Cerita Dongeng – Dongeng adalah salah satu bentuk dari sastra lama yang di dalamnya menceritakan tentang sebuah kejadikan luar biasa yang dipehuni khayalan atau fiksi. Masyarakat menganggap dongeng sebagai hal yang tidak benar-benar terjadi. Ia menjadi salah satu bentuk cerita khas tradisional yang disampaikan oleh nenek moyang secara turun temurun.
Dongeng memiliki peran dan fungsi yang cukup penting di dalam mendidik dan menyampaikan ajaran moral. Namun, ia juga bersifat menghibur. Maka tidak heran jika dongeng kini menjadi sesuatu yang sangat banyak diminati, khususnya oleh kalangan orang tua di dalam mendidik anak-anak mereka.
Dongeng diceritakan dengan memakai alur yang sangat sederhana. Penulisannya pun juga sagat singkat dan bergerak secara cepat. Dan di dalam dongeng sendiri umumnya karakter dari tokoh tidak diceritakan secara rinci. Nah, berikut ini adalah beberapa cerita dongeng yang bisa dijadikan sebagai inspirasi dan bahan bacaan.
Berikut ini penjelasan lengkap seputar cerita dongeng. Mulai dari Cerita dongeng pendek, cerita dongeng anak, cerita dongeng rakyat, cerita dongeng bergambar, cerita dongeng lucu, dll.
Cerita Dongeng Raja Bijak Menguji Rakyatnya
Pada suatu ketika, terdapat seorang raja bijaksana yang hendak menguji kerajinan serta kepedulian dari rakyat. Raja secara diam-diam menaruh batu di tengah jalan yang kerap dilewati orang. Ini ia lakukan di sore hari. Batu tersebut persis diletakkan di tengah jalan dan tentu saja sangat tidak enak dilihat serta menghadang langkah orang yang melewatinya.
Raja tersebut senjaga hendak mengetahui sikap rakyat yang berjalan di jalanan tersebut. Ada seorang petani dengan gerobaknya yang membawa bawaan penuh. Karena batu tersebut menghalangi jalan, maka ia mengomel dan marah. Ia pun membelokkan gerobak untuk menghindari batu itu.
Sesudah itu, seorang plajurit lewat sembari bernyanyi mengenai keberanian dia di medan perang. Karena ia kurang melihat jalan, maka ia pun tersandung batunya. Ia pun marah-marah dan megeluarkan pedang tanpa melakukan suatu tindakan apapun untuk mengingkirkan batu tersebut. Bahkan, dia malah melangkahi batu tersebut.
Tidak lama sesudah itu, salah seorang pemuda miskin yang membawa gerobak juga lewat jalan tersebut. Saat melihat batu tersebut, dalam hati ia berkata, “Hari sudah semakin gelap, jika orang-orang melewati jalan ini dan mereka tidak berhati-hati, maka mereka akan tersandung dan celaka”.
Meski ia sudah bekerja dengan sangat keras seharian, namun pemuda yang melintasi batu tersebut mencoba untuk memindahkan batu dengan amat susah payah ke pinggiran jalan. Namun, ia sangat terkejut ketika melihat ada benda yang ditanam di bawah batu tersebut.
Terdapat sepucuk surat yang bunyinya adalah, “Untuk rakyatku yang sudah ikhlas memindahkan batu penghalang di sini. Dikarenakan engkau adalah orang yang peduli dan rajin, maka terimalah lima kepingan emas dariku sebagai hadiah di dalam kotak ini. Dari rajamu”.
Akhirnya, pemuda miskin tersebut mengucapkan syukur kepada Tuhan dan juga memuji betapa dermawan rajanya. Peristiwa tersebut akhirnya mampu menggemparkan semua negeri. Di sini raja memang sudah mengajarkan pelajaran penting mengenai nilai kerajinan dan kepedulian terhadap sesame manusia.
Kisah Burung Hantu Yang Tua dan Belalang
Di suatu hari, ada sebuah pohon tua yang di dalamnya hidup burung hantu pemarah dan juga galak. Apalagi jika ada yang mengganggu tidurnya di siang hari. Dan saat malam hari, mereka bangun dengan suaranya sambil mencari serangga, katak, tikus, dan juga kumbang untuk dimakan.
Pada sore hari di musim panas, burung hantu tidur lelap di lubang pohon. Namun, tiba-tiba ada belalang yang sedang bernyanyi. Burung hantu terganggu akan hal itu dan meminta belalang untuk pergi dari sana.
“Hei, pergi dari sisi kau belalang! Apa kamu tak punya sopan santun mengganggu tidur orang yang sudah tua?”
Namun, belalang menjawab hal itu dengan nada kasar bahwa ia juga memiliki hak atas pohon tersebut. Bahkan, ia bernyanyi dengan suara yang lebih keras. Burung hantu menyadari bahwa berdebat pun tidak akan ada gunanya. Sementara siang hari matanya masih rabun sehingga ia tidak bisa memberi hukuman kepada belalang tersebut.
Akhirnya, burung hantu berfikir mengenai cara untuk menghukum sang belalang. Ia pun menengokkan kepalanya ke lubang pohon dan berkata dengan sangat ramah.
“Hai belalang, jika aku terus bangun aku pasti mendengar kamu bernyanyi. Tahu tidak, ada memiliki anggur di sini. Jika kau mau, kesinilah. Dengan memakan anggur ini, suaramu akan seperti Apollo karena ini kiriman dari Olympus”.
Akhirnya, sang belalang terbawa hanyut oleh rayuan dan pujian burung hantu. Akhirnya ia melompat ke sarang tersebut dan karena burung hantu sudah langsung bisa melihat belalang dengan matanya, maka belalang langsung diterkam serta dimakan oleh burung hantu.
Hikayat Kerbau dan Sapi yang Bertukar Kulit
Pada suatu masa, ada kerbau dan sapi yang bersahabat. Sapi berkulit hitam kecoklatan sementara kerbau berkulit putih. Pada suatu hari, datanglah pendatang baru di sebuah padang rumput, ia adalah banteng yang memiliki tanduk runcing. Ia terlihat sangat gagah dan membuat rapi betina kagum terhadapnya.
Kabar adanya banteng gagah tersebut tersebar dengan sangat cepat. Ia pun menjadi primadona. Sapi jantan yang warnanya hitam kecoklatan tak begitu peduli. Namun, si karbau justru merasa iri dan cemburu kepada banteng tersebut.
Ia berkata, “Apa sih hebatnya dia? Aku juga mempunyai tanduk yang besar dan runcing. Badan juga gagah. Cuma hanya berbeda warna kulit saja. Seandainya kulitku hitam aku pasti lebih gagah dibandingkan banteng itu”.
Ia pun memiliki ide untuk mengubah warna kulitnya. Ia pun mendatangi sapi yang tengah berendam di sungai. Ia pun merayu sapi agar ia mau bertukar kulit. Namun, sapi tetap enggan karena ia bersyukur dengan nikmat Tuhan.
Kerbau tetap saja membujuk sapi dan memohon atas nama persahabatan. Sapi pun akhirnya kasihan dan bersedia tukar warna kulit. Namun, sapi memberi syarat bahwa sesudah bertukar, kerbau harus bersyukur dengan apa yang dimiliki. Tanpa berfikir panjang, kerbau akhirnya menyanggupi.
Akhirnya mereka bertukar kulit, namun ternyata kulit si sapi terlalu kecil dan sempit untuk kerbau yang besar. Sehingga pakainnya terasa sesak. Sementara kulit kerbau yang dipakai oleh sapi kebesaran. Lantaran merasa kurang nyaman dengan kulitnya tersebut, kerbau kembali mengajak sapi bertukar. Namun, sapi tidak mau.
Akhirnya, kerbau merengek kepada sapi minta bertukar kulit dimanapun mereka bertemu. Namun, tetap saja sapi tidak mau bertukar. Akhirnya, sang kerbau menyesal karena sudah tidak mensyukuri apa yang ia dapatkan dari Tuhannya. Padahal itu adalah yang terbaik untuknya.
Cerita Dongeng Si Kancil, Tikus dan Harimau
Pada suatu masa, di tengah hutan terdapat seekor tikus yang tengah asyik bermain. Ia bernyanyi dan berkeliling sangat riang. Sehingga ia tidak menyadari bahwa sudah sangat jauh dengan rumah. Sesudah sangat jauh dari rumah, sang tikus pun baru sadar. Ia pun langsung memilih untuk pulang ke rumahnya namun ia malah tersesat di hutan.
Ketika ia sedang dalam keadaan bingung mencari jalan pulang, ia justru terjebak di sarang harimau. Ia menyaksikan ada harimau jantan yang tengah tidur lelap dan si tikus pun merasa ketahkutan. Karena saking paniknya melihat harimau, ia berlari dan tanpa sengaja menginjak kaki harimau.
Akhirnya harimau terbangun dah marah karena terganggu istirahatnya. Tikus tersebut akhirnya ditangkap dengan kukunya yang tajam. Ia pun berusaha melepaskan diri dan memohon kepada harimau untuk melepaskannya.
Namun sang harimau tetap saja tidak mau melepaskan tikus tersebut dan berkata bahwa ia merasa sangat marah apabila ada yang mengganggunya. Tidak begitu jauh dari tempat tersebut, terdapat seekor kancil yang tengah minum di tepi sungai.
Ia terkejut melihat kejadian itu. Dan basa basi kepada harimau. Namun harimau justru malah ingin memakan kancil. Namun, dengan cepat ia berkata,
“Kenapa aku harus takut kepadamu sementara aku adalah raja hutan di sini. Jika kau tidak percaya, tanyalah langsung kepada penasihatku. Penasihatku adalah orang yang saat ini ada di dalam cengkramanmu. Ia adalah penasihat yang amat disegani di hutan ini. Maka aku tidak akan memaafkanmu jika terjadi apa-apa dengan penasihatku”
Harimau pun terpengaruh oleh ucapan si kancil. Harimau kemudian bertanya kepada tikus kebenaran yang dikatakan oleh kancil. Dan tikuspun sadar bahwa kancil berbohong untuk menolongnya. Ia pun berkata,
“Ia benar, kancil adalah saja hutan ini. Dan aku menjadi penasihat dia. Kancil sangat ditakuti dan disegani di hutan ini oleh seluruh binatang. Apabila tidak percaya, silahkan bertanya langsung kepada seluruh hewan dihutan ini”
Harimau akhirnya takut dengan ucapan tikus namun tetap saja tidak menunjukkan rasa takutnya. Akhirnya, kancil pun kebingungan bagaimana cara untuk membuktikan kekuatannya kepada harimau. Akhirnya ia berusaha tenang dengan kepandaiannya sekalipun sesungguhnya ia merasa takut.
Ia pun berkata bahwa ia baru saja mengalahkan harimau sebesar harimau tersebut. Dan itu membuat harimau merasa sangat takut. Ia pun meminta kancil untuk membuktikan perkatannya bahwa kepala harimau yang dia habisi masih ada di pinggiran rungai.
Akhirnya, kancil membawa harimau ke sumur yang gelap dan dalam. Namun ia tidak nampak karena ada pantulan dari sinar matahari. Ia pun diminta untuk melihat kepala harimau di dalam sumur. Alhasil, ia pun mengintip dan ternyata kepala harimau itu benar-benar ada.
Padahal sebenarnya di dalam sumur tersebut tidak ada apa-apa. Hanya saja harimau melihat cerminan kapalanya sendiri. Melihat hal itu, harimau langsung lari ketakutan dari berlari. Dan tikuspun bebas dari cengkraman harimau lantaran pertolongan dari kancil yang sangat cerdik itu.
Cerita Dongeng Asal Mula Ikan Duyung
Pada zaman dahulu, hiduplah sepasang suami istri dan ketiga anak mereka yang umurnya masih kecil. Pada suatu pagi, mereka memakan nasi dan ikan. Masing-masing mendapatkan bagian. Rupanya, ikan yang ada tidak habis dimakan dan suami pun memberikan pesan kepada istri, “Istriku, ikan yang tersisa ini siapkan untuk makanan nanti sore”.
Ia pun mengiyakan pesan suaminya tersebut. Namun, pada saat makan siang, si bungsu tiba-tiba menangis dan meminta ikan yang disimpan untuk hidangan sore nanti. Sementara suaminya masih di kebun. Ia pun memberikan pengertian kepada sang anak bahwa ikan tersebut untuk makanan ayah nanti sore.
Namun, si bungsu justru menangis dengan sangat keras. Akhirnya, sisa ikan tersebut ia berikan kepada si bungsu dan tangisnya pun menjadi berhenti. Namun, sesudah bekerja di kebun selama seharian, sang suami pulang dengan keadaan lapar dan lelah. Ia membayangkan akan makan sore menggunakan ikan. Dengan sangat cepat, sang istri menghidangkan makanan untuk ayah.
Akan tetapi, ayah tidak mendapati sisa ikan yang tadi pagi. Ia pun berubah raut mukanya menjadi masam. “Ia bertanya, “Istriku, mana ikan yang tadi pagi masih sisa?”. Sang istri menjawab “Maafkan aku suamiku, saat makan siang tadi, anak kita si bungsu menangis dan merengek minta makan ikan”.
Bukannya memahami watak anaknya, suami justru marah besar. Sejak itu, sang istri dipaksa untuk mencari ikan di lautan. Tanpa belas kasihan sang suami berkata, “Engkau jangan pernah pulang ke rumah sebelum memperoleh ikan yang banyak sebagai ganti dari ikan yang sudah dimakan tadi”.
Akhirnya, sang istri pun pergi dengan sangat sedih dan merasa sakit hati dengan sang suami. Ia sangat berat meninggalkan ketiga anaknya, terlebih si bungsu yang masih menyusu. Lama ibunya tak kunjung pulang, ketiga anaknya sangat rindu kepadanya.
Akhirnya mereka mencari ibunya ke laut. Namun mustahil bisa menemukan ibunya karena tidak ada satu orang pun di sana. Namun, tiba-tiba ibunya datang dan menyusui anak bungsunya. Ia pun memerintahkan kepada ketiga anaknya untuk pulang dan ia berjanji akan segera kembali.
Namun, karena sang ibu tak kunjung kembali, mereka mencari ibunya ke laut. Akhirnya bertemu dengan sosok perempuans setengah sisik yang kemudian menyusui si bungsu. Namun, tiba-tiba nampak ada perubahan pada ibu mereka. Ada sisi di setengah tubuhnya.
Mereka pun berkata, “Kau bukan ibuku”. Sekalipun ia sudah menjelaskan, tetap saja mereka tidak mengakui sebagai ibu. Dan ketika mereka memanggil manggil nama ibunya, yang muncul adalah perempuan sama yang setengah badannya bersisik. Akhirnya merekapun meninggalkan laut tersebut karena merasa tak kunjung menemukan ibunya.
Cerita Dongeng Si Belang, Si Botak dan Si Buta
Terdapat tiga sosok dari Bani Israil, yakni si belang, si botak dan si buta. Suatu hari, Allah hendak menguji mereka bertiga. Dia pun mengutus Malaikat kepada si belang. Akhirnya sang Malaikat bertanya “Apa yang amat engkau inginkan dalam hidup?”
“Penyakitku disembuhkan dan aku akhirnya memiliki kulit indah supaya tidak ada lagi orang yang jijik saat melihatku” Jawab si belang.
Akhirnya Malaikat tersebut mengusap si belang dan cacatnya tersebut langsung hilang, bercahaya dan bersih. Kemudian, Malaikat tersebut kembali bertanya, “Jenis binatang apa yang paling bisa menyenangkan hatimu?” Si belang pun menjawab “Unta”.
Kemudian Malaikatpun memberikan seekor unta hamil dan berdo’a “Semoga Allah memebrkati atas apa yang kau punya”. Sesudah itu, Malaikat pun mendatangi si botak dan menyakan pertanyaan yang sama, “Apa yang paling engkau inginkan?”. Si botak pun menjawab, “Rambut yang indah”.
Kemudian, sang Malaikat mengusap kepala si botak dan secara tiba-tiba kepalanya tumbuh rambut yang amat indah. Kemudian Malaikat kembali bertanya, “Binatang apa yang amat menarik hatimu?”. Ia menjawab “Sapi”.
Akhirnya, Malaikat tersebut memberikan seekor sambil hamil dan berkata “Semoga Allah memberkahi harta yang engkau miliki”. Dan terakhir, sang Malaikat mendatangi si buta dan bertanya,”Apa yang paling engkau inginkan?”. Si buta pun menjawab, “Aku ingin bisa melihat kembali supaya bisa menyaksikan orang-orang”.
Sang Malaikat akhirnya mengusap matanya dan secara langsung ia bisa melihat kembali. Malaikat melanjutkan, “Binatang apa yang bisa membuatmu senang?”. Si buta pun menjawab, “Kambing”. Malaikatpun memberikan kambing hamil dan mengucap salam perpisahan kepada si buta.
Seiring berjalannya waktu, binatang yang mereka miliki berkembang dan beranak pinak dengan sangat cepat juga sehat. Anaknya pun juga sangat banyak. Kemudian, Malaikat kembali mendatangi mereka untuk menguji di dalam bentuk berbeda sesuai dengan perintah Allah.
Malaikat mendatangi si belang dan berkata, “Aku adalah orang yang malang. Aku kehabisan bekal perjalannya. Dan tidak ada satupun orang yang menolongku selain engkau dan Allah. Maka tolong aku”.
Si belang pun menjawab, “Urusanku amat banyak dan aku tidak bisa memberimu apa-apa”.
Malaikatpun menimpal “Nampaknya aku mengenalmu. Engkau adalah orang yang dulunya memiliki penyakit belang sehingga orang menjadi jijik kepadamu. Engkau dulunya adalah orang miskin yang ditolong oleh Allah”
“Bukan, aku bukan orang miskin, aku mewarisi harta yang dimiliki oleh nenek moyangku” tegas si Belang.
Malaikatpun menjawab, “Apabila engkau berkata dusta, maka Allah tentu akan membuatmu kembali lagi sebagaimana dahulu”. Lalu Malaikatpun mendatangi si botak dan memohon bantuan sebagaimana yang ia lakukan kepada si belang. Namun, si botak memberi jawaban yang serupa dan Malaikat juga memberikan pernyataan yang sama.
Sesudah itu, Malaikat mendatangi orang terakhir, yaitu si buta. Ia menyampaikan pertolongan seupa. Dan buta menjawab dengan sangat tulus, “Sesungguhnya aku dulu adalah seorang yang buta. Kemudian Allah mengembalikan penglihatanku lagi. Maka ambilah apa yang engkau sukai dan tinggalkan apa yang engkau tidak suka. Karena semua ini hanyalah titipan dari Allah”
Akhirnya, sang Malaikatpun tersenyum dan berkata “Aku adalah Malaikat yang hendak mengujim. Allah sangat senang kepadamu dan sangat murka kepada kedua temanmu”
Cerita Dongeng Kancil Lomba Lari dengan Siput
Cerita di bawah ini menceritakan tentang seekor kancil sombong yang mengajak siput untuk berlomba lari lantaran siput memiliki kebiasaan berjalan lambat. Berikut cerita lengkapnya.
Pada suatu masa di dalam sebuah hutan, terdapat seekor kancil yang tengah berlarian. Kemudian, ia tidak senjaga bertemu dengan seekor siput yang ada di pinggir sungai. Kancil yang sangat sombong tersebut pun meledek tikus lantaran siput hanya mampu berjalan lambat sementara kancil bisa berlari-lari sesuka hatinya.
Dengan sangat angkuh, akhirnya si kancil pun berkata kepada siput,
“Hai siput, apakah kamu berani beradu balapan lari denganku?” Ucap kancil dengan nada sombong dan dia tahu bahwa sang siput sudah pasti akan menolak lantaran tidak pernah mungkin menang mengalahkan sang kancil.
Namun, yang terjadi adalah di luar dugaan, ternyata siput tersebut menerima tantangan si kancil. Akhirnya, keduanya membuat kesepakatan dan menentukan hari tanding mereka yang akan balapan lari. Akhirnya, semua sepakat dan si kancil pun tidak sabar menunggu hari H dimana perlombaan tersebut digelar.
Selama menunggu hari perlombaan, akhirnya siput mengatur suatu strategi. Siput mengajak teman sesame siput yang lain untuk berkumpul dan menceritakan perihal tantangan dari si kancil yang mengajak lomba lari dengan angkuh dan sombong. Akhirnya, mereka pun mendiskusikan sesuatu agar berhasil menang di dalam pertandingan tersebut.
Strateginya adalah, di sepanjang tepi sungai, para siput harus berbaris dengan rapi dan ketika sang kancil memanggil, maka yang ada di tepi tersebut harus menjawab si kancil. Begitu seterusnya sampai di garis finish.
Akhirnya, saat yang dinanti-nanti pun tiba. Hampir seluruh penghuni hutan datang untuk menyaksikan pertandingan balap lari antara si kancil dengan siput. Keduanya pun sudah siap berdiri sama di garis start dan perlombaan siap dimulai.
Pemimpin adu lari bertanya kepada keduanya “apakah kalian sudah siap?” .
Keduanya pun menjawab “Siap”. Maka pemimpin adu lari tersebutpun mengatakan “Mulai!”.
Keduanya spontan berlari. Dan si kancil langsung berlari dengan memakai kekuatan penuhnya. Dan sesudah beberapa jarak berlari, kancil pun merasa kelelahan. Nafasnya pun mulai tak karuan dan terengah-engah. Ia pun berhenti sejenak di jalan sembari memanggil sang siput.
“Put siput” Ujar kancil.
“ya aku di sini” jawab siput sembari berjalan dengan lamban di hadapan sang kancil.
Si kancil pun merasa kaget lantaran siput tersebut sudah ada tepat dihadapannya. Ia pun tidak jadi istirahat dan langsung bergegas berlari sekuat tenaga. Ia pun merasa sangat lelah dan mulai kehausan. Nafasnya seperti hampir habis dan terengah-engah. Saat itu, ia kembali memanggil sang siput.
Saat itu, kancil mengira bahwa siput masih ada di belakang dia. Padahal ternyata siput tersebur sudah ada di depannya. Siput puh menjawab sebagaimana strategi yang diatur sebelumnya. Melihat hal tersebut, akhirnya kancil pun kembali berlari. Hingga akhirnya ia merasa sangat lelah dan tidak kuat lagi. Alhasil, ia pun menyerah kepada siput.
Semua penghuni hutan merasa terkejut kancil bisa mengalah kepada siput.
Cerita dongeng pendek, cerita dongeng anak, cerita dongeng rakyat, cerita dongeng bergambar, cerita dongeng lucu, dll.
Cerita Dongeng Beruang Yang Sedang lapar
Adapun tokoh dari cerita ini adalah:
1. Beruang
2. Ikan
Pada suatu hari di salah satu tepi sunga, terdapat seekor beruang yang memiliki tubuh amat besar. Ia kebetulan sedang mencari ikan untuk dimakan. Pada waktu itu, ikan memang masih belum musimnya. Maka dari itu, sang beruang harus menunggu agak lama untuk mendapatkan ikan yang meloncat di bagian tepi sungai.
Sudah sejak pagi hari sang beruang mencoba untuk mendapatkan ikan yang kebetulan meloncat keluar. Namun tidak ada satu ekor ikanpun yang berhasil ia peroleh. Namun setelah menanti cukup lama, ia pun berhasil menangkap seekor ikan yang masih kecil.
Sesudah ditangkap oleh beruang, ikan tersebut akhirnya menjerit kesakitan. Ia juga takut kepada beruang besar. Kemudian, ikan kecil itu menatap ke arah beruang kemudian berkata “Wahai beruang, aku mohon lepaskanlah aku”. Beruang pun menjawab “Kenapa aku harus melepaskanmu? Apa alasanmu?”
“Tidaklah engkau melihat bahwa aku masih sangat kecil. Aku bisa lolos dari celah gigimu. Begini saja, sebaiknya kamu lepaskan aku terlebih dahulu ke sungai. Kemudian aku akan tumbuh menjadi seekor ikan yang besar dalam beberapa bulan kemudian. Pada saat tersebut, engkaupun bisa menangkapku dan memakanku untuk memenuhi selera makanmu” Ujar ikan.
Kemudian, beruang pun menjawab “Wahai ikan yang masih kecil, apakah kamu tahu kenapa aku bisa menjadi seekor beruang yang sangat besar?”
“Mengapa beruang?” Balas ikan sembari ia menggelengkan kepala.
“Itu karena aku sekalipun tidak pernah menyerah sekecil appaun itu. Karena aku yakin bahwa keberuntungan yang sudah ada di dalam genggaman walaupun itu kecil aku tidak pernah melepaskan dan menyia-nyiakannya” Jawab beruang sembari tersenyum lebar.
“Ops” Teriak sang ikan.
Kisah Raja dan Peramal Yang Cerdik
Di sebuah malam, ada seorang raja yang terkaget dan bangun dari tidurnya. Ia mengalami mimpi buruk. Sambil terengah-engah, ia pun memanggil bulubalang di kerajaan tersebut. Ia meminta bulubalang tersebut untuk memanggil peramal istana saat itu juga.
Tidak lama sesudah itu, peramal istana pun datang dan menghadap langsung kepada sang raja. Kemudian raja menceritakan mimpi yang ia alami tersebut.
“Saya memimpikan hal yang aneh. Di dalam mimpi, aku melihat seluruh gigiku lepas. Tahukah kamu itu pertanda apa peramal?”
“Baginda, saya mohon maaf. Berdasarkan yang hamba ketahui selama ini, mimpi aneh itu artinya aka nada kesialan yang akan mengenai Baginda. Menurut saya, setiap satu gigi yang lepas, artinya ada satu anggota dari keluarga yang meninggal dunia. Dan apabila seluruh gigi tanggal, maknanya adalah Baginda mengalami musibah yang besar, yakni semua anggota keluarga Baginda akan meninggal dunia”
Pertanda buruk yang disampaikan oleh sang peramal pun membuat raja merasa marah. Dan karena hal itu, peramal itu akhirnya dihukum. Kemudian raja meminta bulubalang untuk mencari peramal lainnya. Kemudian datanglah seorang peramal yang baru. Sesudah mendengarkan cerita dari sang raja, peramal baru itu hanya tersenyum.
“Baginda, dari yang hamba ketahui, mimpi Baginda tersebut artinya adalah Baginda menjadi seseorang yang sangat beruntung karena akan hidup di dunia ini lebih lama beserta semua anggota keluarga Baginda” Ujar si peramal.
Mendengar apa yang disampaikan oleh peramal kedua tersebut, raja pun merasa bahagia dengan senyuman yang mengembang di wajahnya. Raja tersebut merasa amat senang dengan peramalnya.
“Engkau memang seorang peramal yang sangat pandai dan cerdas. Sebagai hadiah atas kehebatanmu tersebut, aku akan memberikan hadiah berupa lima keping emas khusus untukmu” ujar sang raja.
Akhirnya, peramak kedua yang tentu saja pintar dan cerdik terebut menerima hadiah dari sang saja dan dia sangat senang.
Cerita Dongeng Kera Menjadi Raja Hutan
Adapun tokoh-tokoh-tokoh yang terdapat di dalam cerita ini adalah:
1. Kera
2. Singa
3. Tupai
4. Macan tutul
5. Gajah
6. Badak
7. Srigala
suatu masa di tengah hutan rimba belantara, ada suara singa yang menjadi raja hutan. Singa tersebut sedang mengeram kesakitan lantaran tertembak oleh salah seorang pemburu hutan. Mendengar kejadian tersebut, seluruh penghuni di hutam rimba merasa gelisah lantaran mereka tidak lagi memiliki raja. Raja satu-satunya yang mereka miliki sudah ditembak pemburu.
Para penghuni hutan rimba akhirnya berkumpul bersama untuk pemilihan raja hutan. Mereka pun melakukan diskusi untuk mencari raja hutan baru. Yang mula-mula dipilih adalah macan tutul. Namun, ia menolak dengan alasan ia melihat manusia saja sudah takut dan berlari.
Binatang lain pun berkata, “apabila macan tutul tidak bersedia, kalau begitu badak karena badak sangat kuat”
Namun di badak juga menolak “aku tidak mau karena aku memiliki penglihatan yang kurang baik sehingga sering menabrak pepohonan”
Kemudian binatang yang lain berkata “yang pantas adalah di gajah karena badannya paling besar”
“Tubuhku memiliki gerakan yang sangat lambat dan tidak bisa berkelahi” jawab si gajah. Ia juga melanjutkan “Mungkin untuk hari ini bisa dicukupkan dulu dan dilanjutkan besok”
Namun, ketika semua hendak bubar, kera pun berteriak “Bagaimana jika manusia saja yang dijadikan sebagai raja, ia kan sudah menembak singa”
Tupai pun menjawab “Tidak mungkin”
“Cobalah kalian memperhatikanku, bukankah aku sangat mirip dengan manusia? Maka aku adalah binatang yang tepat untuk menjadi raja kalian” Ujar si kera.
Sesudah dirundingkan, akhirnya semua yang hadir setuju bahwa yang menggantikan singa sebagai raja hutan adalah kera. Ia pun menjadi raja hutan baru.
Namun, ketika menjadi raja, kera memiliki tingkah yang tidak layak menjadi seorang raja. Ia hanya hidup bermalas-malasan. Akhirnya semua binatang marah kepadanya. Akhirnya para suatu hari srigala mengajak kera ke suatu tempat untuk menyantap makanan. Dan kera pun mengiyakan.
Akhirnya, si kera menyantap berbagai hidangan yang ada di sana. Akhirnya, kera tersebut terkena jebakan dari manusia dan itu membuatnya terperosok ke dalam lubang tanah. Saat ia minta tolong tidak ada yang menolongnya karena ia adalah raja yang bodoh dan tidak bisa melindungi rakyatnya. Akhirnya, ia ditinggalkan di dalam lubang tersebut.
Cerita dongeng pendek, cerita dongeng anak, cerita dongeng rakyat, cerita dongeng bergambar, cerita dongeng lucu, dll.
Cerita Dongeng Tipuan Kepada Tuan Tanah
Adapun tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita ini adalah:
1. Abu Nawas
2. Tuan Tanah
3. Pekerja Tuan Tanah
Pada suatu hari di bulan Ramadhan hari ke enam abu nawas duduk-duduk di rumahnya sembari menunggu adzan Maghrib untuk berbuka puasa. Kemudian ia memikirkan tentang bagaimana cara membuat dapur rumah menjadi tetap berasap sambil ia melihat ke langitan biru.
Tidak begitu jauh dari rumah kediamannya, terdapat seorang tuan tanah yang rumahnya sangat besar dan dilengkapi dengan berbagai jenis makanan di gudang, peternakan dan juga kamar. Hampir semua orang yang ada di kawasan tersebut menjadi pekerja dari tuan tanah dengan gaji sedikit dan mereka dituntut untuk bekerja keras, termasuk abu nawas.
Pasalnya, jika meminjam kepada tuan tanah tersebut, mereka harus menggantinya dengan bunga sangat tinggi. Hal itu dikarenakan sang tuan tanah memiliki sifat yang pelit, tamak, loba dan kikir. Singkat cerita, sang tuan tanah mendapatkan cerita bahwa Abu Nawas memiliki kepandaian yang cukup aneh. Apabila dia meminjam sesuatu, maka akan mengembalikan dengan jumlah lebih.
Mendengar hal itu, ia kemudian sangat senang bisa meminjamkan sesuatu kepada Abu Nawas. Lima hari sesudah memberikan pinjaman tersebut, 3 butir telur yang dipinjam ia kembalikan sejumlah lima. Tuan tanah amat senang. Kemudian ia meminjam 2 buah piring tembikar dan lima hari kemudian, ia mengembalikan dengan jumlah 3.
Karena saking senangnya, tuan tanah memberikan pinjaman kepada Abu Nawas sebanyak 1000 dinar. Sudah hampir satu bulan, Abu Nawas tak kunjung datang dan akhirnya tuan tanah mendatangi rumah Abu Nawas. Namun saat ditanya, Abu Nawas menjelaskan “sayang sekali tuan, uang yang telah saya pinjam itu bukan beranak, namun malah mati tiga hari kemudian”.
Mendengar itu, tuan tanah merasakan geram dan melaporkan Abu Nawas ke pengadilan. Kemudian, sidang digelar. Abu Nawas dan juga Tuan Tanah sama-sama menjelaskan duduk dari permasahan masing-masing. Dan ternyata, keputusan dari pengadilan cukup rasional bahwa semua yang mampu beranak tentu saja bisa mati.
Hal itu lantaran Abu Nawas menjelaskan semuanya dengan sangat baik. Dan akhirnya, sang tuan tanah yang amat tamak tersebut tertipu lantaran ia memiliki watak yang kikir, pelit dan juga tamak. Demikianlah cerita dongeng abu Nawas yang menipu Tuan Tanah kikir dan juga serakah.
Demikianlah ulasan tentang cerita dongeng yang bisa dijadikan sarana hiburan dan pembelajaran, khususnya untuk anak Anda. Semoga cerita di atas memberikan manfaat.
Cerita dongeng pendek, cerita dongeng anak, cerita dongeng rakyat, cerita dongeng bergambar, cerita dongeng lucu, dll.
Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih