Doa Penutup Majelis – Sebagai manusia yang bersosial, tentu mengisi kegiatan sehari-hari dengan berbagai macam pertemuan atau majelis. Berbagai pertemuan mulai dari kegiatan belajar, bekerja, atau silaturahmi dianjurkan untuk melakukan hal-hal yang baik di dalamnya. Nah, dari sebuah pertemuan tersebut, hendaknya dimulai dan diakhiri dengan baik dan benar, termasuk para muslimin dan muslimat.
Di setiap pertemuan sebuah majelis Islam, disunnahkan untuk dimulai dan diakhiri dengan doa agar senantiasa dirahmati oleh Allah SWT. Hal ini juga mulai dibiasakan sejak masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak, doa mulai belajar sudah diajarkan di beberapa Taman Kanak-kanak Islam. Maka dari itu, jika saat ini sudah mulai lupa, dapat mengingat kembali memulai dan mengakhiri majelis dengan baik.
Bacaan Doa Penutup Majelis (Arab, Latin, dan Artinya)
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
“Subhaanakallaahumma wa bihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika”
Yang artinya adalah :
“Maha Suci Engkau Ya Allah & segala puji bagi-Mu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau, aku memohon ampunan dan bertaubat pada-Mu.”
Runtutan Sebelum dan Sesudah Doa Penutup Majelis
Pada sebuah pertemuan dan umumnya dihadiri oleh para muslimin dan muslimat, pasti akan ada yang namanya pembuka acara dan penutup acara. Kalimat pembuka acara untuk para muslimin dan muslimat akan diawali dengan ucapan salam. Kemudian, biasanya dilanjutkan dengan ucapan bismillaah, dan dilanjutkan dengan ungkapan puja dan puji syukur kepada Allah SWT.
Salah satu pertemuan yang kerap diawali dan diakhiri dengan berdoa yang paling sering dilaksanakan adalah belajar bersama atau pengajian bersama. Pada akhiran sebuah pertemuan, biasanya para muslimin dan muslimat akan mendengarkan permohonan maaf dari pengisi acara, atau pemimpin majelis tersebut.
Setelah permohonan maaf dari pembawa acara atau pemimpin acara, akan dibacakan doa penutup majelis terlebih dahulu. Kemudian setelah itu akan diakhiri dengan ucapan salam juga. Untuk doa penutup majelis ini biasanya disebut dengan doa kafaraatul majelis.
Makna Doa Penutup Majelis
Doa dari kafaratul majelis ini memohon ampunan kepada Allah SWT. atas segala dosa yang telah kita sebagai manusia perbuat. Tidak dapat dipungkiri juga kita melakukan setiap perbuatan sulit terhindar dari dosa apapun, baik kecil maupun besar. Baik dosa yang kita lakukan secara tidak sengaja maupun dosa yang kita tahu bahwa kita melakukannya secara sengaja.
Misalnya saja, dari setiap pertemuan suatu majelis bersama atau misalnya belajar bersama, bekerja dalam satu tim, pasti mempunyai niat dan tujuan yang sudah ditentukan. Nah, dalam suatu pertemuan atau majelis tersebut, kita tidak bisa menghindari adanya selisih paham yang membuat satu sama lain kurang akur hingga adu mulut atau bertengkar.
Hal itulah terkadang memicu perbuatan yang kurang terpuji dilakukan, serta membuat kita melakukan dosa yang entah kita sadari atau tidak di dalam sebuah pertemuan atau sebuah majelis. Padahal, kita berkumpul dengan niat tujuan yang baik namun di dalamnya ada percikan-percikan dosa yang kurang disukai oleh Allah SWT.
Suasana pertemuan yang seharusnya membutuhkan rasa tentram, fokus, dan ramah tamah, damai hingga serius berubah menjadi ramai dan penuh dengan keributan. Hal ini jika berlangsung terus menerus bahkan bisa jadi sampai ada yang mengeluarkan perkataan atau perbuatan yang kurang terpuji pada teman atau sahabat lainnya.
Doa Penutup Majelis Sebagai Pujian dan Mohon Ampun
Sebagai muslimin dan muslimat, doa penutup majelis ini memiliki latar belakang bentuk pujian kepada Allah SWT dan permohonan maaf dari diri kita kepada Allah Swt jika terlibat perseteruan yang tidak mengenakkan dengan saudara-saudari kita semuslim.
Dengan mengucap doa penutup majelis ini juga, agar hal-hal yang tidak baik, dan tidak berguna dalam suatu pertemuan atau majelis yang penuh manfaat tersebut mendapatkan ampunan, dan diharapkan tidak akan terulang kembali perbuatan kurang terpuji pada pertemuan berikutnya. Baik pertemuan atau majelis dimanapun dan kapanpun majelis tersebut terlaksana.
Adab Saat Berdoa Penutup Majelis
Ada beberapa adab saat anda berdoa penutup majelis yang harus diketahui. Yang pertama yakni dasar adab saat berdoa adalah khusyu’. Bacalah doa penutup majelis dengan khusyu’ serta benar-benar merendahkan hati. Kemudian, saat mengucapkan doa penutup majelis resapi dan penuh harap kepada Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Anda telah membaca arti dari doa penutup majelis yang memiliki banyak makna. Mulai dari mohon ampunan hingga memuji Allah SWT. Maka dari itu, anda perlu membaca doa dengan memantapkan hati meminta dengan sungguh dan berkeyakinan untuk dikabulkan. Hal ini karena di antara bentuk yakin ketika berdoa adalah hati sadar bahwa sedang benar-benar meminta sesuatu.
Tidak hanya berdoa setelah sholat, saat anda akan berdoa penutup majelis, memang sangat dianjurkan untuk mengangkat kedua tangannya dengan telapak tangan terbuka di depan dada, tepatnya di pertengahan dada. Selain itu, jika memungkinkan dan bisa, anda dapat berdoa dengan menghadap ke kiblat.
Karena doa yang dibahas kali ini adalah doa penutup majelis, maka anda tidak baik bila tergesa-gesa saat melakukannya. Hal ini karena biasanya doa penutup majelis dilakukan sebelum kegiatan berakhir. Maka, tetaplah tenang saat berdoa, berharap dan khusyu’ meminta kepada Allah SWT. dan tidak tergesa-gesa segera ingin pergi dari pertemuan atau majelis tersebut agar tetap dirahmati Allah SWT.
Hadist Membaca Doa Penutup Majelis
Doa penutup majelis ini juga berdasarkan dari keterangan junjungan Nabi Muhammad SAW., dalam sebuah hadits riwayat Tirmidzi :
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ جَلَسَ فِي مَجْلِسٍ فَكَثُرَ فِيهِ لَغَطُهُ، فَقَالَ قَبْلَ أَنْ يَقُومَ مِنْ مَجْلِسِهِ ذَلِك
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
إِلاَّ غُفِرَ لَهُ مَا كَانَ فِي مَجْلِسِهِ ذَلِكَ.
Yang artinya adalah :
Rasulullah SAW. bersabda: “Siapapun yang sedang berada di suatu majelis, kemudian pada majelis tersebut terdapat banyak perkataan yang tidak berguna, lalu sebelum beranjak meninggalkan majelis, mengucapkan hal (doa) ini (Kafaraatul Majelis),
“Subhaanakallaahumma wa bihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika”
(Maha Suci Engkau Ya Allah, dan segala puji bagi-Mu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau, aku memohon ampun pada-Mu, dan aku taubat pada-Mu), Kecuali telah diampuni bagi orang tersebut, sesuatu yang ada dalam majelis tersebut.”(HR. Tirmidzi)
Doa dari penutup majelis ini juga sebagai bentuk dari penghormatan kepada Allah SWT., Dzat Yang Maha Suci dan Maha Kasih Sayang. Tuhan Yang Maha Esa penuh kasih sayang kepada diri kita umat manusia.
Dengan membaca doa penutup majelis tersebut juga, kita semua sebagai manusia tentu mengharap agar ilmu atau pertemuan yang telah kita ikuti atau laksanakan, dapat menjadi lebih bermanfaat, dapat kita amalkan dan tetap berdasarkan, sesuai dengan iman yang kuat juga. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin..
Keutamaan Membaca Doa Penutup Majelis
Doa kafaratul majelis atau yang sering juga disebut doa penutup majelis adalah doa yang dibaca ketika anda atau sebuah kelompok sedang berada di sebuah pertemuan atau majelis dan hendak mengakhiri, beranjak atau meninggalkannya. Doa penutup majelis ini dianjurkan untuk dibacakan karena khawatir para jama’ah atau orang-orang yang berkumpul telah melakukan sesuatu yang kurang baik.
Mulai dari pikiran, perkataan hingga perbuatan yang tidak berguna, tercela, bahkan buruk yang sengaja maupun tidak sengaja dilakukan. Maka dari itu, jika anda mengucap doa penutup majelis dengan baik benar dan khusyu’, maka mudah-mudahan Allah SWT akan menghapus segala kesalahan dan semua hal yang tidak berguna selama berada di dalam majelis atau pertemuan tersebut.
Jika kita sebagai muslimin dan muslimat mengucap doa penutup majelis atau kafaratul majelis dengan baik, terdapat banyak keutamaan yang ada di dalamnya, beberapa yang dapat dijelaskan di antaranya adalah :
1. Doa penutup majelis dapat menghapus dosa
Dijelaskan dalam sebuah hadist dari Abu Barzah Al-Aslami, beliau berkata: Adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam saat hendak berdiri (meninggalkan) majelis berdoa:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
“Maha Suci Engkau Ya Allah dan segala puji bagi-Mu, Aku bersaksi tiada Tuhan kecuali Engkau, aku mohon ampun dan taubat kepada-Mu.”
Kemudian, ada seseorang yang berkata: Wahai Rasulullah, engkau mengucapkan satu perkataan yang tidak engkau ucapkan sebelumnya? Beliau menjawab, “Sebagai kafarah (penghapus) terhadap yang terjadi saat di majelis” (HR. Abu Dawud, Al-Tirmidzi, Ahmad, dan lainnya)
Dapat dijelaskan di atas bahwa doa penutup majelis ini merupakan sebagai kafarah atau penghapus dari apa-apa saja yang terjadi dalam sebuah pertemuan atau di dalam majelis. Mungkin di dalamnya ada perseteruan yang kurang baik, ghibah, ucapan kotor, ucapan bohong, baik hal-hal tersebut dilakukan secara sadar maupun tidak sadar.
2. Agar ilmu dari pertemuan tersebut lebih bermanfaat
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَامِنْ قَوْمٍ يَقُوْمُوْنَ مِنْ مَجْلِسٍ لاَ يَذْكُرُوْنَ اللهَ فِيْهِ إِلاَّ قَامُوْا عَنْ مِثْلِ جِيْفَةِ حِمَارٍ وَكَانَ لَهُمْ حَسْرَةً
“Setiap kaum yang bangkit dari majelis yang tidak dzikir pada Allah, maka selesainya majelis itu seperti bangkai keledai dan hanya menjadi penyesalan pada hari kiamat.” (HR. Abu Daud, no. 4855; Ahmad, 2: 389. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
Dijelaskan di atas bahwa akan lebih bermanfaat suatu majelis jika ada dzikir menyebut asma Allah SWT di dalamnya. Jika tidak, maka akan menjadi penyesalan di hari kiamat nanti.
3. Lebih dimudahkan jalan menuju surga
Dalam sebuah hadist riwayat muslim, Allah Subhanahu wa Ta’ala. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الجَنَّةِ
“Barang siapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka akan Allah mudahkan jalannya menuju ke surga.” (HR. Muslim).
Hadist di atas memang tidak secara langsung membahas doa penutup majelis. Namun, mengarah pada majelis tersebut. Apabila majelis tersebut memiliki manfaat yang baik dan ditutup dengan doa penutup majelis, tentu perjalanan mencari ilmu yang dimaksud juga memudahkan jalan menuju surgaNya.
4. Menguatkan keimanan dan diberi kebaikan di dalamnya
Doa kafaratul majelis juga menjadi salah satu cara meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Dari sebuah hadist An-Nasai juga, Aisyah pernah menanyakan kepada Nabi Muhammad SAW. mengenai kegiatan beliau.
Dari Aisyah RA ia berkata, “Tidaklah Nabi duduk di majelis, tidak pula membaca al qur’an dan tidak pula sholat kecuali menutupnya dengan kalimat-kalimat tersebut. Aku berkata, “Wahai Rasulullah, aku melihatmu tidaklah duduk di suatu majelis, tidak juga membaca Al qur’an dan juga tidak sholat kecuali engkau tutup dengan kalimat tersebut?”
Kemudian, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Iya, siapa yang berkata baik akan ditutup dengan stempel kebaikan, dan siapa yang berkata buruk, akan menjadi penghapus dosanya. Yaitu subhanakallahumma wabihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika” (HR An Nasa’i).
5. Doa penutup majelis, agar Allah tidak murka kepada hambaNya
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barangsiapa yang tidak meminta pada Allah, maka Allah akan murka kepadanya.”(HR. Tirmidzi no. 3373. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini hasan)
Dari hadist ini kita akan membahas meminta kepada Allah SWT. Dari apa saja yang kita perbuat, Allah SWT mengetahui segalanya baik melakukan perbuatan terpuji, maupun perbuatan yang tercela. Maka dari itu, kita harus selalu meminta kepadaNya. Meminta ampun kepada Allah SWT baik dari perbuatan tercela yang sadar maupun secara tidak sadar.
6. Membaca doa penutup majelis agar jiwa lebih tenang
Dalam sebuah surat di dalam Al-qur’an, surat Ar Ra’du menjelaskan jika orang-orang yang beriman mengingat kepada Allah SWT, maka hati mereka akan menjadi tenteram. Dan ditekankan satu kali lagi, jika dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
Di dalam ayat ini, kita ditunjukkan bagaimana tenteram hati jika mengingat Allah SWT. termasuk saat kita memulai dan mengakhiri sebuah pertemuan. Memulai dengan basmalah karena mengingat Allah SWT. menyebut namanya sebelum memulai kegiatan yang baik.
Saat akan mengakhiri sebuah pertemuan atau majelis, dianjurkan juga membaca doa penutup majelis. Hal ini juga mengingatkan kita kepada Sang Pencipta bahkan meminta ampunan kepada Allah SWT.
7. Doa merupakan salah satu perintah dari Allah SWT.
Dijelaskan di dalam Al Qur’an pada surat Al Mu’min ayat 60 Allah Ta’ala berfirman untuk berdoa dan meminta kepada-Nya, maka Allah SWT akan memperkenankan untuk hambaNya.
Maka dari itu, segala doa yang baik, merupakan wujud dari permintaan seorang hamba kepada Allah SWT. Dalam hal ini, saat anda berdoa menutup majelis, di dalamnya anda meminta permohonan ampun kepada Allah SWT. memohon agar segala yang anda lakukan di majelis merupakan suatu kegiatan yang dirahmati oleh Allah SWT.
Dari doa tersebut juga, anda memuji dan merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada Allah SWT. Tentunya, penghormatan kepada Allah SWT sebagai Tuhan semesta alam yang telah memberikan semua nikmat yang telah anda rasakan hingga saat ini.
Tentu anda tidak akan ingin menjadi orang yang merugi di dalam setiap helaan nafas dan setiap waktu yang dilewati. Maka dari itu, anda bisa memulainya dari setiap pertemuan atau majelis yang akan atau sedang ikuti.
Mengawali majelis dengan basmalah, kemudian tidak lupa untuk mengakhiri majelis juga dengan doa penutup majelis atau doa kafaratul majelis yang sudah dipaparkan di atas dengan lengkap.
Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih