Tari Tradisional Indonesia – Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan budaya. Ya, jika dilihat dengan seksama, maka ada keunikan budaya yang terbentuk di berbagai daerah yang ada di Indonesia. Negeri yang membentang dan memiliki lebih dari 13.000 pulau ini memiliki keanekaragaman budaya yang membuatnya terkenal di seluruh dunia.
Tidak hanya pakaian adat, rumah adat atau bahasa suku yang berbeda-beda, salah satu budaya yang membuat nama Indonesia harum di kancah dunia adalah tari tradisional. Ya, kamu tentu tahu bukan bahwa hampir setiap daerah di Indonesia memiliki jenis tari mereka masing-masing?
Nah, aneka tari tradisional yang ada di Indonesia adalah bukti jika Indonesia memiliki beragam budaya yang mungkin saja tidak dimiliki oleh negara lain. Sebagai warga negara, tentu kita harus bangga dengan kekayaan budaya yang dimiliki.
Lantas, apa saja ragam tari daerah yang ada di Indonesia tersebut? Berikut kita akan membahasnya dengan ulasan yang singkat. Penasaran? Simak beberapa poin di bawah ini.
Contents
- 1 Beragam Jenis Tari Tradisional di Indonesia
- 1.1 Tari Serimpi Sangu Pati
- 1.2 Tari Bedaya
- 1.3 Tari Serampang Dua Belas
- 1.4 Tari Tor-Tor
- 1.5 Tari Tanggai
- 1.6 Tari Piring
- 1.7 Tari Payung
- 1.8 Tari Maengket
- 1.9 Tari Palo-Palo
- 1.10 Tari Balumpa
- 1.11 Tari Dinggu
- 1.12 Tari Lumense
- 1.13 Tari Peule Cinde
- 1.14 Tari Kipas Pakarena
- 1.15 Tari Bosara
- 1.16 Tari Tandak
- 1.17 Tari Joged Lambak
- 1.18 Tari Bambang Cakil
- 1.19 Tari Gambyong
- 1.20 Tarian Bondan Payung
- 1.21 Tari Beksan Wireng
- 1.22 Tari Kuda Lumping
- 1.23 Tari Kethek Ogleng
- 1.24 Tari Jlantur
- 1.25 Tari Prawiroguno
- 1.26 Tari Ronggeng
- 1.27 Tari Angsa
- 1.28 Tari Sintren
- 1.29 Tari Topeng
- 1.30 Tari Merak
- 1.31 Tari Wayang
- 1.32 Tari Ketuk Tilu
- 1.33 Tari Jaipong
- 1.34 Tari Buyung
- 1.35 Tari Keurseus
- 1.36 Tari Ronggeng Bugis
- 1.37 Tari Sampiung
- 1.38 Tari Reog Ponorogo
- 1.39 Tari Gandrung
- 1.40 Tari Wayang Topeng
- 1.41 Tari Jaranan Buto
- 1.42 Tari Remo
- 1.43 Tari Glipang
- 1.44 Tari Beskalan
- 1.45 Tari Cenderawasih
- 1.46 Tari Trunajaya
- 1.47 Tari Barong
- 1.48 Tari Legong
- 1.49 Tari Kecak
- 1.50 Tari Pendet
- 1.51 Tari Baris
- 1.52 Tari Panji Semirang
- 1.53 Tari Puspanjali
- 1.54 Tari Margapati
- 1.55 Tari Wirayudha
- 1.56 Tari Gopala
- 1.57 Tari Condong
- 1.58 Tari Janger
- 1.59 Tari Seudati
- 1.60 Tari Saman
- 1.61 Tari Bines
- 1.62 Tari Didong
- 1.63 Tari Guel
- 1.64 Tari Bekhusek
- 1.65 Tari Gending Sriwijaya
- 1.66 Tari Zapin
- 1.67 Tari Melemang
- 1.68 Tari Sekapur Sirih
- 1.69 Tari Selampir Delapan
- 1.70 Tari Campak
- 1.71 Tari Andun
Beragam Jenis Tari Tradisional di Indonesia
Sebagaimana disinggung di awal bahwa Indonesia adalah negeri yang kaya akan suku, ras dan budaya. Terkait tari tradisional, ada cukup banyak tari yang berasal dari daerah yang berbeda-beda. Tentu, jumlahnya pun sangat banyak dan bahkan ada daerah-daerah yang memiliki lebih dari satu jenis tarian.
Nah, kami akan menjelaskan cukup banyak tari daerah tersebut yang merupakan bukti kekayaan budaya Indonesia. Selamat membaca.
Tari Serimpi Sangu Pati
Tari Serimpi Sangu Pati adalah macam tarian yang berasal dari Kraton Yogyakarta. Tarian ini biasanya diselenggarakan dengan iringan gamelan dan dilakukan dengan gerakan yang lemah lembut. Durasi tarian ini cukup lama, yakni hampir 1 jam. Namun, belakangan, Tari Serimpi Sangu Pati hanya diselenggarakan 15 menit saja.
Nah, pada zaman dulu, Tari Serimpi Sangu Pati adalah salah satu tarian wajib. Tari ini akan menjadi tontonan ketika ada tamu agung yang singgah ke Kraton. Sekarang ini, Tari Serimpi Sangu Pati kebanyakan hanya diselenggarakan pada event tertentu saja.
Tari Bedaya
Jenis tari tradisional selanjutnya adalah tari Bedaya. Bedaya seringkali disebut juga sebagai tari Bedaya Ketawang. Tari ini berasal dari Kraton Surakarta yang sebenarnya memiliki hubungan kekerabatan dengan Kraton Yogyakarta.
Nah, nama Bedaya sendiri artinya adalah penari wanita sedangkan ketawang berarti langit atau keluhuran. Dari arti tersebut tari ini memiliki makna sebagai tarian yang luhur dan mulia. Biasanya, tari ini akan diselenggarakan pada saat ada momen kenaikan raja.
Tari Serampang Dua Belas
Nama tari ini cukup unik. Tari Serampang Dua Belas merupakan salah satu tari tradisional yang berasal dari Melayu. Nah, dalam penyelenggaraannya, Tari Serampang Dua Belas akan diiringi dengan sebuah kendang sebagai alat musik dan akan dipukul dengan cara Amerika Latin yang juga unik.
Pada zaman dulu, Tari Serampang Dua Belas hanya boleh dimainkan oleh pria saja. Namun, seiring dengan berkembangnya zaman, kini wanita juga boleh menari Tari Serampang Dua Belas. Nah, tarian ini sendiri berasal dari Sumatera Utara yang berkisah tentang perjalanan cinta seseorang.
Tari Tor-Tor
Tor-Tor adalah salah satu tari tradisional yang berasal dari Sumatera Utara. Pada zaman dulu, tari ini hanya ada dalam kehidupan dari Suku Samosir yang ada di Danau Toba. Baru pada sekitar abad ke 13, Tor-Tor menjadi tarian dari Batak.
Nah, apa yang menarik dari jenis tari ini adalah digunakannya patung yang dimasukkan roh. Nantinya, patung yang berisi roh tersebut akan menari-nari sendiri. Karena hal inilah Tor-Tor seringkali disebut juga sebagai tari ritual.
Tari Tanggai
Tanggai adalah salah satu jenis tari tradisional yang berasal dari Palembang. Dalam sejarahnya, tarian ini merupakan sebuah tarian yang melambangkan rasa hormat dan rasa ramah dari masyarakat Palembang, terutama pada tamu yang telah diundang untuk datang.
Nah, tarian selamat datang ini menggambarkan bagaimana masyarakat Palembang yang bersahabat dengan para tamu yang hadir. Biasanya, jenis tarian ini diselenggarakan pada saat pernikahan yang dikemas dalam adat Palembang.
Tari Piring
Tari Piring adalah salah satu jenis tari tradisional yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat dan menjadi salah satu tari daerah yang sangat terkenal di Indonesia. Seperti namanya, saat tari ini dilakukan, maka sang penari akan memegang piring di kedua tangannya.
Nah, tidak hanya unik karena menggunakan piring dalam reka tarian yang dilakukan, tari ini juga sarat dengan makna. Ya, tari ini melambangkan suasana gotong royong yang terjalin diantara masyarakat. Selain itu, biasanya, tari ini diselenggarakan pada saat musim tanam atau musim panen tiba.
Tari Payung
Jenis tari daerah lain yang masih berasal dari Minangkabau adalah Tari Payung. Seperti namanya, tari ini menggunakan aksesoris berupa payung saat pelaksanaan gerakan-gerakan tari. Biasanya, tari tradisional ini dilakukan oleh 3 atau 4 pasang penari yang artinya ada 6 hingga 8 orang penari.
Nah, pada salah satu adegan dalam tari ini, seorang pria dalam pasangan penari akan melindungi sang wanita dengan menggunakan payung. Lambang gerakan ini merupakan bentuk perlindungan pria kepada wanita. Selain itu, tari ini juga melambangkan kasih sayang yang terbangun dari pasangan.
Tari Maengket
Maengket adalah salah satu tari tradisional yang berasal dari daerah Minahasa, Sulawesi Utara. Tari ini sangat menarik jika dilihat dari pakaian yang dikenakan oleh para penarinya. Ya, untuk pakaian yang dikenakan, baik penari pria maupun penari wanita akan mengenakan pakaian tarian yang serba putih.
Nah, dalam pelaksanaannya, Tari Maengket dilakukan oleh penari dalam jumlah yang banyak baik wanita ataupun pria. Selain itu, bisa saja tarian ini dilakukan oleh penari pria saja, wanita saja atau bercampur. Tujuan dari tari daerah ini adalah sebagai ucapan rasa syukur atas panen melimpah yang diterima oleh masyarakat.
Tari Palo-Palo
Tari Palo-Palo adalah tarian daerah yang berasal dari Gorontalo, Sulawesi Utara. Salah satu tari tradisional di Indonesia ini cukup unik karena disebut juga sebagai tari pergaulan. Dalam pelaksanaannya, tarian ini diperankan oleh anak remaja yang berada di Gorontalo.
Namun, saat ini, tari Palo-Palo terbagi menjadi dua, yang salah satunya terpapar perkembangan teknologi. Tari yang modern akan dilakukan dengan iringan musik berbeda yang sudah di aransemen, sedangkan yang tradisional akan menggunakan alat musik sederhana khas dari Gorontalo.
Tari Balumpa
Jenis tari daerah ini berasal dari Wakatobi yang ada di Sulawesi Tenggara. Tari Balumpa juga disebut sebagai tarian khusus. Ya, hal ini dikarenakan tari tradisional ini dilakukan hanya sebagai salah satu ritual penyambutan saja. Awalnya, tarian ini dilakukan saat ada seorang tamu terhormat yang datang ke tempat tersebut.
Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu, tarian ini sudah bergeser. Memang, di beberapa daerah masih dilakukan tarian ini ketika ada tamu terhormat yang datang. Hanya saja, tarian ini kini juga sudah masuk dan ditampilkan dalam festival budaya dan pertunjukan seni sehingga nilai sakral tarian menjadi berkurang.
Tari Dinggu
Tari Dinggu merupakan tarian tradisional yang berasal dari daerah Sulawesi Tenggara. Ini adalah salah satu tari tradisional yang masih bertahan diantara arus modernisasi yang terjadi, khususnya di kawasan Sulawesi Tenggara sendiri.
Nah, adapun tarian ini merupakan sebuah gelar yang diselenggarakan untuk menggambarkan suasana serta aktivitas yang terjadi di masyarakat. Biasanya, tarian ini akan diadakan ketika musim panen tiba, terlebih saat musim panen padi. Dalam pelaksanaannya, tarian diperankan oleh pria dan juga wanita.
Tari Lumense
Lumense adalah nama dari tarian tradisional yang masih berasal dari Sulawesi Tenggara. Salah satu tari tradisional di Indonesia ini berasal dari daerah Kabupaten Bombana yang bisa dikatakan daerah cukup besar di Sulawesi Tenggara. Lumense sendiri memiliki arti terbang tinggi.
Dari arti nama tarian tersebut bisa dilihat bahwa tarian ini sebenarnya merupakan lambang betapa luhur posisi manusia di muka bumi ini. Dengan demikian, tentu manusia akan malu jika ia berbuat kerusakan. Nah, dalam pelaksanaannya, tarian ini dilakukan oleh kelompok masyarakat dalam jumlah genap, biasanya 12 orang.
Tari Peule Cinde
Nama tari ini memang cukup unik dan mungkin susah diucapkan oleh sebagian orang di Indonesia. Ya, hal ini dikarenakan nama tarian ini diambil dari bahasa daerah tempat di mana tarian ini berasal.
Tari Peule Cinde termasuk salah satu tari tradisional yang masih survive di tengah arus modernisasi. Tarian yang berasal dari Sulawesi Tengah ini sering disebut sebagai tari selamat datang. Saat tarian ini dilakukan, maka sang penari akan menaburkan bunga-bunga pada para tamu yang datang.
Tari Kipas Pakarena
Jenis tari tradisional yang selanjutnya adalah Tari Kipas Pakarena. Ini adalah jenis tarian tradisional yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Disebut tari kipas karena memang para penari yang tergabung dalam kelompok tarian tersebut akan memegang kipas selama melakukan gerakan-gerakan tarian.
Tidak hanya itu, ada banyak gerakan dalam tarian yang akan dilakukan oleh para penari. Menariknya, setiap gerakan tersebut memiliki makna yang berbeda-beda. Salah satu gerakan yang dilakukan adalah gerakan berputar searah jarum jam. Gerakan ini dilakukan untuk menandakan sebuah kesetiaannya.
Selain itu, apa yang menarik dari tari tradisional ini adalah gerakan awal dan akhir dari tarian ini dilakukan dengan duduk. Pernahkah Anda melihat jenis tarian ini sebelumnya?
Tari Bosara
Bosara adalah nama tarian tradisional yang berasal dari Makassar. Sulawesi Selatan. Tarian ini pada dulunya merupakan tarian yang digunakan untuk upacara penyambutan tamu penting. Selain itu, tarian ini juga dilakukan sebagai ritual dalam penjamuan raja.
Nah, penjamuan raja tersebut cukup unik karena raja akan diberikan jamuan dalam bentuk kue yang jumlahnya 2 kasera. Tidak dipahami apa makna dari kasera sebagai hitungan dalam jumlah kue tersebut. Hal lain yang penting dari tari tradisional ini adalah tarian membutuhkan penari yang begitu luwes untuk mengikuti gerakan.
Tari Tandak
Tari Tandak adalah tari tradisional yang berasal dari Riau, Sumatera Barat. Ini adalah salah satu tarian tradisional yang masih cukup sering dilakukan hingga saat ini. Secara fungsi, tarian ini dianggap sebagai tarian pergaulan.
Dengan fungsinya ini, tarian dilakukan untuk meningkatkan keakraban antar warga agar rasa persaudaraan dan kekeluargaan menjadi lebih lekat. Biasanya, para penari yang tergabung dalam kelompok ini adalah anak-anak muda Riau. Tari ini tentu menjadi salah satu bentuk pemahaman tradisi yang baik di Riau.
Tari Joged Lambak
Tari Joged Lambak juga termasuk salah satu tarian tradisional yang berasal dari Riau. Untuk urusan tradisi menari, Riau memang menjadi salah satu provinsi yang cukup kaya dengan aneka jenis tarian daerah yang menarik.
Nah, salah satu tari tradisional ini adalah jenis tarian pergaulan yang dilakukan untuk meningkatkan pergaulan dari warga sekitar. Nah, tarian ini dilakukan dengan penuh semangat kekeluargaan dari para penari yang tergabung dalam kelompok tari tersebut.
Tari Bambang Cakil
Tari Bambang Cakil merupakan tarian tradisional yang berasal dari Jawa Tengah. Nama dan gerakan dari tarian ini cukup unik karena pada dasarnya tarian ini diadopsi dari salah satu adegan yang terjadi dalam cerita pewayangan.
Dalam tarian ini, gerakan-gerakan yang dilakukan merupakan cerita peperangan dari kebaikan melawan keburukan. Kedua sifat yang sangat berbeda ini dilambangkan oleh kedua penari yang memainkan gerakan tari. Utamanya, tari tradisional ini dilakukan oleh dua orang penari yang melambangkan kebaikan dan keburukan.
Namun, ketika pentas berlangsung, maka ada beberapa pemeran pendukung yang turut serta meramaikan tarian tersebut agar terlihat lebih ramai dan menarik.
Tari Gambyong
Tari Gambyong merupakan tarian tradisional yang berasal dari daerah Surakarta, yang notabene nya masih masuk wilayah Jawa Tengah. Pada awal kemunculan, tarian ini merupakan salah satu bentuk wujud syukur atas nikmat panen padi yang bisa dirasakan oleh warga sekitar.
Namun, seiring berjalannya waktu, tarian ini beralih fungsi. Ya, tari tradisional ini kini dilakukan dalam beberapa hal yang berbeda, seperti dalam upacara-upacara sakral yang dilakukan oleh pihak Kraton atau dalam upacara penyambutan tamu.
Untuk jumlah penari yang melakukan gerakan tarian ini, tidak ada ketentuan tertentu yang mengaturnya. Hanya saja, untuk kostum tari yang digunakan, para penari –yang biasanya wanita, harus menggunakan kemben sebahu. Nah, para penari tersebut akan diiringi dengan gamelan Jawa yang sudah sangat terkenal.
Tarian Bondan Payung
Tarian Bondan Payung merupakan jenis tarian tradisional yang juga berasal dari Surakarta. Tarian ini dalam kemunculan nya pertama kali dulu menceritakan tentang kisah seorang ibu yang begitu amat mencintai anaknya.
Karena fungsinya tersebut, gerakan tarian ini cukup sederhana dan mudah jika harus dilakukan oleh semua ibu-ibu. Nah, apa yang menarik dari tarian ini adalah ada beberapa properti yang harus dibawa oleh sang penari. Beberapa properti yang diperlukan adalah payung, boneka bayi dan juga kendi.
Selain itu, untuk masalah kostum, apa yang dikenakan oleh sang penari dari tari tradisional ini adalah pakaian adat Jawa. Dalam perkembangannya, tarian ini terbagi menjadi tiga jenis tarian yang berbeda, yakni Bondan Mardisiwi, Bondan Cindogo dan Bondan Tani.
Tari Beksan Wireng
Tari Beksan Wireng merupakan tarian tradisional yang berasal dari Jawa Tengah. Bisa dikatakan bahwa Jawa Tengah memiliki jenis tarian tradisional yang cukup bervariasi dan menambah kekayaan budaya yang berasal dari daerah tersebut.
Nah, dalam pelaksanaannya, tarian ini ditunjukkan untuk memberikan semangat dari 4 prajurit yang sedang berlatih untuk perang. Tujuan dari tari ini bisa terlihat dari penggunaan tameng serta tombak yang dijadikan aksesoris dalam tari tersebut.
Seiring dengan perkembangan zaman, tari tradisional ini terbagi menjadi beberapa jenis, seperti Panju Anem, Panji Sepuh, Dhadap Kanoman, Lhawung Ageng, Jemparing Ageng dan juga Dhadap Kreta. Biasanya, penari adalah pria yang mengenakan kostum seperti seorang prajurit.
Tari Kuda Lumping
Tari Kuda Lumping adalah salah satu jenis tarian tradisional yang sangat terkenal. Jenis tarian ini berasal dari Jawa Tengah. Seperti namanya, tarian ini menggunakan aksesoris berupa kuda lumping atau kuda yang dibuat dari anyaman bambu dalam gerakan tarian yang dilakukan.
Salah satu tari tradisional ini bisa dikatakan sebagai jenis tari yang sakral. Hal ini dikarenakan ada cukup banyak ritual yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tari tersebut. Tidak hanya itu, biasanya, tarian ini juga akan disisipi dengan degan kesurupan dari para penarinya.
Meskipun tampak sedikit menakutkan, namun penikmat tarian ini sangat banyak. Hal ini tidak lepas dari kostum unik yang dikenakan oleh tiap penari. Selain itu, tarian ini juga diiringi dengan gamelan Jawa yang lengkap, seperti bonang, saron, gong, kendang dan lainnya.
Tari Kethek Ogleng
Tari Kethek Ogleng adalah jenis tari tradisional yang berasal juga dari Jawa Tengah, tepatnya dari daerah Wonogiri. Tarian ini merupakan sari dari cerita tentang Raden Gunung Sari yang menjelma menjadi seekor kera. Kera tadi berusaha mengelabui musuhnya yang mencoba mengalahkannya.
Intisari dari cerita tersebut diadopsi dalam jenis tarian ini. Oleh karena itu, tidak mengherankan ketika tarian ini dilakukan, maka sang pemeran utama akan mengenakan topeng kera sebagai salah satu aksesoris utama yang digunakan. Gerakan tarian ini juga mengikuti gerakan kera yang lazim pada umumnya.
Tari Jlantur
Tari Jlantur adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah Boyolali, Jawa Tengah. Ini adalah salah satu tari tradisional yang kini masih cukup sering dilakukan oleh warga setempat.
Nah, biasanya, dalam penyelenggaraannya, tarian ini dilakukan oleh pria dengan jumlah sekitar 40 orang. Maksud dari tarian ini adalah cerita mengenai kisah perlawanan Pangeran Diponegoro yang menghadapi serdadu penjajah. Biasanya, para penari akan mengenakan ikat kepala gaya Turki dan menggunakan kuda tiruan.
Tari Prawiroguno
Jenis tari tradisional lain yang juga berasal dari Jawa Tengah adalah Tari Prawiroguno. Ini adalah salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal dari daerah Jawa Tengah.
Tarian ini bercerita ketika para penjajah hampir mengalami kemunduran karena terus terdesak oleh perjuangan dari masyarakat. Kondisi masyarakat yang hampir berhasil mengusir penjajah ini dijadikan sumber cerita dari tarian. Tarian ini dilakukan dengan kostum ala prajurit yang dilengkapi dengan tameng dan pedang.
Tari Ronggeng
Ronggeng adalah salah satu nama tarian tradisional yang berasal dari Jawa Tengah. Salah satu tari tradisional ini menjadi tari yang sangat menarik jika dilihat dari gerakan tariannya. Ya, Ronggeng memiliki gerakan tari yang khas dan cenderung lebih sensual.
Dalam sejarah yang tercatat, tari Ronggeng merupakan salah satu tarian yang dilakukan untuk meminta kesuburan tanah. Warga yang menari adalah mereka yang rindu akan tanah subur untuk menanam tumbuhan. Nah, dalam tarian ini, gerakan tarian akan diiringi dengan musik menggunakan rebab dan juga gong.
Tari Angsa
Tari Angsa adalah tarian tradisional yang berasal dari Jawa Tengah. Penamaan tarian ini diambil dari aksesoris yang digunakan dalam tarian. Memang, ketika tarian ini dilangsungkan, ada ikon angsa yang turut dalam barisan penari. Nah, dalam sejarahnya, tarian ini bercerita tentang keagungan dari seorang Dewi.
Biasanya, tari tradisional ini dilakukan secara berpasang-pasangan dalam jumlah yang cukup besar. Namun, tari ini juga bisa dilakukan seorang diri hingga berlima. Nah, saat tarian biasanya juga akan diiringi dengan beberapa jenis alat musik, seperti gendang, gitar dan juga degung.
Tari Sintren
Tari Sintren adalah jenis tari tradisional yang berasal dari daerah Cirebon, Jawa Barat. Tarian tradisional ini cukup unik dan menarik Beberapa kalangan mengatakan bahwa tarian ini bukanlah sebuah tarian yang biasa karena memiliki bau-bau mistis yang mengiringinya.
Ya, hal ini cukup beralasan karena sebelum tarian dilakukan, maka ada ritual yang dilakukan terlebih dahulu. Adapun ritual yang dilakukan menggunakan bacaan doa khusus diiringi dengan pembakaran dupa. Namun, kini tarian ini sudah mulai tenggelam karena arus globalisasi yang terjadi di masyarakat.
Tari Topeng
Tari Topeng merupakan tarian tradisional yang juga berasal dari Cirebon. Sama seperti namanya, tari tradisional ini dilakukan oleh penari yang mengenakan topeng. Biasanya, tarian ini dilakukan oleh tiga orang penari dewasa yang mengenakan topeng.
Topeng yang digunakan dalam tarian ini juga bermacam-macam. Adapun jenis topeng yang dikenakan dalam tarian ini adalah topeng berwarna putih, biru dan merah. Perbedaan warna topeng ini menggambarkan perbedaan watak dan karakter dari penari tersebut.
Selain mengenakan topeng yang unik, tarian ini juga diiringi dengan musik khusus. Adapun musik khusus yang digunakan untuk mengiringi tarian ini adalah gamelan khas Cirebon yang sudah sangat terkenal.
Tari Merak
Tari Merak adalah tarian tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Nama tarian ini memang unik karena seperti nama burung yang indah. Nah, nama tarian ini tentu ada maknanya. Makna nama dari tari tradisional ini adalah menggambarkan kecantikan dan keindahan penari sebagaimana gambaran burung merak.
Memang, dalam adegan tarian yang dilakukan, penari akan mengenakan kostum seperti burung merak yang penuh warna dan sangat unik. Tidak hanya itu, biasanya, tarian tradisional ini dilakukan oleh wanita.
Tari Wayang
Tari Wayang juga termasuk tarian tradisional yang berasal dari Cirebon. Disebut Tari Wayang karena tari tradisional ini dilakukan oleh penari-penari yang mengenakan kostum khusus seperti wayang. Tidak hanya kostumnya yang seperti wayang, gerakan yang dilakukan oleh sang penari pun juga seperti tokoh wayang.
Nah, dalam pelaksanaannya, tari ini bisa dimainkan secara tunggal, berpasangan atau bahkan secara massal tergantung dari jenis acara yang hendak diadakan. Hal lain yang menarik dari jenis tarian tradisional ini adalah karakter biasanya dilakukan oleh pria dan wanita sehingga tarian ini terlihat lengkap.
Tari Ketuk Tilu
Ketuk Tilu adalah nama dari tari tradisional yang berasal dari daerah Bogor dan sekitarnya yang masih masuk dalam wilayah Jawa Barat. Nama dari tarian ini memang unik. Tidak hanya itu, dalam tarian ini, ada karakter penari yang disebut sebagai ronggeng dan karakter pengiring musik yang disebut nayaga.
Pertunjukan tari ini biasanya dilakukan baik di ruangan terbuka ataupun tertutup dan bisa diselenggarakan untuk jenis agenda yang berbeda. Nah, ronggeng yang melakukan tarian ini akan mengitari lampu yang berkaki. Para penonton pun bisa mendapatkan kesempatan untuk menari bersama dengan ronggeng tersebut.
Tari Jaipong
Tari Jaipong adalah salah satu jenis tarian tradisional yang cukup terkenal di Indonesia. Tarian ini berasal dari Jawa Barat dan masih sering diadakan hingga saat ini. Nah, dalam sejarah yang tercatat, tari tradisional ini merupakan salah satu maha karya dari seniman Jawa Barat yang bernama Gugum Gembira.
Dalam perkembangannya, tari ini menjadi ikon Jawa Barat. Biasanya, dalam acara-acara yang penting, termasuk acara dalam hal pemerintahan, tarian ini menjadi salah satu penghibur yang disediakan. Tentu, hal ini adalah salah satu cara yang tepat untuk melestarikan tarian tradisional yang mungkin sudah hampir punah.
Tari Buyung
Tari Buyung merupakan salah satu jenis tari tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Jenis tarian ini cukup menarik dan biasanya dilakukan pada saat puncak dari sebuah upacara khusus yang dilakukan oleh masyarakat yang bermukim di Jawa Barat.
Tarian ini memiliki makna yang sangat khusus. Dari sejarah yang diceritakan, tarian ini menceritakan para gadis desa yang sedang mandi dan mengambil air secara bersama-sama di sebuah air terjun. Nah, salah satu aksesoris yang digunakan dalam tarian ini adalah buyung atau yang juga disebut dengan kendi.
Tari Keurseus
Tari Keurseus adalah jenis tarian tradisional yang berasal dari Jawa Barat yang bisa dikatakan sebagai salah satu tarian yang khusus? Kenapa tarian ini khusus? Karena, pada awalnya tarian ini hanya dilakukan oleh pejabat khusus yang ada di Jawa Barat.
Namun, seiring dengan perkembangan yang terjadi, tarian ini kini lebih familiar di kalangan masyarakat. Biasanya, salah satu tari tradisional yang berasal dari Jawa Barat ini akan diadakan pada acara tertentu, seperti acara-acara yang diadakan oleh pemerintahan atau event budaya di Jawa Barat.
Tari Ronggeng Bugis
Tari Ronggeng Bugis adalah salah satu tari tradisional yang juga berasal dari Cirebon. Tari ini unik karena bersifat komedi sehingga akan sangat menghibur penonton yang menikmatinya. Biasanya, tarian ini dilakukan oleh penari laki-laki dengan jumlah penari sekitar 12 hingga 20 orang.
Nah, apa yang menarik dari tarian ini adalah dandanan dari para penarinya. Meskipun penarinya tersebut adalah pria, namun mereka menggunakan dandanan dengan gaya wanita.
Nah, asal mula tarian ini, menurut sejarah yang tercatat, adalah ketegangan yang terjadi karena Kerajaan Cirebon dengan kerajaan Islam. Sunan Gunung Jati yang bertindak sebagai Raja Cirebon pada saat itu menyuruh kerabat kerajaan untuk mengawasi kerajaan Pajajaran.
Ketegangan tersebut akhirnya berhasil di urai dengan adanya tarian tersebut. Mereka yang bersitegang akhirnya bisa tertawa bersama dan ketegangan yang terjadi hilang. Nah, dalam tarian ini, penari akan diiringi dengan beberapa jenis gamelan, seperti kelenang, kendang, gong kecil dan juga kecrek.
Tari Sampiung
Tari Sampiung adalah tarian yang berasal dari Jawa Barat. Salah satu tari tradisional ini juga termasuk tarian terkenal yang ada di Jawa Barat. Tarian ini dipertunjukkan untuk upacara-upacara yang penting seperti pesta panen, ngaurat, rebo wekasan dan juga seren tahun.
Bahkan, tari ini juga menjadi salah satu hiburan yang ditampilkan pada hari raya kenegaraan, termasuk perayaan ulang tahun negara RI yang jatuh pada 17 Agustus. Asal mula dari nama tari ini adalah lagu yang dibawakan untuk mengiringi lagu ini berjudul Sampiung.
Selain diiringi lagu khusus, tarian ini juga diiringi dengan alat musik khusus. Alat musik yang digunakan untuk mengiringi tarian ini adalah jentreng. Jentreng merupakan alat musik sejenis kecapi yang memiliki ukuran kecil.
Tari Reog Ponorogo
Reog Ponorogo adalah salah satu tari tradisional yang bisa dikatakan sangat terkenal. Tarian tradisional ini berasal dari daerah Ponorogo yang ada di Jawa Timur. Nah, dalam pelaksanaannya, tarian ini dilakukan oleh 6 hingga 8 penari pria dan 6 hingga 8 penari wanita.
Para penari akan mengenakan kostum khusus yang bisa dikatakan cukup menyeramkan. Tarian ini sebenarnya merupakan cerita dari Prabu Kelana yang mencari pujaan hatinya. Selain itu, dalam pelaksanaannya, ada beberapa ritual khusus yang dilakukan oleh para penari sebelum menari.
Ritual-ritual yang dilakukan menambah sisi mistis dari tarian ini. Tidak hanya itu, para penari reog bisa dikatakan sangat kuat karena bisa mengangkat kostum yang besar dan berat hanya dengan gigitan gigi saja.
Tari Gandrung
Tari Gandrung adalah salah satu tari tradisional yang berasal dari Banyuwangi. Kata gandrung sendiri dalam tarian tersebut adalah lambang dan sebutan untuk Dewi Sri yang sangat cantik dan dielukan.
Genre dari tarian ini adalah tarian hiburan yang memberikan pesan-pesan lewat tawa. Menurut sejarah, tarian ini muncul seiring dengan dibangunnya ibu kota Blambangan pada masa itu.
Nah, dalam pelaksanaannya, tarian ini mengenakan baju khusus berupa kostum kaos beludru yang lengkap dengan aksesorisnya. Adapun salah satu aksesoris yang digunakan dalam tarian ini adalah omprok, yang merupakan sebuah mahkota. Selain itu, penari juga akan mengenakan samping batik di bagian kaki.
Tari Wayang Topeng
Tari Wayang Topeng merupakan tarian tradisional yang berasal dari Malang. Seperti namanya, tari tradisional dilakukan oleh penari yang mengenakan topeng sebagai salah satu aksesoris yang sangat penting.
Nah, pada awalnya, tarian ini hanya dipertunjukkan untuk acara tertentu dan khususnya untuk ritual saja. Selain itu, dalam pelaksanaannya, tarian ini akan diiringi dengan musik yang berasal dari gamelan Jawa yang sudah sangat masyhur, seperti kendang, bonang dan juga gong.
Tari Jaranan Buto
Tari Jaranan Buto merupakan tari tradisional yang bisa dikatakan memiliki genre yang sama dengan tari reog. Nah, tarian tradisional ini berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur. Seperti namanya, apa yang menarik dari tarian ini adalah adanya jaranan atau jaran dari anyaman bambu yang dimainkan sebagai aksesoris.
Selain itu, para penari yang memainkan tarian ini akan didandani dengan dandanan yang cukup menyeramkan, seperti monster atau buto. Menurut sejarah yang berkembang, tarian ini pada dulunya hanya dimainkan pada saat acara pernikahan dan khitanan saja.
Sampai sekarang, hal ini masih dilakukan. Hanya saja, tarian ini juga dilakukan pada event tertentu lainnya. Tarian ini dimainkan oleh penari dengan jumlah sekitar 16 hingga 20 orang. Tidak hanya itu, dalam tarian tersebut ada adegan peperangan dan perkelahian yang sangat menarik untuk disimak. Juga, para penari akan diiringi dengan musik tradisional Jawa yang sudah sangat khas.
Tari Remo
Tari Remo adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Jawa Timur. Tarian ini merupakan salah satu tari tradisional yang agung karena memiliki fungsi khusus. Ya, pada awalnya, tarian ini ditunjukkan oleh tamu istimewa yang datang dan singgah.
Dulunya, tari ini hanya dimainkan oleh penari pria saja. Namun, dalam perkembangannya, wanita juga turut serta dalam tarian ini. Selain itu, tarian ini juga mengenakan kostum yang sangat unik dan berbeda-beda.
Perbedaan pada kostum yang dikenakan dalam tarian ini membuat tarian akan terlihat lebih semarak. Adapun beberapa jenis kostum yang dikenakan penari saat menari adalah gaya Surabaya, gaya Malang, dan lainnya. Tari ini juga diiringi dengan musik dari gamelan.
Tari Glipang
Tarian tradisional lain yang berasal dari Jawa Timur adalah Tari Glipang. Ini adalah salah satu tari tradisional yang cukup terkenal di daerah Jawa Timur. Tarian ini bisa dimainkan baik oleh pria maupun wanita.
Jika dilihat dari gerakan yang ada, tarian ini memiliki ciri khas adanya kuda-kuda seakan mau menyerang lawan. Selain itu, secara umum, gerakan dalam tarian ini cenderung gagah perkasa.
Gerak dari tarian ini tidak lepas dari faktor sejarah yang mengiringinya. Dalam sejarah yang tercatat, tarian ini adalah salah satu bentuk perlawanan dari masyarakat pada kolonialisme Belanda sehingga gerakan yang terpancar adalah gerakan tegas.
Tari Beskalan
Tari Beskalan merupakan tarian tradisional yang berasal dari Malang. Apa yang menarik dari tari tradisional ini adalah gerakan yang tercipta dari tariannya. Ya, dari gerakan tarian tersebut bisa dilihat bahwa tarian ini merupakan tarian yang menggambarkan bentuk keagungan dari wanita.
Wanita dalam tarian ini digambarkan sebagai sosok yang anggun, lincah, dinamis dan juga feminin. Selain itu, tarian ini juga mengenakan kostum yang khusus. Adapun kostum yang dikenakan oleh para penari adalah wedokan, semyok, khiasan kepala sanggul, selendang dan lainnya.
Tidak hanya kostum yang khusus, tarian ini juga diiringi dengan gamelan yang khusus pula. Adapun gamelan yang digunakan untuk mengiringi tarian ini adalah kendang, jidor, sinden dan lainnya.
Tari Cenderawasih
Tari Cenderawasih merupakan salah satu jenis tari tradisional yang sangat menarik. Seperti namanya, tarian ini menggambarkan keanggunan dan keindahan dari burung cenderawasih. Tidak dipungkiri memang jika burung ini memiliki keindahan yang sangat mempesona, terutama dengan warna-warni dari bulunya.
Nah, tarian ini biasanya hanya akan dimainkan oleh dua orang wanita dewasa. Selain itu, tarian ini memiliki karakter gerakan yang istimewa dan meliuk-liuk seperti burung cenderawasih.
Tari Trunajaya
Tari Trunajaya adalah tarian tradisional yang berasal dari Bali. Tarian ini menggambarkan gerakan-gerakan dari seorang pemuda Bali yang sedang beranjak dewasa. Karena umurnya, gerakan yang dihasilkan dalam tarian ini cenderung penuh dengan emosi.
Tidak hanya itu, gerakan-gerakan dalam tari tradisional ini menggambarkan tentang usaha dari seorang pemuda yang mencari pujaan hatinya. Nah, dalam pelaksanaannya, ada beragam kreasi tarian yang muncul dari tarian ini sehingga tarian yang ditunjukkan lebih menghibur dan menyenangkan.
Tari Barong
Tari Barong bisa disebut sebagai tarian yang sangat terkenal di Bali. Banyak kalangan mengatakan bahwa tarian ini adalah ikon dari Bali karena seringkali diadakan untuk menarik minat wisatawan agar berkunjung ke Bali guna berlibur.
Salah satu tari tradisional ini merupakan tarian yang merupakan warisan dari kebudayaan sebelum munculnya Hindu di Bali. Nah, biasanya, tarian ini dilakukan oleh dua orang pria dewasa. Tarian ini menunjukkan adanya pertarungan yang sengit antara kebajikan melawan kebatilan.
Tari Legong
Tari Legong adalah tarian tradisional lain yang berasal dari Bali. Tarian ini pada awalnya adalah tarian khusus. Ya, tari klasik ini pada dulunya hanya dimainkan di lingkungan kraton saja sebagai salah satu hiburan bagi para pengampu dan kalangan istana.
Dalam pelaksanaannya, tarian ini dilakukan oleh 2 hingga 3 penari saja yang bisanya pula adalah wanita. Selain itu, tari tradisional ini akan diiringi dengan musik khusus. Adapun musik tersebut berasal dari alat musik gamelan atau yang bisa disebut dengan nama Semar Pegulingan.
Tari Kecak
Tari Kecak adalah salah satu tari tradisional yang sangat khas dari Bali. Tarian ini bercerita tentang kisah Ramayana. Penari yang melakukan gerakan dalam tarian ini adalah laki-laki.
Nah, dalam sejarah yang tercatat, tari ini dulunya merupakan hasil kerja sama dari Wayan Limbak dengan seorang pelukis Jerman yang bernama Walter Spies. Tari Kecak pertama kali dilakukan dan diselenggarakan sekitar tahun 1930-an. Hingga kini, tarian tradisional ini masih sering diadakan di Bali pada acara tertentu.
Tari Pendet
Tari Pendet merupakan tarian tradisional lainnya yang berasal dari Bali. Pada awalnya, salah satu tari tradisional ini digunakan sebagai sarana pemujaan. Banyak kalangan mengatakan bahwa tarian ini adalah labang dari sambutan atas turunnya dewata ke alam dunia.
Namun, seiring perkembangan, fungsi dari tari ini mengalami perbedaan. Sekarang ini, tari ini menjadi salah satu ikon wisata yang sangat digemari di Bali. Tidak hanya itu, tarian ini juga seringkali digunakan sebagai salah satu hiburan dan sambutan selamat datang pada tamu istimewa yang datang ke Bali.
Tari Baris
Salah satu tari tradisional lain yang berasal dari Bali adalah Tari Baris. Ini adalah jenis tarian yang istimewa di Bali. Tarian ini bisa dikatakan sebagai tarian ritual yang dilakukan oleh masyarakat Bali. Dalam pelaksanaannya, tarian ini menunjukkan keberanian daripada kesatria Bali.
Kisah yang ada dalam tarian ini adalah representasi dari para pejuang yang bertempur untuk kerajaan Bali. Dalam pelaksanaannya, tarian ini dilakukan oleh sekitar 8 hingga 40 penari pria. Para penari tersebut mengenakan kostum khusus dan lengkap dengan segala aksesorisnya.
Tari Panji Semirang
Tari Panji Semirang adalah juga termasuk tari tradisional yang berasal dari Bali. Tarian ini memberikan kisah tentang seorang putri raja yang bernama Galuh Candrakirana. Ia pergi mengembara dan menyamar sebagai pria dengan nama Raden Panji.
Karena dasar cerita itulah tarian ini diperankan oleh wanita yang memiliki karakter serta penampilan seorang pria. Selain itu, dalam tarian ini tidak ada sama sekali gerakan perempuan yang ditampilkan. Keunikan-keunikan inilah yang membuat tarian ini mampu bertahan dan tetap diminati oleh masyarakat hingga saat ini.
Tari Puspanjali
Tari Puspanjali juga termasuk tari tradisional yang berasal dari Bali, Tarian ini dimainkan oleh sekitar 5 hingga 7 orang penari. Nah, dalam tarian ini, para penari akan menampilkan performa terbaik mereka berupa gerakan yang lemah lembut.
Tidak hanya itu, apa yang menarik dari tarian ini adalah gerakan para penari yang dipadukan dengan ritmis tertentu. Dalam kemunculan tarian ini, dulunya Tari Puspanjali digunakan sebagai salah satu cara menyambut seseorang yang datang ke tanah Bali.
Tari Margapati
Tari Margapati merupakan tarian tradisional yang juga berasal dari Pulau Dewata. Bali. Tarian ini menceritakan tentang kesalahan dalam perjalanan hidup seorang wanita. Karena kisahnya inilah penari untuk tarian ini adalah wanita.
Menurut sejarah yang berkembang, sebenarnya tarian ini merupakan sebuah tarian khusus. Ya, dalam sejarahnya, tari tradisional ini hanya dilakukan untuk acara tertentu saja, terutama yang berbau ritual. Hanya saja, saat ini tarian ini cukup sering diadakan untuk peringatan beberapa acara.
Tari Wirayudha
Tarian tradisional lain yang berasal dari Bali adalah Tari Wirayudha. Ini adalah salah satu tari tradisional dari Bali yang sangat terkenal. Tarian ini dimainkan oleh sekitar 2 hingga 4 penari pria.
Apa yang menarik dari tarian ini adalah aksesoris yang digunakan. Ya, dalam tarian ini, para penari pria tersebut akan memegang aksesoris berupa tombak. Karena aksesorisnya tersebut, tarian ini juga disebut sebagai tarian perang.
Dalam sejarah yang tercatat, tarian ini adalah salah satu lambang dari perlawanan masyarakat Bali terhadap penjajah. Oleh karena itu, gerakan-gerakan yang tercantum dalam tarian tersebut adalah gerakan dari para prajurit yang siap menuju dan berlaga di medan peperangan.
Tari Gopala
Tari Gopala merupakan salah satu tari tradisional yang berasal dari Bali. Tarian ini sangat unik dan sekaligus lucu. Apa yang seringkali menjadi perhatian dari masyarakat saat menonton tarian ini adalah tingkah laku unik dari para penari.
Para penari melafazkan adegan tentang kelompok pengembala sapi di suatu ladang. Mereka beradegan layaknya seorang pengembala yang mahir dalam mengatur sapi mereka. Nah, biasanya, tarian ini dimainkan oleh 4 hingga 8 penari pria baik anak-anak ataupun dewasa.
Tari Condong
Tari Condong juga merupakan tarian tradisional yang berasal dari Bali. Namun, tarian ini bisa dikatakan cukup khusus. Ya, hal ini dikarenakan tari tradisional ini berasal dari lingkungan istana Bali dan pada awalnya tarian ini tidak diselenggarakan secara umum.
Pada dasarnya, tarian ini adalah sebuah tarian pengantar sebelum penari menarikan tari Legong. Nah, penari yang menari di atas stage tersebut akan diiringi beragam jenis alat musik yang disebut dengan gamelan pangulingan.
Tari Janger
Tari Janger ialah tarian tradisional yang muncul dari daerah Bali juga. Tarian ini merupakan salah satu tari tradisional yang digemari oleh anak muda di Bali. Ya, hal ini cukup beralasan karena cerita yang terkandung dalam tarian ini adalah tentang pergaulan anak muda di Bali.
Biasanya, tarian ini dilakukan oleh 10 hingga 16 orang penari secara berpasangan. Kelompok penari putri disebut dengan nama janger, sedangkan kelompok penari putra disebut dengan nama kecak. Tarian ini menjadi salah satu ikon wisata yang sangat terkenal di Bali.
Tari Seudati
Tari Seudati merupakan kekayaan budaya berupa tarian yang berasal dari Aceh. Ini adalah salah satu tari tradisional yang cukup menjadi legenda di Serambi Mekah tersebut. Nah, dalam tarian ini, penari didominasi oleh pria.
Sejarah mencatat bahwa tarian ini merupakan salah satu tarian pertama yang muncul di Aceh. Tarian memiliki cerita yang cukup unik mengenai budaya di Aceh. Tidak hanya itu, gerakan-gerakan tarian dan juga latar belakang tarian ini mendapatkan inspirasi dari Islam.
Tari Saman
Tari Saman bisa dikatakan sebagai salah satu ikon yang paling terkenal di Aceh. Tarian ini memang menjadi salah satu budaya yang seringkali ditampilkan tidak hanya di Aceh, namun juga di daerah lain, terutama saat ada perhelatan agenda khusus berskala besar.
Salah satu tari tradisional dari Aceh ini sangat menarik karena memiliki gerakan yang istimewa dan sangat menghibur. Ada semacam efek visual yang timbul dari gerakan-gerakan penari tersebut. Dengan efek tersebut, tentu tarian ini menjadi terlihat begitu mengesankan.
Tidak hanya itu, tarian ini juga memiliki keunikan lain. Salah satu keunikan yang ada dalam tarian ini adalah adanya iringan syair yang kaya akan pesan keagamaan, seperti ajaran kebajikan dan anjuran untuk mencintai sesama makhluk.
Tari Bines
Tari Bines juga masuk dalam salah satu tarian tradisional yang ada di Aceh. Tepatnya, tarian ini berasal dari daerah Gayo Lues yang cukup terkenal karena budaya setempat.
Sejarah mencatat bahwa tarian ini menjadi populer sejak dibawa oleh salah seorang ulama yang bernama Syaikh Saman sebagai salah satu bagian dari dakwah. Nah, dalam pelaksanaannya, tarian ini dilakukan oleh kaum wanita yang duduk sambil menyanyikan syair yang berisi tentang ajaran dakwah.
Dalam perkembangannya, tari ini menjadi salah satu media dakwah yang sangat efektif. Sejak tarian ini menjadi bagian dari budaya, dakwah Islam di Aceh, khususnya di daerah sekitar tarian ini, berkembang dengan cukup pesat.
Tari Didong
Tari Didong adalah salah satu seni budaya yang masih bertahan hingga kini dari masyarakat Gayo yang berdiam di Tanah Aceh. Tarian tradisional ini termasuk salah satu yang hebat karena tetap mampu bertahan di tengah arus globalisasi dan modernisasi yang cukup menggila.
Nah, tarian tradisional ini ditampilkan dengan campuran antara seni tari dengan seni sastra. Tidak hanya gerakan-gerakan tarian hebat yang ditampilkan. Dalam setiap pertunjukan yang diadakan, tarian ini dibarengi dengan pembacaan syair yang begitu memukau.
Tari Guel
Tarian tradisional selanjutnya adalah Tari Guel. Tarian tradisional ini juga berasal dari Aceh. Guel memiliki arti menyembunyikan. Dengan artinya ini, maka tarian ini dianggap sebagai media untuk membunyikan apa yang menjadi kegundahan dari penari sehingga ada pesan moral yang akan disampaikan.
Nah, ada cukup banyak peneliti yang melakukan penelitian terkait tarian ini. Dalam hasil penelitian yang dikemukakan, tarian ini memiliki beberapa gabungan unsur. Gabungan unsur yang dimaksud adalah seni musik, seni sastra dan seni tari. Sangat mengagumkan jika Anda melihat bagaimana penari memainkan tarian ini.
Tari Bekhusek
Tari Bekhusek adalah tarian tradisional yang berasal dari daerah Sumatera Selatan. Tarian ini begitu menarik dan unik serta menjadi salah satu hiburan yang sangat terkenal di daerahnya. Tarian ini pada kemunculan nya merupakan salah satu simbol dari kesejahteraan yang dirasakan oleh masyarakat Sumatera Selatan.
Selain itu, tarian ini bercerita tentang seorang putri yang sedang bermain. Karena ceritanya inilah penari tarian ini biasanya adalah penari wanita yang masih remaja. Gerakan penari cenderung lugas dan penuh dengan ekspresi gembira.
Tari Gending Sriwijaya
Tari Gending Sriwijaya adalah salah satu tarian spesial yang berasal dari Palembang, Sumatera Selatan. Tarian ini mengingatkan masyarakat pada zaman kejayaan Sriwijaya yang berhasil berkuasa atas tanah Indonesia pada masa lalu.
Selain itu, tarian ini juga menjadi lambang dari keluhuran budaya dan juga keagungan dari kerajaan Sriwijaya yang pernah berjaya dan mengharumkan nama Palembang. Dalam pertunjukan tarian ini, para penari akan diiringi dengan lagu gending yang begitu terkenal di Palembang.
Tari Zapin
Tari Zapin merupakan tarian tradisional yang ada di daerah Kepulauan Riau. Tarian ini memiliki kesamaan dengan tarian Melayu. Gerakan tarian ini bisa dikatakan cukup menghibur dan sarat makna. Ya, apa yang terkandung dalam tarian ini adalah beragam pesan agama dan juga pendidikan.
Para penari yang melafazkan gerakan tarian cenderung didominasi oleh kaum pria. Selain itu, apa yang menarik dari tarian ini adalah adanya beberapa aturan yang tidak boleh dilanggar sama sekali dan bertahan sejak tarian ini muncul hingga saat ini.
Tari Melemang
Tari Melemang merupakan salah satu tarian tradisional yang juga berasal dari Kepulauan Riau, tepatnya di daerah Bintan. Awalnya, tarian ini adalah sebuah tarian khusus yang hanya dimainkan oleh kalangan istana saja. Hal ini terjadi sekitar abad ke-12 yang lalu.
Akan tetapi, setelah Kerajaan Bintan tersebut runtuh, warga sekitar mulai mengenal apa tarian ini. Hingga pada akhirnya, tarian ini berkembang cukup pesat di kalangan masyarakat awam dan menjadi salah satu hiburan masyarakat yang sangat digemari.
Tari Sekapur Sirih
Tari Sekapur Sirih termasuk salah satu tarian tradisional yang begitu terkenal di Indonesia. Tarian ini berasal dari daerah Jambi. Meskipun berasal dari daerah Jambi, tarian ini memiliki roh yang sama dengan tarian khas Melayu.
Nah, dalam pelaksanaannya, tarian ini didominasi oleh penari wanita. Para wanita tersebut akan membawa persembahan khas dari Jambi. Hal ini beralasan karena tarian ini pada awalnya digunakan sebagai sarana persembahan dan ucapan selamat datang pada tamu spesial yang datang ke Jambi.
Tari Selampir Delapan
Tari Selampir Delapan juga termasuk wujud kekayaan budaya dari Jambi. Salah satu tarian tradisional ini menceritakan tentang sketsa dari kehidupan remaja yang ada di Jambi. Tidak mengherankan jika para penari dalam tarian ini adalah remaja-remaja yang baru beranjak dewasa.
Nah, semangat pergaulan sangat terasa dalam adegan tarian yang dibawakan. Tarian ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi pada remaja Jambi tentang bagaimana cara bergaul yang sebenarnya.
Tari Campak
Tari Campak adalah salah satu tarian unik yang berasal dari Bangka Belitung. Kisah yang terjalin dalam Tari Campak adalah tentang keceriaan dari seorang bujang dan dayang yang tinggal di Bangka Belitung.
Biasanya, tarian ini akan dibawakan pada masa sesudah panen padi. Namun, belakangan, tarian ini juga dijadikan sebagai salah satu hiburan rakyat yang istimewa, terutama untuk penyambutan tamu terhormat, pesta pernikahan dan beberapa agenda penting lainnya.
Tari Andun
Bengkulu Selatan memiliki Tari Andun sebagai salah satu kekayaan budaya yang ada di daerah tersebut. Tarian ini merupakan salah satu tarian tradisional yang menarik dan dibawakan oleh para penari wanita yang mengenakan kostum khusus. Sejarah mencatat bahwa tarian ini adalah tarian selamat datang untuk tamu spesial.
Nah, demikian beragam tari tradisional yang ada di Indonesia yang menjadi bukti betapa budaya Indonesia sebenarnya sangat kaya. Tentu, adalah tugas bagi generasi selanjutnya untuk berusaha mempertahankan tarian-tarian tradisional tersebut agar tidak punah dimakan zaman.