengahan abad ke-19. Kemiripannya terletak pada benang yang dipintal dan warna biru dan merah kain batik dari proses pencelupan. Motif batik Tuban sangat dramatis dan polanya didominasi dengan fauna dan flora.
Motif Batik Banyuwangi
Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten yang tempat batik nusantara berasal. Beragam motif dapat ditemukan di Banyuwangi diantaranya ada sekitar 21 jenis motif batik. Batik Banyuwangi rata-rata didominasi dengan nuansa Bumi Blambangan. Corak batik asal Banyuwangi yakni motif gajah oling, motif kangkung setingkes, motif paras gempal, motif kopi pecah, dan motif indah lainnnya.
Motif khas Bumi Blambangan banyak terinspirasi dari kondisi alam seperti motif gajah oling, sembruk cacing, dan motif gandengan. Melalui batik Banyuwangi kaya akan corak dan pewarnaan mencerminkan kekayaan alam yang hanya dapat ditemui di Banyuwangi.
Motif Batik Mojokerto
Batik Mojokerto memiliki sentuhan budaya dari kerajaan Majapahit. Motif batik Mojokerto sangat unik dan beragam diantaranya motif gedeg rubuh, motif matahari, motif sisik gringsing, motif surya majapahit, dan motif mrico bolong. Nama batik daerah ini memang terdengar sedikit asing ditelinga karena menyerap tata bahasa Majapahit dahulu.
Batik Mojokerto yang telah dipatenkan oleh pemerintah ada 6 jenis yakni mrico bolong, pring sedapur, sisik gringsing, rawan indek, koro renteng, dan matahari. Corak batiknya sendiri terinspirasi dari alam sekitar dan lingkungan hidup manusia. Seperti motif pring sedapur yang menggambarkan daun-daun menjuntai dan rumpun bambu.
Sedangkan motif gedeg rubuh tergambar pola seperti seutas anyaman bambu yang miring. Motif mrico bolong berupa gambaran merica yang berlubang. Selanjutnya, motif merak bertengger dengan warna dasar putih, merah, dan biru.
Motif Batik Ponorogo
Ponorogo identik dengan tarian tradisionalnya yaitu Reog Ponorogo. Selain itu, batik Ponorogo juga terkenal keindahannya dengan bermotifkan merak. Motif batik merak tersebut terinspirasi dari ikon daerah tersebut yakni reog. Sampai saat ini Kabupaten Ponorogo telah menyumbangkan 25 corak batik yang sangat indah.
Batik Ponorogo sangat ramai penggemarnya dan populer. Motif batik daerah tersebut diantaranya adalah motif merak tarung, motif sekar jagad, motif reog, dan motif merak romantis.
Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih