Ikan Patin – Ikan patin merupakan salah satu ikan yang asli dari perairan Indonesia. Ikan ini telah didomestikasi sehingga sudah menjadi ikan lokal dari Indonesia. Ikan patin mempunyai jenis yang sangat beragam dan bervariasi. Patin mempunyai bentuk tubuh yang memanjang dan berwarna putih perak dan warna punggung patin kebiruan.
Ikan patin tidak mempunyai sisik dengan bentuk kepala yang relatif kecil. Mulutnya berada di ujung kepala dan sedikit ke bawah. Ikan patin termasuk golongan ikan catfish. Panjang tubuhnya bisa mencapai 120 cm dengan dua pasang kumis pendek yang berfungsi sebagai indera peraba. Pada sirip punggung patin mempunyai jari-jari keras yang dapat berubah menjadi patil.
Ciri-ciri Ikan Patin
Ikan patin mempunyai ciri-ciri khusus yang membedakan dengan jenis ikan lainya, yaitu sebagai berikut.
1. Mempunyai badan yang memanjang
Ikan patin mempunyai bentuk badan yang memanjang. Bahkan panjang tubuh ikan ini bisa mencapai 120 cm dan termasuk dalam ikan domestik.
2. Tidak mempunyai sisik
Patin merupakan salah satu ikan yang tidak mempunyai sisik. Tubuhya berwarna putih perak dengan warna punggu kebiruan.
3. Termasuk ikan catfish
Patin mempunyai bentuk kepala yang kecil dan tubuh yang memanjang berwarna putih perak. Mulutnya terletak diujung kepala sebelah bawah sehingga disebut dengan ikan catfish. Pada sudut mulut patin terdapat kumis pendek sebagai indera peraba.
4. Sirip punggung mempunyai jari keras
Ikan patin bertahan hidup dari para predator dengan memanfaatkan jari-jari keras pada tubuhnya. Jari keras tersebut dapat berubah menjadi patil jika terjadi sesuatu yang berbahaya. Patil tersebut bergerigi dan besar yang berada di sebelah belakang.
5. Sirip dubur panjang
Ikan patin mempunyai sirip dubur yang panjang dan terdiri dari 30 hingga 33 jari-jari lunak. Pada punggung patin terdapat sirip lemak yang berukuran sangat kecil. Bagian ekor ikan patin membentuk cagak yang simetris.
Variasi Jenis Ikan Patin
Ikan patin mempunyai beragam jenis dan variasi, meliputi.
1. Jenis Pangasius Nieuwenhuissi
Jenis ini merupakan spesies yang berasal dari Jawa, Kalimantan dan Sumatera. Ikan jenis Pangasius Nieuwenhuissi mempunyai panjang tubuh hingga 60 cm. Cirinya dengan mempunyai moncong yang runcing serta mempunyai gigi yang bersatu dengan bagian yang lebar. Bentuk ikan patin ini termasuk unik dan berbeda dengan jenis patin lainya.
2. Jenis Pangasius Macronema
Pangasius Macronema merupakan jenis ikan patin yang mempunyai nama lain di masyarakat yatu ikan rios atau ikan riu, kan lancang dan ikan jaura. Ikan jenis ini berasal dari Kalimantan Barat. Cirinya mempunyai ukuran yang lebih kecil dengan panjang sekitar 20 cm.
Ikan patin ini mempunyai keunikan yaitu adanya sungut yang lebih panjang dari panjang kepalanya. Terdapat gigi yang unik juga yaitu gigi veromine yang terpisah. Terdapat sisir saring berjumlah 37 hingga 45 di lengkung insang yang pertama.
3. JenisPangasius Micronemus
Jenis patin Pangasius Micronemus sering disebut juga dengan ikan patin wakalatau rius caring. Patin ini tersebar di kepulauan Thailand dan Sunda. Karakteristiknya mempunyai panjang tubuh hingga 60 cm. Terdapat rahang atas yang panjang hingga ke pinggiran belakang mata.
Ikan patin mempunyai mata yang sangat besar sekitar seprempat dari panjang kepalanya. Bentuk moncongnya berbentuk persegi, hal tersebut yang menjadi ciri khas dari ikan patin jenis wakalatau rius caring. Terdapat juga tonjolan lengan yang ada pada pangkal sirip.
4. JenisPangasius Nasutus
Pangasius Nasutus berasal dari Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Malaysia. Patin jenis ini mempunyai ukuran yang panjang yaitu 90 cm. Terdapat gigi varomine yang terletak diatas langit-langit pada rongga mulut dan berada di belakang gigi utama. Gigi tersebut berbentuk seperti bulu halus yang berfungsi untuk mencengkram makanan.
5. JenisPangasius Polyuranodon
Jenis ikan patin ini mempunyai punggung berwarna agak hitam. Bentuk tubuhnya cukup tinggi dan berasal dari Jawa. Terdapat dungut sebagai peraba yang berada di bawah rahang dan berukuran pendek. Kepalanya mempunyai ukuran yang kecil. Patin ini mempunyai 7 jari-jari lunak dan 2 jari-jari keras. Panjangnya bisa mencapai 50 cm.
6. Jenis Helicophagus Wandersii
Jenis patin yang satu ini berasal dari Kalimantan Timur dan Sumatera. Karakteristiknya berwarna agak putih dan warna sirip kemerahan. Ukuran tubunya cukup panjang yaitu 50 cm.
7.Jenis Pangasius Lithostoma
Pangasius Lithosoma merupakan ikan yang berasal dari Kalimantan. Karakteristiknya berukuran tidak terlalu panjang hanya 20 cm dan mempunyai moncong yang tebal dan panjang sama dengan sirip di bawah perut.
Keunikan Ikan Patin
Ikan patin mempunyai keunikan tersendiri. Patin dikenal dengan sebutan ikan catfish. Ikan ini dapat menyesuaikan setiap kandungan oksigen yang ada dalam air tempat habitat mereka. Sehingga tidak perlu repot-repot unttuk menganti atau mengalirkan air dalam waktu dekat. Namun, untuk menjaga ikan patin tersebut harus diperliharan dengan baik juga.
Suhu ikan patin untuk beradaptasi juga tidak terlalu sulit. Suhu untuk ikan patin ini sekitar 28 hingga 30 derajat celcius. Sehingga ikan patin dapat dibudi daya dengan mudah dan tidak memerlukan banyak biaya untuk perawatanya karena dapat membangun kolamterpal di dalam ruangan.
Sifat unik lainya dari ikan patin ini adalah patin merupakan hewan nonturnal. Sehingga mereka sering bersembunyi di lubang atau dasar air. Oleh karena itu, kolam berwarna gelap agar ikan patin dapat hidup. Ikan patin hidup di dasar air dan memakan binatang kecil di sekitarnya. Dan akan keluar jika ada makanan lain di atas permukaan saat matahari mulai redup.
Cara Merawat Ikan Patin Dewasa
Ikan patin yang sudah dewasa biasanya siap untuk dipanen. Pertumbuhan ikan merupakan pertambahan panjang berat dan volume dalam waktu tertentu. Ikan akan tumbuh dan berkembang yang diikuti dengan penampakan dan kemampuan ikan yang mengarah pada kedewasaan. Pada pertumbuhan ikan yang normal terjadi pematangan.
Pematangan merupakan pertumbuhan yang mengikuti penambahan protein dan peningkatan panjang dan ukuran ikan. Untuk ikan patin yang sudah dewasa, perlu juga dilakukan pemberian makanan yang cukup dan sesuai. Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal meliputi tempat atau kolam ikan tersebut.
Patin jantan akan lebih cepat mencapai dewasa dibandingkan patin betina. Karena proses kematangan kelamin yang lebih cepat daripada betina. Untuk kolam patin sendiri selalu diperhatikan suhunya yaitu sekitar 28 hingga 30 derajat celcius. Serta perlu juga dilakukan pemeliharaan terdapat kolam selama 4 hingga 12 bulan sesuai dengan kondisi sekitar kolam tersebut.
Cara Merawat Anak Ikan Patin
Ikan patin merupakan ikan yang sensitif, sehingga mereka lebih suka berada di dasar air. Untuk perawatan ikan patin tersebut di lakukan pemeliharaan dengan sistem intensif yaitu pemberian makanan yang cukup sehingga pertumbuhan dapat berjalan dengan baik. Dengan pemeliharaan secara intensif, pemberian makanan tersebut dilakukan saat matahari mulai redup.
Untuk padat penyebaran benih ikan mempengaruhi pertumbuhan juga. Ikan akan lebih cepat tumbuh jika dipeliharan dengan kepadatan penebaran benih yang rendah. Sehingga saat penyebatan benih ikan patin ini harus diperhatikan kapasitasnya. Jangan terlalu tinggi atau padat karena dapat memperlambat pertumbuhan patin tersebut.
Penyebaran benih dilakukan pada cuaca yang teduh atau saat pagi dan sore hari. Hal ini bertujuan untuk menghidnari benih yang mengalami stres. Selama masa pemeliharaan, ikan diberi makanan buatan yaitu pellet yang mengandung protein sektar 25 hingga 35%. Benih ikan berbobot 100 gram ditebar dengan kepadatan 1 ekor/m2.
Pemeliharaan kolam dilakukan selama 4 hingga 12 bulan tergantung dengan ukuran benih yang ditebar. Dengan ukuran benih sekitar 100 gram maka pemeliharaan kolam dilakukan sekitar 6 bulan. Dan ukuran ikan pada saat siap untuk dipanen dapat mencapat 500 hingga 600 gram per ekor. Sehingga terjadi pertumbuhan yang relatif cepat dan baik untuk ikan patin tersebut.
Untuk jumlah pakan yang diberkan per hari disesuaikan dengan umur dan ukuran ikan. Ikan yang lebih muda makanan yang diberikan lebih banyak dibandingkan dengan ikan yang dewasa. Karena ikan yang muda lebih banyak membutuhkan makanan untuk proses pertumbuhan ikan tersebut. Dengan perawatan yang baik, ikan patin akan tumbuh dengan sehat dan cepat.
Cara Mengawinkan Ikan Patin
1. Persiapan induk
Induk adalah faktor penentu dalam keberhasilan pembenihan ikan patin. Induk harus sehat dan baik sehingga dapat menghasilkan benih yang baik juga. Induk patin berasal dari alam atau patin yang sudah dipeliharan lama di kolam. Untuk mendapatkan induk tersebut, patin harus dipeliharan dengan baik dan diberi makanan tambahan yang mengandung protein.
Induk patin diseleksi dahulu dengan memilih induk betina dan jantan. Penangkapan induk dengan cara mengurangi volume air hingga mencapai ketinggian 20 cm dari dasar kolam. Penangkapan induk harus hati-hati agar ikan tidak stres dan dilakukan dengan cara dijaring atau menggunakan tangan.
Ciri-ciri induk patin yang matang gonad adalah:
- Induk betina, berumur kurang lebih 3 tahun dengan berat minimal 2 kg per ekor. Perutnya besar dan kearah anus, perut tersebut lembek dan halus bila diraba dengan alat kelamin yang membengkak dan berwarna merah tua.
- Induk jantan, berumur kurang lebih 2 tahun dengan berat 2 kg per ekor. Kulit perutnya lembek dan tipis. Alat kelaminya membengkak dan berwarna merajh serta mengeluarkan cairan sperma jika perutnya diurut ke arah anus.
2. Proses Kawin suntik
Ikan patin yang sulit untuk memijah secara alami dapat dilakukan dengan pemijahan secara kawin suntik. Keberhasilan pemijahan ini tergantung dari kematangan induk patin. Perhatikan juga kualitas air, penyediaan makanan yang mengandung protein serta jumlah makanan yang cukup. Dan yang paling penting adalah penanganan saat penyuntikan.
Proses ini dilakukan dengan mengguankan kelenjar hipofisa dari ikan lain yaitu ikan mas. Caranya dengan mengambil kelenjar tersebut, Jika induk betina patin mempunyai berat 3 kg maka donor yang digunakan 9 kg dan untuk induk jantan yang beratnya 3 kg menggunakan donor dengan berat 6 kg.
3. Proses Penetasan Telur
Tempat untuk penetasan telur yaitu corong penentasan. Corong penetasan tersebut disiapkan 1 hari sebelum proses pemijahan untuk menjamin keberhasikan penetasan. Semua wadah harus dicuci bersih dan dikeringkan untuk menghindari kontaminasi jamur dan bakteri, corong direndam dengan larutan PK sebanyak 5 ppm selama 30 menit.
Telur patin akan ditetaskan dimasukan dalam corong tersebut dan disebarkan menggunakan bulu ayam. Penyebaran benih dilakukan dengan hati-hati dan jangan terlalu padat. Air harus mengalir dengan debit yang cukup. Telur yang dibuahi akan berkembang dan menetas menjadi larva.
4. Penampungan larva sementara
Dari telurpatin tersebut akan menetas menjadi larva. Larva akan ditampung ditempat penampungan berupa hapa yang dipasang dalam bak. Hal tersbeut agar dapat memudahkan larva untuk dipindahkan dalam kolam pemeliharaan. Larva yang berumur 1 hari dipanen menggunakan scop net dengan hati-hati agar tidak mengalami stres.
5. Pemeliharaan benih
Larva yang menetas akan menjadi benih dan masih mempunyai cadangan makanan. Tubuhnya berwarna kuning telur. Benih yang baik dan sehat tergantung dari kandungan kuning telur dan kualitas air di tempat pemeliharaan benih tersebut. Benih akan diberi makanan buatan yang mengandung protein untuk pertumbuhan ikan patin.
Pakan Terbaik Untuk Ikan Patin
Pakan merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan produksi ikan patin. Pakan diberikan harus mengandung gizi dan protein yang baik dan cukup sehingga dapat menghasilkan ikan yang maksimal dan baik pula. Ikan membutuhkan nutrisi yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangannya serta agar ikan dapat bertahan hidup.
Makanan ikan patin berasal dari binantang kecil yang hidup di dasar air atau organisme kecil. Makanan dibutukan untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan. Makanan yang dimakan harus mengandung gizi yang beperan dalam proses pertumbuhan ikan tersebut. Jika ikan kenyang, pakan tidak akan disentuh oleh ikan, sehingga pakan yang diberikan harus mengandung zat yang penting.
Pemberian makanan yang bergizi untuk bertujuan untuk mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan daging ikan yang baik dan sempurna. Kecepatan pertumbuhan patin tergantung dari makanan yang diberikan. Temperatur udara dan kedalaman air juga menjadi faktor lain dapat menentukan hasil panen ikan patin.
Ikan patin termasuk golongan ikan pemakan segala. Jenis pakan ikan ini biasanya berupa ikan kecil, cacing detritus, biji, artemua, udang kecil atau moluska. Semua makanan tersebut merupakan makanan alami dari ikan patin. Sedangkan untuk makanan buatan ikan patin merupakan makanan yang diransum dari beberapa bahan makanan dari hewan atau tumbuhan.
Makanan buatan diolah secara khusus sesuai dengan kebutuhan ikan tersebut. Makanan buatan dapat berupa pelet, tepung, lembaran ataupun cairan. Untuk kandungan gizi dari makanan buatan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan gizi ikan tersebut. Penyediaan pakan bagi ikan harus mempunyai gizi yang dapat memenuhi syarat pencernaa dan selera ikan tersebut.
Pakan alami harus ditambahkan sebagai makana ekstra sehingga pertumbuhan ikan tetap terjaga. Makanan yang diberikan harus mengandung karbohidrat, protein dan lemak. Semua zat tersebut akan diubah menjadi energi yang dibutuhkan oleh ikan patin dalam melakukan aktivitasnya. Pemberian makan untuk ikan menjadi hal penting yang harus dilakukan secara rutin.
Perawatan Kolam Ikan Patin
Untuk perawatan kolam ikan patin ini dapat dilakukan dengan menggunakan terpat untuk menghasilkan hasil yang maksimal. Cara perawatan kolam untuk ikan patin sendiri meliputi:
1. Pemilihan tipe kolam terpal
Kolam terpal mempunyai empat type yang masing-masing bisa dipilih sesuai dengan anggraran dan pertimbangan lokasi. Keempat type tersebut yaitu kolam keseluruhan, kolam tembok dilapisi terpal, kolam tanah dilapisi terpal dan kolam terpal instan.
2. Kesiapan alat pendukung
Alat pendukung yang disiapkan untuk kolam terpal sendiri meliputi pompa air, blower, paralon, selang, ember, penjaring dan memanen benih atau kawat.
3. Teknik pembesaran dan pembibitan
Kolam terpal diisi dengan air dengan ketinggian maksimal 20 cm, pada hari ke lima tambahkan volume air secara bertahap. Lalu sebarkan bibir sesuai dengan ukuran kolam, untuk kolam berukuran 2x1x0.5 meter sebarkan bibit kira-kira 20 ribu pada kolam untuk pembenihan awal.
Setelah sebulan beninh tersebut diberi makan cacing sutra atau kutu air yang ditelah dibersihkan. Untuk memelihara ikan patin ini sangat mudah, hanya dibutuhkan kerajinan dalam pengecekan dan pengontrolan pada masa awal pemeliharaan untuk memanen ikan dapat menggunakan kantong plastik sebagat kratat.
Harga Ikan Patin di Pasaran
Ikan patin mempunyai harga yang bervariasi sesuai dengan lokasi atatu wilayah. Berikut daftar harga ikan patin sesuai dengan daerah di Indonesia.
Daerah | Satuan | Harga Eceran |
Banjarmasin | Kg | Rp. 34.000 |
Cibinong | Kg | Rp. 36.000 |
Medan | Kg | Rp. 20.000 |
Jawa Barat | Kg | Rp. 35.000 |
Riau | Kg | Rp. 24.000 |
Pekanbaru | Kg | Rp. 24.000 |
Depok | Kg | Rp. 36.500 |
Batam | Kg | Rp. 36.500 |
Solo | Kg | Rp. 34.500 |
Bogor | Kg | Rp. 20.500 |
Lampung | Kg | Rp. 22.000 |
Bandung | Kg | Rp. 28.700 |
Garut | Kg | Rp. 28.700 |
Jakarta | Kg | Rp. 36.500 |
Bekasi | Kg | Rp. 36.500 |
Habitat Ikan Patin
Habitat ikan patin adalah di tepi sungai besar dan di muara sunga atau danau. Bentuk mulut ikan yang letaknya di bawah maka ikan patin termasuk dalam kelompok ikan yang hidup di dasar air. Ikan patin terkenal dengan dagingnya yang gurih dan lezat. Patin juga dikenal sebagai hewan yang bersifat nonturnal atau melakukan aktivitas pada malam hari dan siang hari mereka bersembunyi.
Ikan patin yang masih benih biasanya bergerombol dan muncul di permukaan sesekali untuk menghirup oksigen langsung. Karena ikan patin ini sangat digemari masyarakat, sehingga banyak orang yang melakuka budidaya ikan patin. Budidaya patin ini bukan hal yang rumit karena patin termasuk golongan ikan yang dapat bertahan pada lingkungan yang perairanya tidak bagus.
Untuk kelangsungan hidup ikan patin sangat dipengaruhi oleh kualitas air. Sehingga air sebagai media tumbuh dan kembang ikan harus memenuhi syarat dan harus selalu diperhatikan kualitas airnya. Begitu juga dengan suhu atau kandungan oksigen dan keasaman air. Air yang baik digunakan untuk kolam ikan, akan membuat ikan dapat bertahan hidup dalam waktu yang lama.
Air yang digunakan untuk kolam budidaya ikan patin harus memenuhi kebutuhan optimal ikan. Kualitas air harus baik dan memenuhi kebuthan oksigen terlarut 3 sampai 7 ppm, suhu sekitar 25 hingga 33 0C, pH air sekitar 6.5 hingga 9 dengan optimal 7 hingga 8.5. Karbondioksida tidak boleh lebih dari 10 ppm, amonia dan asam belerang tidak lebih dari 0.1 ppm serta kesadahan 3 hingga 8 dGH.
Untuk melestarikan ikan patin ini dapat dilakukan dengan cara budidaya ikan patin. Untuk budidaya ikan patin ini tidak membutuhkan modal yang besar. Karena ikan patin dapat berkembang dengan mudah dan tumbuh dengan cepat. Hanya saja diperlukan kesungguhan dan harus tekun dalam mengolah bisnis budidaya ikan patin tersebut.
Dengan membudidaya ikan patin, populasi ikan patin juga bisa tetap terjaga. Serta habitat ikan patin yang sekarang ini mulai berkurang karena adanya berbagai aktivitas manusia yang beebahaya. Oleh karena itu, sangat diperlukan kesadaran dari masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan dan habitat makhluk hidup terutama ikan.
Manfaat Ikan Patin Bagi Kesehatan
Kesehatan dapat kita jaga dengan cara mengonsumsi makanan yang bersih dan bergizi tinggi. Salah satu bahan makanan yang cocok untuk itu adalah ikan patin, salah satu jenis ikan yang banyak ditemukan di Indonesia. Ikan patin mempunyai berbagai manfaat bagi kesehatan terutama untuk memenuhi kebutuhan asupan gizi dalam tubuh. Manfaat daging patin adalah sebagai berikut.
1. Mencegah penyakit kardiovaskular
Daging patin dapat membantu mencegah terjadinya penyakit yang berhubungan dengan sistem kardiovaskular. Dalam daging patin terdapat lemak tak jenuh yang sangat berguna untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut.
Kandungan lemak tak jenuh tersebut bisa mencapai 50% dari total keseluruhan nilai gizi yang terkandung di dalam ikan patin. Sehingga banyak orang suka memakan daging ikan patin dan menjadikanya sebagai menu makanan yang menyehatkan.
2. Mengurangi kadar kolesterol
Kolesterol dalam tubuh disebabkan oleh makanan yang mengandung lemak. Jika kadar kolesterol dalam tubuh tinggi maka dapat diatasi dengan mengkonsumsi ikan patin. Ikan patin mengandung lemak tak jenuh yang dapat membantu mengurangi kandungan kolesterol jahat yang ada dalam tubuh.
Jika anda adalah salah satu orang yang sedang menjaga tubuh dari kolesterol, mengonsumsi ikan patin adalah cara yang bisa dilakukan. Tentu saja, hal ini harus diimbangi dengan makanan sehat lainnya seperti buah dan sayuran serta melakukan olahraga yang tepat secara teratur.
3. Mencegah penyakit jantung koroner
Penyakit kronis yang berbahaya salah satunya adalah jantung koroner. Penyakit ini termasuk dalam penyakit yang berbahaya. Untuk menghindari munculnya penyakit tersebut salah satu caranya dengan mengkonsumsi daging ikan patin. Karena daging patin mengandung lemak tak jenuh yang dapat menghambat aliran darah dalam pembuluh darah.
4. Pertumbuhan bayi lebih optimal
Daging ikan patin dapat dikonsumsi oleh para ibu hamil. Daging patin bermanfaat untuk kesehatan dan pertumbuhan janin selama masa kandungan. Kandungan DHA dalam patin serta omega 3 di dalam ikan patin dapat membuat janin menjadi sehat dan tumbuh normal. Zat tersebut dapat menjaga janin selama dalam kandungan.
5. Membantu pembentukan otot
Daging patin dapat membantu untuk menguatkan otot dan membesarkan otot. Daging ikan patin sangat baik dikonsumsi bagi orang yang sedang menjalani diet. Karena mengandung protein yang tinggi dan sangat efektif untuk menambah massa otot, memperkuat otot, mengencangkan otot, dan menjaga kesehatan tubuh dan tulang.
6. Menjaga kesehatan tulang
Tulang atau duri dari ikan patin mempunyai kandungan fosfor yang kalsium yang cukup tinggi. Kandungan fosfos dan kalsium tersebut dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan dalam tubuh sehari-hari. Sehingga dengan mengkonsumsi daging patin secara teratur dapat membuat tulang menjadi sehat dan kuat.
7. Memperkuat tulang dan gigi
Kandungan kalsium pada daging ikan patin dapat berfungsi untuk membantu menjaga kesehatan tulang dan gigi. Serta dapat memperkuat tulang dan gigi. Ikan patin bisa dijadikan menu makanan setia pagi dengan berbagai jenis olahan yang lezat dan enak.
8. Mencegah osteoporosis
Osteoporosis atau penyakit tulang bisa menyerang siapa saja. Bahkan penyakit ini juga bisa diderita oleh orang yang masih remaja, karena kekurangan kalsium dalam tulang. Oleh karena itu, cara yang mudah dan cepat adalah dengan mengkonsumsi daging ikan patin secara teratur.
9. Sumber penghasilan
Ikan patin merupakan salah satu ikan yang mudah untuk dipelihara. Selain untuk kesehatan tubuh, patin juga dapat bermanfaat dari segi ekonomi. Patin dapat dibudidaya dengan mudah dan dapat dikembangbiakan dengan cepat. Ikan patin bisa menghasilkan bisnis yang menguntungkan.
10. Dijamikan olahan yang menguntungkang
Selain budidaya ikan patin yang mudah, patin juga dapat dijadikan berbagai macam olahan yang menguntungkan. Salah satu jenis olahan ikan patin yang banyak disukai masyarakat adalah abon ikan patin. Sehingga dengan olahan tersebut dapat menjadi peluang usaha yang menjanjikan dan sebagai sumber penghasilan.
Ikan Patin