Macam Macam Majas – Sebelum masuk dalam penjelasan macam- macam majas, akan di jelaskan terlebih dahulu apa makna dari majas itu sendiri.
Menurut Slamet Muljana, majas merupakan susunan perkataan yang terjadi karena perasaan yang timbul atau hidup dalam hati penulis, yang menimbulkan suatu perasaan tertentu dalam hati pembaca.
Majas juga bisa di sebut sebagai suatu gaya bahasa.
Gaya bahasa seseorang ketika hendak atau sedang mengungkapkan perasaannya, baik secara lisan maupun tulisan yang kemudian dapat menimbulkan atau memberikan reaksi pembaca berupa tanggapan.
Pengunaan majas ini banyak kita jumpai dalam suatu karya- karya sastra. Seperti puisi, cerita pendek atau cerpen, novel, atau pun drama. Di dalam karya karya sastra tersebut, penulis atau penyair memilih kata- kata tertentu untuk mengungkapkan suatu maksud sesuai dengan apa yang di rasakannya.
Contents
- 1 Macam macam Majas
- 1.1 Majas Perbandingan
- 1.1.1 Majas personifikasi beserta contoh kalimatnya
- 1.1.2 Majas metafora beserta contoh kalimatnya
- 1.1.3 Majas simbolik beserta contoh kalimatnya
- 1.1.4 Majas Alegori dan Contoh Kalimatnya
- 1.1.5 Majas simile beserta contoh kalimatnya
- 1.1.6 Majas Alusio beserta contoh kalimatnya
- 1.1.7 Majas Sinestesia beserta contoh kalimatnya
- 1.1.8 Majas metonimia Beserta contoh kalimatnya
- 1.1.9 Majas sinekdoke beserta contoh kalimatnya
- 1.2 Majas Pertentangan
- 1.3 Majas Penegasan
- 1.3.1 Majas Pleonasme beserta contoh kalimatnya
- 1.3.2 Majas Repetisi beserta contoh kalimatnya
- 1.3.3 Majas Tautologi beserta contoh kalimatnya
- 1.3.4 Majas Retorik beserta contoh kalimatnya
- 1.3.5 Majas Paralelisme beserta contoh kalimatnya
- 1.3.6 Majas Klimaks beserta contoh kalimatnya
- 1.3.7 Majas Anti Klimaks beserta contoh kalimat
- 1.4 Majas Sindiran
- 1.5 MACAM MACAM MAJAS (GAYA BAHASA)
- 1.1 Majas Perbandingan
Macam macam Majas
Secara garis besar, gaya bahasa di bagi menjadi empat jenis. Yaitu majas penegasan, majas perbandingan, majas pertentangan, dan majas sindiran. Berikut contoh – contoh majas beserta sedikit penjelasan nya:
Majas Perbandingan
Majas personifikasi beserta contoh kalimatnya
Majas personifikasi merupakan majas atau gaya bahasa yang menggambarkan suatu benda mati atau barang- barang yang tidak berjiwa seakan- akan memiliki sifat layaknya manusia
Contoh :
- Kami duduk di tepi pantai sambil memandangi ombak yang saling bekejar- kejaran.
- Kobaran api itu melahap puluhan rumah warga dalam waktu hanya sekejab
- Angina topan mengamuk dan merobohkan puluhan rumah penduduk Desa Patmasuri Jaya
- Matahari baru saja kembali ke peraduannya, ketika kami tiba di sana
- Kaulah kandil gemerlap
Pelita jendela di malam yang gelap
Melambai pulang perlahan
Sabar, setia selalu
(“Nyanyi Sunyi”, Amir Hamzah)
- Peluit petugas kereta api menjerit di tengah hiruk pikuk suasana stasiun
- Bulan dan bintang bercumbu mmengiringi suasana malam yang sunyi
- Sajak Putih
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
(“Deru Campur Debu”, Chairil Anwar)
Majas metafora beserta contoh kalimatnya
Majas metafora merupakan majas atau gaya bahasa yang membandingkan tentang dua benda berbeda secara singkat
Contoh :
- Buku adalah jendela ilmu
- Bumi ini perempuan jalang yang menarik laki- laki jantan dan pertapa ke rawa- rawa mesum ini (“Dewa telah mayi”, Subagio Sastrowardjojo)
- Tuhan adalah warga negara paling modern
(“Katekhisasi”, Subagio Sastrowardjojo)
- “Suara rakyat adalah suara Tuhan”, ini merupakan ucapan salah seorang politikus
- Rumahku surgaku
Majas simbolik beserta contoh kalimatnya
Majas simbolik merupakan majas atau gaya bahasa simbol ataupun lambang dalam menyampaikan suatu maksud.
Contoh :
- Kupu – kupu malam berterbangan di malam hari mencari mangsa. (yang di maksud kupu-kupu malam pada kalimat tersebut merupakan simbol bagi wanita tuna susila )
- Banyak tikus berkeliaran di gedung rakyat. (tikus disini merupakan simbol bagi para koruptor)
- Walikota Banten mengimbau kepada seluruh masyarakat wilayah Banten utuk memasang bendera setengah tiang. (simbol bendera setengah tiang merupakan tanda duka cita atas wafatnya orang yang sudah dianggap berjasa bagi bangsa dan negara Indonesia)
- Rancangan proyek itu sudah selesai di kerjakan. Pelaksanaannnya tinggal menunggu lampu hijau dari penyandang dana. (Lampu hijau merupakan simbol sesuatu yang bisa di jalankan atau di teruskan).
Majas Alegori dan Contoh Kalimatnya
Majas alegori merupakan majas atau gaya bahasa yang mengungkapkan syatu hal melalui kiasan atau gambaran.
Contoh :
- Nasib manusia sama hal nya dengan roda pedati, suatu waktu akan terjatuh, atau merasa sakit bahkan menderita, namun pada saat yang lain ia akan bisatertawa dengan bahagia.
- Siapa yang tahu isi hati manusia? Kedalamannya lebih dari samudera. Tak seorangpun dapat menyelaminya. Kecuali dia sendiri dan Tuhan yang menciptakan nya. Apa yang tampak dari luar belum tentu menggambarkan isi hatinya.
- Perilaku para koruptor seringkali membuat kita marah. Mereka hampir sama dengan tikus- tikus yang sangat suka berkeliaran di lumbung padi. Ia makan padi itu sepuasnya, tidak peduli di luar sana banyak manusia jadi kelaparan karena padinya rusak atau bahkan habis.
- Teratai
Kepada Ki Hajar Dewantara
Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi kembang indah permai
Tidak terlihat orang yang lalu
Akarnya tumbuh di hati dunia,
Daun bersemi Laksmi mengarang,
Biarpun ia di abaikan orang,
Serodja kembang gemilang mulia,
Teruslah, o teratai bahagia,
Berseri di kebun Indonesia,
Biar sedikit penjaga taman
Biarpun engkau tak di lihat,
Biar pun engkau tak di minati,
Engkaupun turut menjaga zaman.
(“Teratai”, Sanusi Pane)
Teratai menyimbolkan Ki Hajar Dewantara yang menjaga bumi bumi Indonesia dengan ajarannya yang bersifat kebangsaan dengan semangat keindonesiaan yang asli.
- Hingga berumur dua puluh satu, Kinkin tidak pernah mempermaslahkan warna satu- satunya yang di berikan Tuhan untuknya, yaaitu hitam. Kedua orang tuana seperti tidak pernah kehabisan kata menyampaikan alasan dan prasangka baik tentang mengapa Cuma warna pekat tersebut yang di pilihkan oleh Sang Pencipta untuk anak merka satu- satuna.
………
( “Pelangi Kinkin”, Asma Nadia)
“Warna Hitan” atau “Warna Pekat” pada kutipan cerita di atas menyimbolkan warna yang dapat dilihat oleh orang yang tuna netra.
Majas simile beserta contoh kalimatnya
Majas simile merupakan suatu gaya bahasa perbandingan yang di tandai dengan kata depan dan penghubung. Seperti layaknya. Ibarat, bagaikan, seperti, bagai, seumpama.
Contoh:
- Ibarat ayam, kurang mengekas, kurang makan
- Kau umpama rembulan bagiku, selalu menerangi di setiap gelapnya malam
- Cara berjalannya bak putri keraton
- Pasangan suami isteri itu bagaikan romeo dan Juliet, setia sehidup semati
- Hubungan kedua orang itu tidak pernah akur, bagai anjing dan kucing
- Jalani saja hidup ini seperti air mengalir
- Layaknya padi yang berisi, Pak Rahmat tidak pernah sombong dengan ilmu yang di milikinya
Majas Alusio beserta contoh kalimatnya
Majas alusio merupakan gaya bahasa yang berusaha mensugestikan kesamaan antara orang, tempat, atau peristiwa
Contoh :
- Peristiwa 12 Mei 1998 menjadi lembaran hitam dalam perjalanan sejarah republik Indonesia
- Hamparan permadani hijau terbentang luas mengitari kawasan Masjid Al Mubarokah di daerah Temanggung
- Semoga di masa yang akan datang terlahir Maradona- maradona baru dari sekolah sepak bola ini
Majas Sinestesia beserta contoh kalimatnya
Majas sinestesia merupakan majas atau gaya bahasa yang mempertukarkan dua indera yang berbeda.
Contoh :
- Suasana pesta semakin hangat saat salah seorang tamu menyanyikan lagu “Kemesraan”
(hangat = indera peraba bertukar dengan indera penglihatan)
- Kamu sangat manis saat memakai baju kebaya.
(manis = indera pengecapan bertukar dengan indera penglihatan)
- Perusahaan itu terkenal sangat pahit pada karyawannya.
(pahit = indera pengecapan bertukar dengan indera penglihatan)
- Wajahnya dingin saat mendengar kabar kematian anaknya.
(dingin = indera peraba bertukar dengan indera penglihatan)
- Cara berbicara pemuda itu sangat kasar
(kasar = indera peraba bertukar dengan indera pendengaran)
- Kata – katanya sangat pedas
(pedas = indera perasa bertukar dengan indera pendengaran)
Majas metonimia Beserta contoh kalimatnya
Majas metonimia merupakan majas atau gaya bahasa yang menggunakan nama merk atau atribut tertentu untuk menyebut suatu benda.
Contoh:
- Batuk- batuknya semakin parah karena terlalu sering mengisap Djarum
- Honda Jazz selalu setia menemani dokter muda itu menemui para pasiennya
- Kata lebih tajam, dari mata pedang
- Penampilannya semakin gagah setelah berkantor di Sudirman
- Sesekali ia melihat Seiko yang melingkar di tangannya
- Ia tampak asyik memainkan blackberry yang baru ia beli
Majas sinekdoke beserta contoh kalimatnya
Majas sinekdode merupakan majas atau gaya bahasa yang menyebutkan sebagian, tapi yang di maksud adalah sseluruh bagian atau bahkan sebaliknya. Majas sinekdode di bagi menjadi dua, yaitu pars pro toto (sebagian untuk seluruh) dan totem pro parte (seluruh untuk sebagian).
Contoh :
PARS PRO TOTO
- Setiap kepala di kenakan biaya masuk sebesar Rp 40. 000,-
- Ina membeli lima biji dukuh manis
- Sudah seminggu ini aku tidak melihat batang hidungnya
- Pak Imran memelihara sepulh ekor kambing
TOTEM PRO PARTE
- Pertandingan Sepakbola Antara Argentina Melawan Spanyol Berakhir Dengan Seri
- Virus nyamuk cikungunya mera JAwa Tengah
- Dunia mewaspadai terjadinya badai ekonomi
- Kasus yang di alami Supriaji Aji menggegerkan dunia peradilan Indonesia
- Indonesia akan menentukan juaranya nanti malam
Majas Pertentangan
Majas Antithesis beserta contohnnya
Majas Anthithesis merupakan majas atau gaya bahasa yang mengungkapkan suatu maksud dengan menggunakan kata- kata yang saling berlawanan.
Contoh :
- Semua kebaikan ibu nya yang telah di berikan ternyata di balas dengan keburukan yang sangat menyesakkan dada
- Lulusan universitas negeri ataupun swasta sama- sama mendapat kesempatan untuk dapat bekerja di dalam perusahaan asing tersebut.
- Orang miskin atau kaya mempunyai kedudukan yang sama di hadapan Allah SWT, yang membedakan hanya amal ibadahnya.
- Sebelum memutuskan sesuatu, sebaiknya pertimbangkan terlebih dahulu akibat baik atau buruknya,
- Ia rela berjuang pagi hingga petang tanpa peduli hujan atau terik menyengat matahari demi mencari biaya pengobatan anaknya.
- Setiap warga negara Indonesia, baik laki- laki atau perempuan, anak- anak atau dewasa mempunyai kedudukan yang sama di mata hukum.
Majas Paradoks beserta contohnya
Majas paradoks merupakan gaya bahasa yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada
Contoh :
- Meski hidupnya bergelimang harta, tetapi hatinya miskin akan perhatian orang- orang di sekitarnya.
- Jiwanya terasa sepi di tengah hingar- bingar pesta
- Pengalaman hidupnya yang selalu pahit, membuat ia tak dapat lagi membedakan antara cinta dan benci dari seseorang
- Hati boleh panas tapi kepala tetap dingin agar kita tidak salah mengambil keputusan
- Perselisihan kecil di antara kelompok itu telah menjadikan kawan menjadi lawan
Majas Litotes, beserta contohnya
Majas litotes merupakan majas atau gaya bahasa yang maknanya mengecilkan fakta dengan tujuan untuk merendahkan diri.
Contoh :
- Bantuan yang sedikit ini mudah- mudahan cukup untuk membeli susu anak- anak. ( Pada kenyataannya, bantuan yang di berikan cukup besar dan dapat di manfaatkan oleh seluruh anggota keluarga)
- Mengapa Bapak mempercayakan tugas ini kepada orang baru seperti saya? Masih banyak karyawan lain yang lebih senior dari saya. (Pada kenyataannya ia memiliki banyak pengalaman di perusahaan sebelumnya).
- Semoga bapak, ibu, dan semuanya berkenan kembali berkunjung di gubung kami yang sederhana ini (Pada kenyataannya, ia tinggal di sebuah rumah permanen yang cukup bagus)
- Terimalah bimgkisan ini yang tidak seberapa harganya (Pada kenyataannya, bingkisan tersebut bernilai sangat mahal)
- Mohon maaf, kami hanya bisa menjamu dengan menu yang ala kadarnya (Pada kenyataannya, di meja makan telah tersedia aneka makanan dan minuman).
- Goresan pena ini adalah hadiah untuk ibu, (Pada kenyataannya, ia menyerahkan sebuah skripsi at dan ijazah sarjananya kepanya ibunya)
Majas Hiperbola beserta contohnya
Majas Hiperbola merupakan majas atau gaya bahasa yang bersifat melebih- lebihkan suatu kenyataan.
Contoh :
- Warung kopinya yang sederhana berada di antara gedung gedung pencakar langit di ibukota
- Air matanya mengalir sangat menganak sungai
- Senyuman gadis itu melemahkan sendi- sendi tubuhku hingga aku merasa tidak berdaya
- Amarahnya tiba- tiba sangat menggelegar di tengah suasana rapat yang tenang
- Tubuhku kurus sekali tinggal tulang yang di balut dengan kulit
- Hujan turun mengiringi langkahku di pagi hari
Majas Penegasan
Majas Pleonasme beserta contoh kalimatnya
Majas pleonasme atau gaya bahasa pleonasme merupakan satu pikiran atau gagasan yang di sampaikan secara berlebihan, sehingga ada beberapa keterangan yang sekira nya kurang di butuhkan.
Contoh :
- Anak- anak yang masih berada di atas di harapkan segera turun ke bawah
- Bagi nama- nama yang sudah kami sebutkan sebelumnya, mohon untuk bersedia maju ke depan
- Naiklah ke atas dengan hati hati
- Kami mendengar kabar tersebut dengan menggunakan telinga kami sendiri
- Api yang sangat panas telah meluluh lantahkan pasar tradisional itu tadi pagi
- Semangkuk es campur yang begitu dingin telah mengobati rasa haus kami
- Para peserta seminar masuk ke dalam ruangan seminar setelah mendaftar di meja panitia depan
Majas Repetisi beserta contoh kalimatnya
Majas repetisi merupakan pengulangan kata, frase, atau bagian kalimat yang di anggap penting untuk memberikan penenkanan.
Contoh :
- Bangunlah bangsaku, bangunlah negeriku, bangunlah dan tidur yang panjang. Sambut cahaya di depan sana!
- Bukan uang, bukan mobil, bukan juga rumah mewah yang aku harapkan dari ayah dan ibu. Aku hanya ingin ayah dan ibu ada di saat aku benar- benar membutuhkan. Aku hanya ingin perhatian dari seorang ayah dan seorang ibu. Hanya itu saja, tidak lebih.
- Mari
Mari pecahkan botol- botol
Ambil lukanya
Jadikan bunga
Mari pecahkan tik tok jam,
Ambil jarumnya
Jadikan diam
Mari pecahkan pelita,
Ambil apinya
Jadikan terang
Mari patahkan roda,
Kembalikan asalnya
Jadikan jalan
Mari kembali
…
(“O. Amuk kapal”, Sutardji Calzoum Bachri)
- Lebih baik sekarang kamu pulang, lalu makan, lalu cuki kaki, dan lalu tidur. Tidak perlu ikut campur masalah kami beerdua !
- Tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba- tiba saja dia masuk lalu marah- marah
- Segala, segala
Ani, ya Anki ku, Ani
Mengapa Kamas kau tinggalkan ?
Lengang sepi rasanya rumah
(Sultan Takdir Allsjahbana)
Majas Tautologi beserta contoh kalimatnya
Majas tautologi merupakan majas atau gaya bahasa berupa pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya.
Contoh :
- Rapat direksi akan di buka oleh Pak Amri pada pukul 08.00 pagi
- Apa maksud dan tujuanmu datang ke sini sepagi ini?
- Kami meninggalkan gedung itu tepat pukul 13.00 siang
- Ia jadi marah dan murka kepada orang yang menyerempet motor kesayangannya
Majas Retorik beserta contoh kalimatnya
Majas retoris merupakan majas atau gaya bahasa untuk menanyakan sesuatu yang jawabannya telah terkandung dalam pertanyaan tersebut.
Contoh :
- Manusia mana yang tidak butuh uang ?
- Siapa kah orang yang tidak ingin hidup dengan bahagia?
- Sehebat- hebatnya manusia, dapatkah ia menghentikan waktu ?
- Adakah orang yang ingin sakit selama hidupnya?
- Adakah yang dapat menolak ajal?
- Mungkinkah orang yang sudah mati hidup kembali ?
Majas Paralelisme beserta contoh kalimatnya
Majas pararelisme merupakan majas atau gaya bahasa yang memakai kata, frase, atau klausa yang mempunyai kedudukan sama atau sejajar.
Contoh :
- Baik golongan yang tinggi maupun golongan yang rendah harus diadili jika bersalah
- Mereka boleh memburu
Mereka boleh membakar
Mereka boleh menembak
(“Afrika Selatan”, Subagio Sastrowardo)
- Hukuman bagi koruptor yang telah menyengsarakan rakyat bukan hanya di penjara selama dua atau lima tahun, tetapi harus hukuman mati.
- Sangatlah ironis nasib seorang siswa SMU yang telah di nyatakan lolos PMDK ternyata tidak lulus dalam Ujian Nasional
Majas Klimaks beserta contoh kalimatnya
Majas Klimaks merupakan majas atau gaya bahasa untuk menuturkan satu gagasan atau hal secara berturut- turut dari yang sederhana meningkat ke gagasan atau hal yang lebih kompleks.
Contoh :
- Seluruh warga, mulai dari anak – anak, remaja, hingga orang tua turut hadir dalam acara pembukaan panti asuhan itu.
- Aku menangis, meledak- ledak seperti mau memecahkan rongga dada
(“Ziarah Batu”, M. N. Furqon)
- “Tahu enggak, Zak, sungguh aku ingin mewarisi semangat burung hud- hud. Burung kecil yang tebangnya rendah, namun ia mampu melintasi gurun, menahan angin kencang, menebas rintangan, hingga ia mampu menempuh perjalanan yang demikian jauh, dari Yaman menuju negeri putri Saba’ di Palestina”.
(Elang Hilang Sayap, Titaq Muttaqwiati)
Majas Anti Klimaks beserta contoh kalimat
Majas anti klimaks merupakan majas atau gaya bahasa untuk menentukan suatu hal atau gagasan yang penting atau kompleks menurun kepada hal atau gagasan yang sederhana.
Contoh :
- Kepala sekolah, guru, dan siswa memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga keamanan dan kebersihan sekolah.
- Sepanjang yang saya tahu, perusahaan itu sudah memiliki nama besar dari sejak lahir. Namun sejak badai ekonomi melanda dunia, namanya tidak lagi tercatat di bursa saham bahkan beberapa cabang di kota- kota besar sudah di tutup diikuti pemberhentian puluhan ribu karyawannya. Jika kondisi perekonomian semakin memburuk, hanya dalam hitungan bulan saja, perusahaan ini hanya tinggal nama.
- Persiapan pemilihan umum telah di laksanakan secara serentak di Ibu Kota Negara, ibu ibu kota provinsi, kabupaten, kecamatan, dan semua desa di seluruh Indonesia, hingga di tingkat RW maupun RT
- … Hilangnya dirinya, hilang harga dirinya, tak bisa berbuat melawan hasrat. Selalu saja minta di penuhi kebutuhannya akan asap dari surga.
(“ Battumi Anging Mamiri”, Sakti Wibowo)
Majas Sindiran
Majas Ironi beserta contoh kalimatnya
Majas Ironibmerupakan majas atau gaya bahasa untuk menyatakan suatu maksud menggunakan kata- kata yang berlainan atau bertolak dengan maksud tersebut.
Contoh :
- Rapormu bagus, ada warnanya !
- Kamu memang siswa yeladan, dalam satu minggu hanya satu hari kamu tiba dengan tepat waktu
- Rapi sekali kamarmu sampai- sampai tidak satu pun sudut ruangan yang tidak di tutupi debu dan sampah kertas
- Lengkap sekali isi laporanmu, sampai sampai kami tidak dapat menangkap inti permasalahannya
- Bagus benar kinerja aparat pemerintahan sekarang ini, sehingga jumlah pengangguran dan angka kemiskinan semakin meningkat
- Besar sekali rumahmu, sekali buka pintu bisa langsung menuju ruang belakang.
Majas Sarkasme beserta contoh kalimatnya
Majas sarkasme merupakan majas atau gaya bahasa yang berisi sindiran yang kasar
Contoh :
- Diam ! Sakit telingaku mendengar ocehanmu
- Dasar muka badak, sudah di sindir masih juga pura- pura tidak mengerti
- Mulutmu harimaumu !
- Aku tidak sudi kalau tinggal di rumahmu yang lebih mirip kandang domba itu
- Anda makan sangat rakus, selera makan saya hadi hilang.
Majas Sinisme beserta contoh kalimatnya
Majas sinisme merupakan majas atau gaya bahasa sindiran yang berbentuk kesangsian cerita mengandung ejekan terhadap keikhlasan dan ketulusan hati.
Contoh :
- Kecepatannya dalam mengambil keputusan sering membingungkan anak buahnya
- Sudah, hentikan bujuk rayumu karena hanya membuatku semakin sakit
- Peranannya di perusahaan itu sangat besar sehingga tak ada satupun kebijakan kontroversi yang lahir tanpa campu tangan manusia
- Memang anda adalah seorang gadis yang paling cantik di seluruh antero jagad raya ini yang mampu menghancurkan seluruh isi dari jagad ini .
(Diksi dan Gaya Bahasa, Gotys Keraf)
Setelah kami terangkan beberapa majas pada empat pembagian, berikut penjelasan singkat majas – majas yang lainnya.
MACAM MACAM MAJAS (GAYA BAHASA)
Klimaks
Gaya bahasa untuk menuturkan suatu gagasan yang semakin lama semakin meningkat.
Contoh :
Seluruh warga, mulai dari anak – anak, remaja, hingga orang tua turut hadir dalam acara pembukaan panti asuhan itu.
Anti klimaks
Gaya bahasa untuk menuturkan suatu gagasan yang semakin lama semakin menurun.
Contoh :
Sepanjang yang saya tahu, perusahaan itu sudah memiliki nama besar dari sejak lahir. Namun sejak badai ekonomi melanda dunia, namanya tidak lagi tercatat di bursa saham bahkan beberapa cabang di kota- kota besar sudah di tutup diikuti pemberhentian puluhan ribu karyawannya. Jika kondisi perekonomian semakin memburuk, hanya dalam hitungan bulan saja, perusahaan ini hanya tinggal nama.
Paralelisme
Gaya bahasa yang memakai kata, frase, atau klausa yang mempunyai kedudukan sejajar.
Contoh : baik berpangkat tinggi atau berpngkat rendah tetap harus di jatuhi hukuman apabila melanggar hukum
Antitesis
Gaya bahasa yang pasangan katanya mempunyai makna yang berlawanan.
Contoh : baik pria wanita, besar kecil, kaya miskin, harus mendukung Indonesia dalam mengikuti ajang Asia Games 2018 yang diadakan di Palembang dan Jakarta
Epizeuksis
Gaya bahasa repetisi yang sifatnya langsung. Dimana ada kata yang dianggap penting akan di ulanh beberapa kali berturut turut.
Tautotes
Gaya bahasa repetisi dengan sebuah kata yang di ulang ulang dengan suatu kontruksi
Anafora
Gaya bahasa yang kata pertama pada setiap barisnya diulang
Epistrofora
Repetisi dengan pengulangan kata pada kalimat yang terakhir
Mesodiplosis
Repetisi pada tengah tengah kalimat secara berurutan
Epanalepsis
Pengulangan kata yang di letakkan pada akhir kalimat dengan mengulang kata yang pertama
Aliterasi
Pengulangan konsonan pada awal kata secara berurutan
Contoh :
- Budi yang baik menjadi bekal kehidupan kita
Asonansi
Gaya bahasa dengan mengulang frasa pada vokal yang sama
Anastrof atau inversi
Gaya bahasa yang mendahulukan predikat sebelum subjek dalam suatu kalimat.
Contoh :
- Bersih sekali ruangmu
- Terdepat suatu kekeliruan dalam tulisan tersebut
- Luas benar sawah ayahmu
- Terpaksa mengemis bocah kecil tersebut di pinggir jalan untuk memenuhi kebutuhannya.
- Berceritalah si Sari kepada orang yang berada di depan rumah pak RT
- Ku jambak rambut nya yang lembut dan panjang itu
- Sangat enak masakan mu ini
Apofasis atau preterisio
Gaya bahasa yang menegaskan sesuatu dengan cara seolah- olah menyangkal hal yang di tegaskan
Contoh :
- Reputasi anda di hadapan para karyawan sangat baik. Namun, dengan adanya pemecatan karyawan tanpa alasan, saya ingin mengatakan bahwa anda baru saja menghancurkan reputasi yang sudah baik tersebut.
- Tutur kata dan sikapnya yang baik seakan membius siapapun yang ada di hadapannya. Entah apa yang akan terjadi bila mereka tahu sifat aseli nya.
- Tindak tanduk mandor serakah itu terekam dengan baik di ingatan kami. Kami tinggal menunggu waktu yang tepat untuk membuatnya tidak dapat berkutik lagi.
Asindeton
Gaya bahasa yang bersifat padat dan mampat, beberapa kata, frasa, atau klausa yang sederajat tidak di hubungkan dengan kata sambung. Bentuk- bentuk itu biasanya di pisahkan menggunakan tanda koma.
Contoh :
- Angin bertiup kencang menebarkan hawa dingin yang cukup menggigiti tulang sum-sumnya. Ia menekuk lutut, (lalu) menautkan pada perut seraya terus duduk meringkuk di dalam becaknya, (dan) mencoba menciptakan kehangatan di tengah badai yang semakin menderas.
(“Seorang Lelaki dan Selingkuh”, Afifah Afra)
- Menipu, mencopet, merampok, membunuh, segala bentuk kejahatan pernah ia lakukan tetapi sekarang ia sudah bertaubat.
- Segala bentuk hinaan, makian, fitnah. Ia hadapi dengan tegar.
Polisindeton
Gaya bahasa yang merupakan kebalikan dari asidenton. Beberapa kata, frasa, atau klausa yang berurutan di hubungkan satu sama lain dengan kata- kata sambung.
Contoh :
- Dan Kinkin percaya Bapak tidak berbohong. Ibu juga tidak. Ia pun mendadak merasa mendapat limpahan dari langit, anugerah. Sebab dia buta, maka dia tidak perlu menangis seperti bapak sebab dia buta, maka dia bisa memilih apa yang ingin dilihatnya, dengan mata imaji, untuk selalu hanya membiaskan hal- hal yang menyenangkan…
(“Pelangi Kinkin”, Asma Nadia)
- Kami tidak hanya membangun rumah mewah, tetapi juga rumah sederhana dan rumah susun sederhana milik atau rusunami.
- – mereka dapat bertukar pengalaman dan mendapat pengetahuan tentang berbagai perkembangan dan inovasi bidang peramuan bahan pangan.
- Pameran ini memberikan kesempatan kepada para ahli teknologi pangan, pengelola pangan, perusahaan pangan, dan produsen di indonesia untuk melihat inovasi serta kemajuan teknologi produksi di dunia.
Kiasmus
Gaya bahasa yang terdiri atas dua bagian, baik frasa atau klausa, yang sifatnya berimbang dan di pertentangkan satu sama lain, tetapi susunan frasa atau klausanya itu terbalik bila di bandingkan dengan frasa atau klausa lainnya.
Contoh :
- Pada kondisi tertentu, orang kaya terkadang merasa dirinya miskin, sedangkan orang yang miskin merasa dirinya kaya
- Semua kesabaran kami sudah hilang, lenyap sudah ketekunan kami untuk melanjutkan usaha ini.
(Diksi dan Gaya Bahasa, Gorys Keraf)
- Dunia ini memang panggung sandiwara, orang bodoh bisa berlagak pintar dan orang pintar pun dapat berlagak bodoh.
Elipsis
Gaya bahasa yang menghilangkan beberapa unsur kalimat. Unsur unsur yang hilang tersebut mudah di tafsirkan oleh pembaca.
Contoh :
- Andai saja kamu mau mengikuti saranku, tentu ….
Ah sudahlah, semua sudah terjadi, tidak ada yang perlu di bincangkan lagi
- Jika kamu tidak di terima di perguruan tinggi favorit tersebut,… sudahlah lebih baik kamu belajar dengan sebaik mungkin
- Aku sudah memberikanmu modal uang, barang, bahkan waktuku bersama keluarga, tetapi hasilnya…
Eufimisme
Gaya bahasa untuk ungkapan yang lebih halus atau lebih sopan
Litotes
gaya bahasa yang maknanya mengecilkan fakta dengan tujuan untuk merendahkan diri.
Contoh :
Bantuan yang sedikit ini mudah- mudahan cukup untuk membeli susu anak- anak. ( Pada kenyataannya, bantuan yang di berikan cukup besar dan dapat di manfaatkan oleh seluruh anggota keluarga)
Antanaklasis
Gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata yang sama tetapi maknanya berlainan
Contoh :
- Ada dua buah rumah kaca di halaman rumah pak Sigit
- Pada tanggal 23 Agustus 2009, gigi susu Galih mulai tanggal. Saat itu galih berusia empat tahun
- Pak Paman menonton ketoprak sambil makan sebungkus ketoprak kesukaannya.
- Berulang kali ibu mengingatkan Gatot untuk tidak lagi bermain di sekitar kali
Oksimoron
Gaya bahasa yang dalam suatu frase yang sama mengandung pertentangan dengan mempergunakan kata- kata yang berlawanan
Contoh :
- Usaha yang jatuh bangun dalam mengembangkan bisnis masih terakan kuat dalam ingatan kami
- Manis pahitnya kehidupan telah mereka lalui bersama
- Suap- menyuap di jalan raya sudah menjadi rahasia umum
- Gelap atau terangnya dunia dapat kita rasakan dengan membuka mata
- Jangan melihat pemberian seseorang dari besar atau kecilnya, tapi lihatlah dari keikhlasannya
Anakronisme
Gaya bahasa yang mengandung ketidaksesuaian antara peristiwa dengan waktunya.
Contoh :
- Hang Tuah melihat arloji, lalu menghidupkan pesawat televisinya
- Kompeni Belanda berhasil melacak keberadaan Si Pitung berkat bantuan teknologi GPS
- Arjuna mengirim sms kepada Sri Kandi untuk mengngkapkan bahwa Arjuna Rindu dengan Sri Kandi
Antonomasia
Gaya bahasa yang menggunakan nama diri, gelar resmi, atau jabatan untuk menggantikan nama diri
Contoh :
- Seorang professor di bidang mikrobiologi pernah melakukan penelitian tentang manfaat temulawak
- Menteri PU akan meresmikan jalan Lingkar Nagreg, Jawa Barat
- Terima Kasih, Perawat !
- Walikota memberi santunan kepada para anak yatim di desa kalirejo benalu
Antropomorfisme
Gaya bahasa dengan Bentuk metafora yang menggunakan kata atau sesuatu yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
Contoh :
- Kini denyut nadi ibu kota mulai terasa lagi setelah hampir minggu lumpuh karena di terjang banjir bandang
- Ia menunggu teman – temannya di mulut gang
- Mata pisau nyaris saja melukai tangan mulusnya
- Setelah ayah nya meninggal karena kecelakaan, Andi menjadi tulang punggung bagi keluarganya
Pararima
Bentuk pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan
Contoh :
- Lika- liku kehidupan artis terkenal itu di tuangkan dalam sebuah biografi
- Buku pelajaran sejarah itu hanya di bolak balik saja. Padahal ia besok akan melaksanakan ujian sejarah.
- Para pengemis dan anak jalanan kocar- kacir ketika satpol PP mengadakan razia
- Tindak tanduk pejabat tersebut sudah diawasi oleh para aparat kepolisian sejak lama
Koreksiko
Gaya bahasa yang pada mulanya menegaskan sesuatu yang dianggap kurang tepat, kemudian diperbaiki.
Contoh :
- Kalau tidak salah, saya pernah ,menyampaikan hal ini kemarin, ah bukan tapi dua hari yang lalu.
- Harta karun, maksudnya benda benda peninggalan budaya, yang terpendam di kedalaman laut, menjadi incaran para kolektor
- Tujuan kami menghadap bapak kepala sekolah, ingin mengadakan lomba band, maksudnya mengikuti lomba band yang di selenggarakan oleh SMA 5
Eklamasio
Gaya bahasa yang menggunakan kata seru.
Contoh :
- “Wah, kenapa bapak dan ibu gak pernah mengajak melihat sawah ya? Kalau begitu kamu yang harus ajak aku, Giarti.”
(“Pelangi Kinkin”, Asma Nadia)
- “Ah.. lupakan sajalah !”
- “Amboi tinggi sekali gunung itu !”
- Kamu sungguh pintar ! kamu bisa menghitung dengan cepat !
Alonim
Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
Contoh :
- “Bagaimana jika aku makan tiga kali sehari , dok?”
Dok adalah varian dari dokter
- “Kamu sangat tidak punya pendirian Gun !”
Gun adalah varian dari Gunawan
- Apa salahnya ning? Jika kamu mencoba memahamkan kepadanya tentang apa yang selama ini terjadi kepadamu, ning”
Ning adalah varian dari Wening
Interupsi
Gaya bahasa yang menyisipkan keterangan tambahan di antara unsur- unsur kalimat.
Contoh :
- Presiden Amerika Serikat ke- 44, yaitu Barack Husein Obama, pernah bersekolah di SDN Menteng Pagi 01, Jakarta
- Ibu Heryawangsih Suprapto, istri dari walikota Cianyik, akan membuka sebuah pameran buktik nanti
- PakGuntur, seorang tukang tambal ban keliling, mendapat hadiah umroh gratis dari toko cat
- Bu Sukarti, guru madrasah di ianjur, mendapatkan penghargaan dari pemerintah Kabupaten
Silepsis
Gaya bahasa dengan menggunakan dua kontruksi sintaksis yang di hubungkan oleh kata sambung. Namun, hanya salah satu kontruksi yang maknanya utuh.
Contoh :
- Apa bisnis utamamu? Menjual mobil atau menyewakan?
(Seharusnya: Apa bisnis utamamu? Menjual atau menyewakan mobil?)
- Funsi dan sikap bahasa. (Seharusnya : Fungsi bahasa dan sikap bahasa. Fungsi Bahasa maknanya ‘fungsi dari bahasa’ sikap bahasa maknanya ‘sikap dari bahasa’.
(Diksi dan Gaya Bahasa, Gorys Keraf)
- Ia sudah kehilangan topi dan semangatnya. (Seharusnya: Ia sudah kehilangan topi dan kehilangan semangatnya. Kedua kontruksi kalimat tersebut mempunyai makna gramatikal yang berbeda. Kontruksi yang satu bermakna denotasional dan yang lainnya bermakna kiasan.)
(diksi dan Gatya Bahasa, Gorys Keraf)
- Saya memahami keadaan dirinya sebagaimana keadaan diriku. (Seharusnya: saya memahami keadaan dirinya sebagaimana ia memahami keadaan diriku. Dalam silepsis, kontruksi yang di pergunakan secara gramatikal benar, tetapi secara semantik tidak benar.)
Antrifrasis
Gaya bahasa ironi dengan kata atau kelompok kata yang maknanya berlawanan.
Contoh :
- “Awas, si Bule dari benua Afrika datang,” saat Ido yang berkulit hitam mendekati mereka.
- “Ha..ha.. si kurus bingung mencari baju yang bisa menutupi perut buncit indahnya itu.”
- “lihat si cebol, hendak mengambil raket di atas almari susah nggak dapet dapet”
Inuedo
Sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya.
Contoh :
- Pantas saja cepat bergelimang harta, mobil gonta ganti ternyata ayahnya adalah seorang koruptor kelas kakap
- Pejabat tersebut sudah terlepas dari berbagai belitan hukum yang menimmpanya karena mempunyai hubungan yang sangat baik dengan para oknum penegak hukum.
- Ia menjadi juragan penguasa tanah di daerah tersebut karena keahliannya bermain mata dengan para penguasa.
- Pemuda itu berhasil menduduki jabatan penting berkat jasa ayahnya yang duduk di dewan komisaris
.
Kontradiksi Interminus
Gaya bahasa yang berisi sangkalan terhadap pernyataan yang di sebutkan sebelumnya.
Contoh :
- Siswa yang tidak mempunyai kepentingan dilarang masuk ruangan, kecuali panitia lomba bulutangkis
- Dr. Hermawan membuka praktik setiap hari Senin s/d Kamis pukul 10.00 s/d 14.00 WIB , dan khusus hari Jumat pukul 15.00 s/d 17.30 WIB
- Persoalan yang ada di negeri ini tidak akan pernah selesai kecuali pemerintah menaruh perhatian yang besar pada setiap persoalan.
Hipokorisme
Gaya bahasa yang menggunakan nama timangan atau klata yang mengandung hubungan karib antara pembicara dengan topik yang di bicarakan.
Contoh :
- “Kehidupan itu kejam, Nduk. Sadis! Bahkan sampai di luar nalar manusia. Untung kamu tidak perlu melihat itu semua”.
(“Pelangi Kinkin”, Asma Nadia)
“Nduk” adalah sapaan untuk anak atau orang yang lebih muda.
- “tetapi Mas Wied kan tidak merokok”
“aku yang melarang. Masak tukang becak seperti dia merokok, bisa bisa uangnya habis buat beli rokok, terus… mau makan apa? Kalau mas kan cukup kaya”
(“Seorang Lelaki dan Selingkuh,” Afifah Afra)
“Mas” adalah kata sapaan untuk saudara tua laki- laki atau laki- laki yang dianggap lebih tua.
Perifrase
Gaya bahasa untuk menggantikan suatu kata atau kelompok kata lain. Kata atau kelompok kata tersebut dapat berupa nama tempat, negara, benda, atau sifat tertentu.
Contoh :
- Di negeri beruang putih tersebut banyak bermunculan akademi sirkus yang sangat diminati oleh penduduk sana. (Negeri Beruang Putih = Rusia)
- Pulau Dewata menjadi salah satu tempat yang memiliki daya tarik yang menawan dari mancanegara (Pulau Dewata = Bali)
- Provinsi dengan julukan Seranbi Mekkah merupakan ujung Barat pulau Sumatera. (Serambi Mekkah = Nanggroe Aceh Darussalam)
- Dia harus menginap di hotel prodeo untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya mencuri di Bank. (hotel prodeo = penjara)
- Teroris sempat mengincar untuk menghancurkan Gedung Pentagon. (Gedung Pentagon = Gedung Departemen Pertahanan Amerika Serikat).
Sekian penjelasan singkat mengenai majas beserta contoh – contohnya. Semoga materi dalam artikel ini dapat membantu pembaca dengan mudah untuk memahami materi majas. Semoga bermanfaat.