Contoh Biografi – Biografi sering sekali diantara kita mendengar kata tersebut. Kadang ada juga diantara kita yang tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan biografi, apa tujuan dibuatnya biografi, ciri-ciri biografi, dan bagaimana contoh biografi yang baik dan benar. Disini saya akan memaparkan yang anda bingungkan kawan.
Apa yang dimaksud dengan biografi? Biografi adalah suatu tulisan yang berisi riwayat hidup seseorang, organisasi, kelompok, dan lain sebagainya. Biografi berisi tentang kisah atau cerita seseorang dalam mengarungi kehidupannya, entah itu berupa kelebihan, kekurangan, masalah atau hal apapun yang ditulis oleh seseorang agar Seseorang tersebut bisa menjadi teladan untuk orang banyak.
Bentuk bahasa yang digunakan untuk menulis biografi adalah narasi, sehingga sangat berbeda antara biografi dan riwayat hidup.
Tujuan ditulisnya biografi secara umum adalah memberikan informasi kepada generasi berikutnya mengenai seseorang dengan segala cita-cita, perjuangan, serta keberhasilan dalam hidupnya. Mengenai profil suatu organisasi dengan segala upaya proses berdirinya.
Contohnya, ada seorang pemateri dalam acara sseminar mengungkap biografinya dalam presentasinya. Mulai dari pendidikan, capaian yang telah dicapai, perjalanan karir, hingga bagaimana seorang tersebut menjadi sosok yang sukses. Hal itu dimaksudkan agar menjadi pelajaran atau memberi motivasi kepada pembaca.
Contents
Ciri-ciri Biografi
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri biografi :
- Dalam biografi terdapat beberapa struktur, yang terdiri dari: orientasi, reorientasi, dan peristiwa (masalah).
- Berisi tentang informasi yang aktual (fakta) dan disajikan dalam bentuk narasi.
- Berisi tentang informasi aktual (fakta) yang berupa pengalaman hidup seseorang yang dipaparkan atau diceritakan dalam bentuk tokoh biografi.
- Hal yang harus diperhatikan dalam teks biografi antara lain sebagai berikut:
- Judul
- Cerita yang menarik atau mengagumkan dan mengharukan yang terdapat dalam kehidupan tokoh biografi yang diceritakan.
- Berisi akan hal-hal motivasi, dimana hal tersebut dapat dicontoh atau diteladani dari kehidupan tokoh biografi.
- Memiliki daya tarik yang tinggi.
- diri dari tokoh yang di ceritakan memiliki daya tarik tersendiri.
Dibawah ini saya akan memberikan beberapa contoh biografi yang baik dan benar.
Contoh Biografi Diri Sendiri
Saya adalah seorang wanita yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1998, saya diberi nama Ulfatun Nisa. Saya dilahirkan di desa yang asri bagian dari kota yang penuh dengan pesona di Tuban Akbar. Nama Bapak saya Dasuri, dan nama Ibu saya Khoiriyah. Sejak lahir saya tinggal di Tuban, memulai pendidikan Sekolah Dasar di Sekolah Dasar Negeri Tluwe no. 213. Ketika menempuh belajar di SDN Tluwe saya sering sekali mengikuti olympiade.
Setelah usai menamatkan Sekolah Dasar, saya melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di Jombang dan harus bermukim di pondok pesantren. Saya tinggal di pondok pesantren tidak hanya menamatkan SMP. Saya harus melanjutkan Sekolah Menengah Atas di tempat yang sama pula.
Karena saya lahir dari keluarga yang kurang berpendidikan maka saya harus melanjutkan studi ke perguruan tinggi karena saya ingin merubah pola hidup keluarga saya yang serba kekurangan.
Saya kuliah di Universitas Negeri Surabaya Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Matematika Prodi Pendidikan Matematika. Sekarang saya masih kuliah semester 5. Inilah biografi diri saya, semoga bisa menjadi inspirasi bagi siapapun yang membaca.
Contoh Biografi Orang Tua
Dikesempatan kali ini saya akan mengangkat biografi orang tua dari orang tua saya sendiri.
Orang Tua adalah sosok yang sangat menginspirasi. Mereka adalah orang pertama yang aku kenal. Ibuku bernama Khoiriyah dan Bapakku bernama Dasuri. Mereka menikah pada tahun 1997 pada tanggal 05 Juni. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai 3 orang putri.
Anak pertama Ulfatun Nisa, dan kedua Nurul Zahrotun Nisa, dan yang terakhir Siti Nur Imamah. Karena mereka orang desa dan kurang berpendidikan, tetapi ilmu agama mereka sangat kuat. Dengan bekal ilmu agama yang di berikan, harapan mereka, anak anaknya bisa menjadi anak yang sholihan semua.
Ibuku adalah seorang petani. Meskipun pekerjaan yang dilakukan ibu sangat berat, dianggap sangat remeh, dan gaji yang didapatkanpun sedikit, tapi ibu tidak pernah mengeluh akan semua itu. Sedangkan Bapak adalah seorang tukang batu. Berangkat pagi pulang sore dengan wajah yang sangat letih.
Tetapi keletihannya selalu saja di sembunyikan dari anak anaknya. Meskipun Ibu dan bapak seharian capek bekerja namun di sore harinya mereka tidak lupa menyempatan waktu dan tenaganya untuk mengajari anak anaknya ngaji.
Contoh Biografi Ibu
Dibawah ini adalah biografi seorang ibu
Seorang yang tak kenal lelah ialah Ibu. Ibu saya bernama Khoiriyah. Beliau adalah seorang petani sekaligus ustadzah. Ibu lahir di Tuban pada tanggal 07 Juli 1978. Keluarga Ibu adalah orang yang sangat hati hati dalam menjalankan aturan turan agama.
Ibu memiliki hobi membaca. Selain membaca ibu memiliki hobi yang lain yaitu menghafal. Dari kecil ibu sudah suka menghafal. Mulai dari juz Amma sampai juz yang lain. Dan ibu selalu memaksakan ke anak anaknya untuk selalu menghafal.
Setelah lulus SMA ibu pernah mendapat penghargaan yang luar biasa dari provinsi. Ibu ditunjuk menjadi perwakilan kota tuban untuk lomba qiro’ah di tingkat provinsi. Dan hebatnya ibu, beliau menjadi juara pertama. Tidak hanya pada zaman dahulu, sampai sekarang meskipun ibu juga bekerja menjadi petani, ibu masih bisa melanjutkan bakatnya. Setiap ada orang punya hajat pasti ibu di undang untuk pembacaan ayat suci Al Qur’an.
Sesibuk apapun Ibu, beliau tidak pernah lupa akan keluarganya. Ibu tetap menjadi wanita terbaik yang aku kenal. Pagi sebelum berangkat ke sawah, ibu selalu siap makanan di meja makan walaupun sangat sederhana tapi ibu tidak pernah lupa menyiapkan makan untuk keluarga kecilnya. ibu tidak pernah menyesali apa yang telah menjadi takdir hidupnya.
Meskipun dulu Ibu ada dalam keluarga yang berada, tapi ibu bisa menerima kenyataan hidup sederhana dengan lapang dada. Ada cita cita ibu yang selalu diimpikan dan belum terkabul. Ibu ingin mendirikan sebuah pondok untuk anak-anak yang terlantar di jalanan. Semoga cita cita ibu terkabul.
Contoh Biografi Ayah
Takkan ada orang yang pemberani, penyayang, dan gagah selain Ayah. Ayahku bernama Dasuri, Ayah lahir pada tanggal 5 Juni 1966. Di masa mudanya Ayah merupakan orang yang sangat disegani banyak orang di desa. Karena Ayah waktu itu bekerja sebagai pengawas sawah perhutani, dan mayoritas pekerjaan orang desa adalah petani.
Setelah lama Ayah menjadi pengawas hutan, masa jabatannyapun telah habis dan Ayah tidak tahu harus bekerja apa. Berbagai usaha telah dicoba, tapi alhasil Ayah tidak cocok dengan segala usahanya. Tetapi Ayah tetap gigih dan akhirnya ada yang menawarkan pekerjaan ke Ayah. Ya lumayanlah dari pada tidak punya pekerjaan, walaupun pekerjaannya hanya sebagai tukang batu.
Ayah adalah lelaki paling tangguh yang pernah aku jumpai. Banyak masalah yang menerpa di keluarga tapi ayah mampu mengatasi dan menyelesaikannya dengan sempurna. Ayah tidak pernah memukul anak anaknya, ayah adalah lelaki yang sangat penyayang ke keluarganya. Setiap hari selalu keluar kata kata motivasi dari ayah. Meskipun ayah bukan orang yang berpendidikan tinggi, tapi ayah selalu mendukung anaknya untuk menjadi orang yang berpendidikan tinggi.
Contoh Biografi Tokoh Pahlawan
Bung Tomo merupakan seorang pahlawan yang berasal dari kota Surabaya. Bung Tomo memiliki jasa besar terhadap upaya dalam mempertahankan kemerdekaan Negara Indonesia pada saat melawan penjajah yang ingin kembali menjajah Indonesia tepatnya di kota Surabaya.
Bung Tomo berhasil menjadi penyemangat yang mampu membakar semangat arek-arek Suroboyo untuk melawan penjajah yang hendak kembali dan kita kenal dengan pertempuran 10 November 1945 yang diperingati warga Negara Indonesia sebagai Hari Pahlawan.
Bung Tomo lahir pada tanggal 3 Oktober 1920 di kota Surabaya, Jawa Timur. Nama asli Bung Tomo adalah Sutomo akan tetapi lebih di kenal akrab dengan nama Bung Tomo oleh masyarakat. Bung Tomo dibesarkan oleh keluarga kelas menengah, akan tetapi sangat menghargai bahkan menjunjung tinggi pendidikan. Ayah Bung Tomo bernama Kartawan Tjiptowidjojo.
Beliau adalah seorang kepala keluarga dari kelas menengah. Beliau juga pernah bekerja sebagai pegawai pemerintahan, sebagai staf pribadi di sebuah perusahaan swasta, sebagai asisten di kantor pajak pemerintah, dan pegawai kecil di perusahan ekspor-impor Belanda. Bung Tomo mengaku mempunyai pertalian darah dengan beberapa pendamping dekat Pangeran Diponegoro. Ibunya berdarah campuran Jawa Tengah, Sunda, dan Madura.
Bung Tomo suka bekerja keras untuk memperbaiki keadaan agar menjadi lebih baik. Pada saat usia 12 tahun, ketika ia terpaksa meninggalkan pendidikannya di MULO, Bung tomo melakukan berbagai pekerjaan kecil-kecilan untuk mengatasi dampak depresi yang melanda dunia saat itu. Belakangan ia menyelesaikan pendidikan HBS-nya lewat korespondensi, namun tidak pernah resmi lulus.
Di usia muda Bung Tomo aktif dalam organisasi kepanduan atau KBI. Bung Tomo kemudian bergabung dengan KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Sutomo menegaskan bahwa filsafat kepanduan, ditambah dengan kesadaran nasionalis yang diperolehnya dari kelompok ini dan dari kakeknya, merupakan pengganti yang baik untuk pendidikan formalnya. Pada usia 17 tahun, ia menjadi terkenal ketika berhasil menjadi orang kedua di Hindia Belanda yang mencapai peringkat Pandu Garuda.
Bung Tomo memiliki minat pada dunia jurnalisme. Ia pernah bekerja sebagai wartawan lepas pada Harian Soeara Oemoem di Surabaya pada tahun 1937. Setahun kemudian, ia menjadi Redaktur Mingguan Pembela Rakyat serta menjadi wartawan dan penulis pojok harian berbahasa Jawa, Ekspres, di Surabaya pada tahun 1939.
Pada masa pendudukan Jepang, Bung Tomo bekerja di kantor berita tentara pendudukan Jepang, Domei, bagian Bahasa Indonesia untuk seluruh Jawa Timur di Surabaya pada tahun 1942-1945. Saat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dikumandangkan, beliau memberitakannya dalam bahasa Jawa bersama wartawan senior Romo Bintarti untuk menghindari sensor Jepang. Selanjutnya, beliau menjadi Pemimpin Redaksi Kantor Berita Antara di Surabaya.
Pada tahun 1944 ia menjadi anggota Gerakan Rakyat Baru yang disponsori Jepang, hampir tak seorang pun yang mengenal dia. Namun semua ini mempersiapkan Bung Tomo untuk menjalankan peranannya yang sangat penting.
Pada 19 September 1945 sebuah insiden terjadi di Hotel Yamato, Surabaya. Sekelompok orang Belanda memasang bendera mereka. Rakyat marah. Seorang Belanda tewas dan bendera merah-putih-biru itu diturunkan. Bagian biru dirobek, tinggal merah-putih, yang langsung dikibarkan.
Di Jakarta, pasukan Sekutu datang pada 30 September 1945. Para serdadu Belanda ikut rombongan. Bendera Belanda berkibar di mana-mana. Saat itu, Bung Tomo masih berstatus wartawan kantor berita ANTARA. Ia juga kepala bagian penerangan Pemuda Republik Indonesia (PRI), organisasi terpenting dan terbesar di Surabaya pada saat itu.
Di Jakarta, Bung Karno meminta para pemuda untuk menahan diri, tak memulai konfrontasi bersenjata. Bung Tomo kembali ke Surabaya. “Kita (di Surabaya) telah memperoleh kemerdekaan, sementara di ibukota rakyat Indonesia terpaksa harus hidup dalam ketakutan,” katanya seperti dicatat sejarawan William H. Frederick dari Universitas Ohio, AS.
Pada bulan Oktober dan November 1945, ia menjadi salah satu Pemimpin yang sangat penting, karena ia berhasil menggerakkan dan membangkitkan semangat rakyat Surabaya, yang pada waktu itu Surabaya diserang habis-habisan oleh pasukan Inggris yang mendarat untuk melucutkan senjata tentara pendudukan Jepang dan membebaskan tawanan Eropa.
Pada 9 November dikeluarkannya ultimatum yang ditunjukkan kepada para staf Gubernur Soerjo yang berbunyi, pertama, seluruh pemimpin rakyat Surabaya harus menyerahkan diri paling lambat pukul 18.00 di hari itu dengan tangan di atas kepala. Kedua, seluruh senjata harus diserahkan.
Lalu, pembunuh Mallaby menyerahkan diri. Jika kedua hal tersebut diabaikan, Sekutu bakal mulai menyerang pada pukul 06.00 keesokan harinya. Seperti ultimatum terdahulu, pamflet berisi ultimatum disebar lewat udara. Jika tidak dipatuhi, pada 10 November mulai pukul 06.00, Inggris akan mulai menggempur.
Bung Tomo sempat terjun dalam dunia politik pada tahun 1950, dan kemudian menghilang dari panggung politik karena ia tidak merasa bahagia terjun di dunia politik. Pada akhir masa pemerintahan Soekarno dan awal pemerintahan Suharto yang mula-mula didukungnya, Sutomo kembali muncul sebagai tokoh nasional.
Pada awal tahun 1970, ia kembali dan mempunyai pandangan pendapat yang berbeda dengan pemerintahan Orde Baru. Ia berbicara dengan keras terhadap program-program yang dijalankan oleh Suharto sehingga pada 11 April 1978 ia ditahan oleh pemerintah Indonesia yang tampaknya khawatir akan kritik-kritiknya yang keras tersebut. Baru setahun kemudian ia dilepaskan oleh Suharto.
Pada 7 Oktober 1981 Bung Tomo meninggal dunia di Padang Arafah, saat sedang menunaikan ibadah haji. Berbeda dengan tradisi untuk memakamkan para jemaah haji yang meninggal dalam ziarah ke tanah suci yang harus dimakamkan di tanah suci, tapi jenazah Bung Tomo dibawa kembali ke tanah air dan dimakamkan bukan di sebuah Taman Makam Pahlawan, melainkan di Tempat Pemakaman Umum Ngagel di Surabaya.
Setelah pemerintah didesak oleh Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Fraksi Partai Golkar (FPG) agar memberikan gelar pahlawan kepada Bung Tomo pada 9 November 2007. Akhirnya gelar pahlawan nasional diberikan ke Bung Tomo bertepatan pada peringatan Hari Pahlawan tanggal 10 November 2008. Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Kabinet Indonesia Bersatu, Muhammad Nuh pada tanggal 2 November 2008 di Jakarta.
Sejarah mencatat bahwa perlawanan rakyat Indonesia di Surabaya yang terdiri atas berbagai suku bangsa sangat dahsyat. Tidak ada rasa takut menghadapi tentara Inggris yang bersenjata lengkap. Tanggal 10 November kita kenang sebagai Hari Pahlawan. Bung Tomo terutama dikenang karena seruan-seruan pembukaannya di dalam siaran-siaran radionya yang penuh dengan emosi.
Contoh Biografi Guru
Sunarto S,Pd. Beliau adalah seorang guru Matematika di SMA Plus Al Fatimah Bojonegoro. Beliau akrab di panggil dengan Bapak Arto. Pak Arto lahir di Tuban, 23 November 1968. Dengan berat badan 60 kg dan tinggi badan 156 cm ini, merupakan anak laki laki dari pasangan Ahmad Sukarti (alm) dan Yulisna yang bekerja sebagai petani di desa.
Sejak kecil Pak Arto memang sudah bercita cita ingin menjadi seorang pendidik. Pak Arto menjalani pendidikan di bangku SDN Tluwe 321, SMPN 2 Soko Tuban, dan kemudian beliau melanjutkan pendidikannya ke SMAN 1 Tuban. Hobi yang dimiliki beliau adalah berenang dan menghitung, karena hoby itu beliau melanjutkan kuliah jurusan Matematika di kampus UNESA (Universitas negeri Surabaya).
Selama berada di bangku kuliah, beliau pernah bahkan sering mengikuti berbagai macam perlombaan. Tidak hanya sampai disitu, beliau juga pernah menjadi Mawapres (Mahasiswa berprestasi) tingkat mahasiswa se – Surabaya. Pak Arto juga merupakan anggota Persebaya Senior, Persebaya adalah sebuah persatuan sepak bola Surabaya.
Saat belum lulus kuliah, pak Arto sudah mengajar di SMK Swasta Darun Najjah selama 1 tahun. Setelah lulus kuliah, beliau berhijrah ke Tuban dan mengabdikan diri pada sejumlah sekolah yang ada di Tuban diantaranya, SMA 1 Tuban, SMK 2 Tuban, dan SMP 2 Soko selama hampir 2 setengah tahun. Walaupun sudah terbilang mapan, beliau belum memutuskan untuk menikah.
Pada tahun 1989, beliau bertugas di SMA N 2 Tuban. Dan saat beliau bertugas di sekolah itu pula, beliau menemukan dambaan hatinya yang juga menjadi seorang guru, wanita itu bernama Wit Elistrial, S.pd.
Saat Pak Arto berusia 30 tahun, ia telah mempersunting wanita cantik yang mampu membuatnya yakin untuk melepas masa lajangnya itu. Setelah menikah, pada pertengahan tahun 1998, beliau tugasnya pindah ke SMA N 1 Tuban hingga tahun 2011. Setelah dari SMA N 1, Perjalanan mengajar beliau berlanjut di SMA PLUS N 7 hingga sekarang.
Ayah dari 3 anak ini selain bekerja sebagai Guru PNS, beliau juga mendapat penghasilan dari kebun yang dimilikinya. Kini ia tinggal di Jl. Kaes Tuban blok H 8, dekat SMP N 18, bersama sang istri tercinta, yang kini mengajar di SMA N 2 Tuban sebagai guru ekonomi akutansi.
Guru yang ramah ini telah berhasil menyekolahkan dua anaknya hingga lulus dan sekarang sudah bekerja. Sekarang pak Arto masih menyekolahkan anak bungsunya yang duduk di bangku kuliah semester ke 7.
Di usia yang tak muda lagi, beliau mengharapkan anak-anaknya sukses dan berhasil kedepannya, rumah tangganya semakin harmonis, mempersiapkan bekal di akhirat dengan terus beribadah kepada Allah SWT. dan menjadi imam yang baik untuk keluarga.
Contoh Biografi Siswa
Nilo Aura Putri Aisyah, yang biasa dipanggil Aura, ia lahir di Surabaya, 3 Februari 2000. Dia anak kedua dari 3 bersaudara dari pasangan Munawar dan Susiati. Ayahnya bekerja sebagai guru SMP N 3 Surabaya, sedangkan Ibunya bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga.
Ketika kecil Aura bersekolah TK di TK pertiwi 1 Surabaya, kemudian ia melanjutkan sekolahnya di SDN Negeri 1 Ngagel, ketika berangkat sekolah Aura harus berjalan kaki, saat SD Aura cukup berprestasi, walaupun hanya peringkat 5, tetapi kedua orang tuanya tetap bangga pada Aura.
Setelah lulus SD, Aura melanjutkan sekolah SMP di SMP N 3 Surabaya, ketika SMP Aura tidak berprestasi karena dia sering bermain dan jarang belajar, ketika berangkat sekolah Aura terkadang berjalan kaki ataupun naik sepeda. Aura melanjutkan sekolah di SMA 1 Surabaya, ketika masuk SMA aura mulai sadar akan waktunya yang banyak terbuang dan dia berubah menjadi siswa yang rajin.
Di SMA ini Aura menjadi siswa yang sangat berprestasi, bahkan dia sering menjadi perwakilan sekolahnya untuk mengikuti olympiade tingkat kecamatan, kota, provinsi, maupun nasional.
Contoh Biografi Teman
Dia adalah seorang lelaki gagah dan baik hati, dia adalah temanku sejak kecil. Windi namanya, biasanya orang memanggilnya Dipo, namun sebenarnya ia memiliki nama panjang Windi Setiawan. Banyak guru baru sering salah kira, bahwa pemilik nama tersebut adalah seorang anak perempuan kalau tidak tahu nama panjangnya. Dipo lahir di Tuban pada tanggal 15 November 1998. Dia dibesarkan dari keluarga yang cinta akan pendidikan.
Dimasa kecilnya Dipo sering menghabiskan waktunya untuk bermain sepak bola. Dan saat SMA, dia masih tetap suka bermain bola, kebetulan satu sekolah denganku, ia sering kali tidak masuk sekolah karena mengikuti kejuaraan internasional. Dipo lulus dari SMA Al Hikmah dengan nilai yang sangat memuaskan meskipun begitu. Peringkat pertama setiap semester dan menang kejuaraan.
Prestasi yang didapatkannyapun tak dapat dihitung hingga membawanya untuk pergi kuliah ke Belanda. Semejak berkuliah di Belanda, Dipo seringkali mengabarkan bahwa ia sedang mengikuti pertukaran pelajar di berbagai negara seperti Jepang dan Amerika.
Cita-cita Dipo adalah menjadi seorang pemain bola terkenal yang dikenal serta digemari banyak orang. Kini Dipo tengah sibuk menyelesaikan tugas akhirnya serta memenuhi undangan sebagai motivator di berbagai seminar.
Contoh Biografi Penulis
Asma Nadia. Nama penulis yang sudah tidak asing lagi di masyarakat. Nama aslinya adalah Asmarani Rosalba. Asma Nadia lahir di Jakarta 26 Maret 1972 dari pasangan Amin Usman dan Maria Eri Susanti yang merupakan seorang mualaf berdarah Tionghoa. Asma Nadia memiliki seorang kakak perempuan bernama Helvy Tiana Rosa, dan juga memiliki adik laki-laki bernama Aeron Tomino
Asma Nadia tumbuh dalam keluarga yang sangat mencintai seni tulis. Bahkan kedua saudaranya menekuni bidang yang sama dengan Asma Nadia. Suaminya juga seorang penulis dan dua anak Asma Nadia juga memiliki keinginan yang besar untuk meneruskan jejak sang ibu dengan terjun ke dunia tulis-menulis. Pendidikan yang di tempuh Asma Nadia adalah dari masa remajanya yang dihabiskan dengan bersekolah di SMA Budi Utomo.
Kemudian dia melanjutkan kuliah ke Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Namun, kondisi yang kurang menguntungkan harus membuat langkah Asma berhenti untuk menimba ilmu di perguruan tinggi. Sakit yang kala itu diderita tidak memungkinkan baginya untuk melanjutkan kuliah.
Asma Nadia selalu rajin mengirimkan tulisannya ke berbagai redaksi majalah meskipun dalam keadaan yang kurang sehat. Karya yang dihasilkan Asma bukan hanya dalam bentuk cerpen saja, dia juga rajin menulis puisi dan lirik lagu.
Karya-karya awal dari Asma yang sangat terkenal adalah album Besatari yang terdiri dari 3 seri, cerpen berjudul Koran Gondrong dan Imut yang mampu mengantarkannya menjuarai Lomba Menulis Cerita Pendek Islami (LMCPI) pada tahun 1994 dan 1995 yang diselenggarakan oleh majalah Anninda.
Contoh Biografi Toko
KTS, sebuah nama toko yang aneh. KTS adalah nama sebuah toko yang menjual berbagai macam sembako dan kebutuhan pokok. KTS berdiri sekitar tahun 1999, yang didirikan oleh Pak Win dan Bu Wati. Mula-mula toko ini didirikan dikarenakan di desa tersebut jarang sekali toko sembako dan kebutuhan pokok, sehingga warga merasa kesusahan jika hendak beli kebutuhan pokok yang mendadak.
Setelah lama berdiri, Bu wati dan Pak Win mempunyai maksud untuk meluaskan tokonya. Dan akhirnya tokonya diperluas hingga menjadi toko besar, dimana jika ada pembeli mereka mengambil sendiri seperti halnya di Alfamart. Dan kemajuan secara terus menerus membanjiri KTS.