Pengertian Pancasila – Pancasila dicetuskan pertama kali oleh para pendiri bangsa Indonesia, agar kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia memiliki pondasi yang kuat dalam menjalankan pemerintahannya. Artinya dengan adanya pancasila di negara kita, maka Indonesia akan memiliki dasar yang kuat atau pondasi yang utuh dalam hidup bernegara.
Hal ini dilakukan agar bangsa kita tidak mudah dijajah lagi oleh bangsa lainnya di dunia. Dasar negara tersebut dibuat dengan beberapa simbol, yang dilambangkan dengan burung garuda. Yang dimana terdapat padi dan kapas, rantai, bintang, pohon beringin, dan kepala banteng pada burung garuda tersebut. yang kemudian kesemuanya menjadi lambang negara Indonesia, yaitu garuda pancasila.
Pengertian Pancasila
Seperti yang kita tahu bahwa pancasila adalah dasar dari negara Indonesia, tetapi apakah anda benar-benar tahu apa pengertian dari pancasila itu sendiri. Pancasila adalah suatu ideologi dan dasar dari negara pancasila yang menjadi landasan, dari segala keputusan yang dihasilkan oleh bangsa Indonesia. Yang juga mencerminkan kepribadian dari bangsa Indonesia itu sendiri.
Secara etimologi kata pancasila berasal dari sebuah bahasa sanserkerta India, pada kasta Brahmana. Yang dimana arti kata panca adalah lima, dan arti kata sila artinya dasar. Sehingga pengertian kata pancasila secara harfiah adalah lima dasar, yang kemudian dibuatlah masing-masing lambang dari pancasila tersebut yang jumlahnya 5. Isi dari pancasila ini juga berjumlah 5 sesuai arti kata pancasila.
Berikut ini adalah bunyi atau isi dari pancasila, diantaranya sebagai berikut :
- Ketuhanan Yang Maha Esa
- Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
- Persatuan Indonesia
- Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
- Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Agar lebih memahami apa pengertian dari pancasila, maka marilah kita lihat lebih dalam mengenai pengertian pancasila menurut para ahli. Yang diantaranya yaitu sebagai berikut :
1. Menurut Ir. Soekarno
Menurut Bung Karno arti dari pancasila adalah, isi dari jiwa bangsa Indonesia yang telah turun temurun dan sudah berabad-abad lamanya terpendam dengan bisu dalam kebudayaan barat. Dengan demikian pancasila ini bukan hanya sekadar falsafah di dalam negara kita, tetapi maknanya lebih luas lagi yaitu falsafah bagi bangsa Indonesia.
2. Menurut Notonegoro
Sedangkan menurut Notonegoro pengertian dari pancasila ini adalah, dasar falsafah dan juga ideologi negara yang diharapkan akan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia. Yang fungsinya sebagai dasar pemersatu bangsa Indonesia, lambang dari persatuan dan kesatuan, dan sebagai pertahanan dari bangsa dan Negara Indonesia.
3. Menurut Muhammad Yamin
Pancasila menurut Muhammad Yamin adalah kata panca yang berarti lima, dan sila yang berarti sendi atas dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan juga baik. Maka dari itu pancasila menjadi 5 dasar yang isinya adalah pedoman, atau pun aturan tentang tingkah laku yang penting dan juga baik.
Nilai Nilai Pancasila
Di dalam kamus besar bahasa Indonesia terdapat kata nilai yang berarti konteks kemanusiaan sebagai hal-hal yang penting, atau pun berguna bagi kemanusiaan itu sendiri. Pada saat kita membicarakan mengenai pancasila, maka di dalamnya terdapat beberapa golongan yang terkait. Diantaranya yaitu nilai fundamental, nilai instrumental dan juga nilai praktis.
Pengertian dari nilai fundamental adalah setiap sila yang berada di dalam pancasila, memiliki sifat yang mutlak dan harus dilakukan. Serta tidak boleh ada perubahan apapun di dalam sila-sila tersebut. nilai yang berikutnya yaitu nilai instrumental, yang merupakan adanya wujud dan pelaksanaan dari nilai fundamental pada pancasila.
Wujud dari nilai instrumental ini biasanya berupa norma yang ada di dalam kehidupan masyarakat. Entah yang berupa norma sosial, norma hukum, norma agama, dan norma-norma yang lainnya. Yang nantinya norma-norma tersebut akan diterapkan kepada sebuah lembaga yang sesuai. Nilai ini cukup penting dalam menjadikan pancasila menjadi relevan di setiap perkembangannya.
Nilai yang ketiga adalah nilai praktis yang dimana, nilai ini mewajibkan kita untu mewarnai apa saja yang sedang kita lakukan di dalam kehidupan kita sehari-hari. Biasanya nilai praktis akan mengindikasikan hidup atau tidaknya nilai fundamental, dan nilai instrumental di dalam pancasila. Juga di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Singkatnya hubungan antara ketiga nilai tersebut adalah adanya nilai dasar, yang direalisasikan ke dalam bentuk nilai instrumental yang nantinya juga akan diterapkan ke dalam nilai praktis. Berikut ini penjelasan lengkap pada nilai-nilai yang terdapat pada pancasila. Diantaranya yaitu sebagai berikut :
1. Nilai yang terdapat pada sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa
Makna dari sila pertama pada pancasila yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa, adalah kemerdekaan beragama bagi bangsa Indonesia. Sila ini membuat setiap warga Negara Indonesia memiliki kebebasan, dalam menganut dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
Berikut ini nilai-nilai yang terkandung di dalam sila pertama pancasila :
- Keyakinan akan adanya Tuhan
Keyakinan yang dimiliki oleh bangsa ini akan adanya Tuhan Yang Maha Esa, serta sifat-sifat ketuhanan yang menyertainya. Misalnya Maha Besar, Maha Kuasa, Maha Bijak, Maha Adil, Maha Pengampun dan Penyayang, dan berbagai sifat suci lainnya. Keyakinan ini menjadi penting karena, terhitung sejak zaman prasejarah bangsa ini percaya Tuhan.
- Ketakwaan pada Tuhan YME
Setiap hal yang berkaitan dengan keyakinan maka akan berhubungan juga dengan ketakwaan. Arti dari takwa ini adalah kesadaran pada diri yang diikuti dengan kemauan, dalam mengikuti segala perintah Tuhan dan menjauhi laranganNya. Dengan memiliki ketakwaan maka hidup kita menjadi lebih tenang.
- Toleransi antar umat beragama
Ada 6 agama yang diakui oleh bangsa Indonesia yang diantaranya yaitu Islam, Kristen Protestan, Kritan Katolik, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu. Perbedaan pada agama dan keyakinan ini, dijembatani oleh nilai toleransi antar umat beragama dari sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Toleransi ini mengajarkan kita semua bahwa harus ada persatuan dan kesatuan di antara umat beragama tersebut.
- Kebebasan dalam memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini memberikan kebebasan yang bertanggung jawab, pada setiap warga Negara Indonesia untuk memeluk agama sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Tidak diperbolehkan adanya pemaksaan pada setiap agama yang akan dipilih oleh masing-masing orang.
Karena agama adalah hak asasi setiap manusia, yang keberadaannya pun dilindungi oleh hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Maka jagalah kedamaian antar umat beragama, karena hal itu memang kewajiban pemerintah dan seluruh rakya Indonesia.
- Meliputi nilai dari sila kedua sampai sila kelima
Alasan lainnya dari Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi sila yang pertama dari 5 sila yang ada di pancasila adalah, karena nilai-nilai dari sila pertama meliputi sila kedua sampai sila kelima. Keempai sila tersebut adalah penjabaran yang lebih luas dari sila pertama, yang juga menjadi dasar dalam kehidupan bernegara yang bersumber dari sila pertama.
2. Nilai-nilai yang terdapat pada sila kedua yaitu Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Pada dasarnya setiap rakyat Indonesia memiliki sejarah kelam dalam hidupnya, yang berkaitan dengan kejahatan kemanusiaan selama bertahun-tahun yaitu saat Indonesia masih dijajah. Oleh karena itu isi dari sila kedua ini adalah salah satu dasar negara, yang harus ditaati oleh setiap bangsa Indonesia. Berikut penjelasan mengenai nilai-nilainya :
- Adanya kesamaan derajat di antara setiap warga Negara Indonesia
Dengan masa lalu bangsa Indonesia yang kelam yang dijajah oleh Bangsa asing, membuat bangsa Indonesia semakin bijak dalam kehidupan bernegara dan berbangsa. Maka dengan adalanya sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab ini, bangsa Indonesia dijamin kesamaan derajatnya untuk seluruh warga Negara Indonesia.
- Menjadi simbol pengakuan atas kemanusiaan
Di dalam rumusan sila kedua ini terdapat kata beradab, yang akan memperingatkan manusia agar selalu bersikap beradab di setiap kesempatan. Dengan adanya adab kemanusiaan ini, maka munculah rasa saling mencintai antar sesama manusia. Serta sikap tenggang rasa agar tercipta keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat.
- Berani dalam membela kebenaran
Pada saat kita memaknai isi dari sila kedua ini, maka kita harus menegakkan keadilan dan kebenaran di dalam hidup kita. Untuk itu kita tidak boleh bertindak semena-mena pada orang lain. Sebaliknya jika ada orang yang bersikap semena-mena terhadap kita, kita harus memiliki sikap membela diri dan tidak boleh menerimanya begitu saja.
- Rasa bangga pada bangsa Indonesia
Dengan menjunjung tinggi kemanusiaan maka bangsa Indonesia dianggap telah mengangkat derajatnya. Bahkan bangsa kita sudah setara dengan bangsa lainnya. Sila kedua ini mengajarkan bahwa kita harus bangga dengan bangsa Indonesia. Yang diwujudkan dalam sikap saling menghormati, dan siap bekerja sama dengan bangsa lain.
- Meliputi nilai dari sila ketiga sampai sila kelima
Nilai dari sila kedua ini meliputi nilai dari sila kedua sampai sila kelima, dengan mengetahui makna dan isi dari sila kedua ini diharapkan kita akan selalu menjunjung nilai kemanusiaan. Serta berani membela kebenaran dan keadilan.
3. Nilai dari sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia
Isi dari sila ketiga ini dapat mengikat seluruh bangsa Indonesia, apalagi Indonesia merupakan Negara yang memiliki beragam suku, ras, agama, adat, budaya dan lain sebagainya. Dengan semua perbedaan itu diharapkan bangsa Indonesia akan selalu bersatu. Berikut ini penuturan dari nilai-nilai sila kedua pancasila :
- Adanya rasa persatuan dan kesatuan
Bangsa Indonesia terdiri dari ratusan juta penduduk yang tentu sangat sulit untuk disatukan. Sering kali terdapat sifat ego pada masing-masing pribadi yang menimbulkan perpecahan di dalamnya. Sila ini mengajarkan kita untuk menghilangkan sifat egoisme, dan mendahulukan persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia.
- Rela berkorban demi bangsa dan Negara Indonesia
Adanya rasa atau sikap rela berkorban pada bangsa dan Negara Indonesia, menjadikan kita lebih mampu dalam memperjuangkan kepentingan negara ini. Dengan adanya sikap rela berkorban bagi bangsa dan Negara Indonesia, maka hal itu dapat menjadi modal dalam persatuan dan kesatuan bangsa.
- Cinta pada tanah air
Sila ketiga Persatuan Indonesia ini dapat menjadi kunci akan kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Dengan adanya sikap persatuan maka ada rasa cinta pada tanah air Indonesia. Kecintaan ini juga mengajarkan kita untuk menjaga pertahanan dan keamanan negara, dari ancaman bangsa luar.
- Memajukan pergaulan pada kebinekaan tunggal ika
Di masa lalu ketika Indonesia masih terdiri dari beberapa kerajaan, pergaulan di Negara ini masih terkesan dikotak-kotakkan. Setelah Indonesia merdeka pergaulan bangsa Indonesia pun harus meluas, walaupun ada perbedaan suku, bahasa, adat, dan agama. Dengan demikian kita telah mengutamakan persatuan dan kesatuan Indonesia.
- Meliputi nilai dari sila keempat sampai kelima
Nilai yang terdapat pada sila ketiga ini menjadi penjabaran pokok pada sila pertama dan kedua. Di sisi lain nilai sila ketiga ini menjadi dasar dari sila keempat dan kelima.
4. Nilai pada sila keempat yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
- Kedulatan ada di tangan rakyat
Kata kerakyatan yang terdapat pada isi sila keempat pancasila ini, menandakan bahwa yang memegang kekuasaan tertinggi di Indonesia adalah rakyat. Sehingga kepentingan rakyat memiliki tujuan untuk memajukan dan mensejahterakan bangsa Indonesia.
- Terdapat perwakilan rakyat di Indonesia
Sila keempat menjadi pencerminan pada demokrasi di Indonesia, yang dimana wakil rakyat akan berjuang dalam menjaring aspirasi. Serta menyampaikan aspirasi pada pemerintah dan memastikan bahwa aspirasi rakyat telah dipenuhi oleh pemerintah.
- Selalu mengutamakan musyawarah saat mengambil keputusan
Sila ini juga meminta kita untuk selalu mengutamakan musyawarah dalam mufakat, dalam mengambil setiap keputusan. Musyawarah dalam mufakat ini harus meliputi semangat kekeluargaan, dan akal sehat yang sesuai dengan hati nurani.
- Meliputi nilai yang terdapat pada sila kelima
Bentuk penjabaran yang lebih lengkap dari sila keempat terdapat pada sila kelima pancasila. Sila kelima ini berdasark pada pokok dari sila keempat, karena kerakyatan dan keadilan adalah yang tidak bisa dipisahkan.
5. Nilai yang terdapat pada sila kelima yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Isi dari sila kelima ini mengajarkan kita bahwa keadilan sosial adalah milik seluruh rakyat Indonesia. Tidak boleh ada diskriminasi di Negara Indonesia. Berikut penjelasan lebih lengkapnya dari nilai di sila kelima :
- Mengembangkan perbuatan yang begitu luhur
Sila terakhir pancasila ini menekankan pada praktik setiap individu, dalam pergaulan dengan sesama. Sila ini juga meminta kita untuk selalu mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan kekeluargaan dan gotong royong.
- Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
Keadilan sosial juga berkaitan dengan keseimbangan antara hak dan kewajiban, di kehidupan masyarakat Indonesia. Jika hak dan kewajiban sudah terwujud, maka keadilan di Negara Indonesia sudah merata.
- Mewujudkan kemajuan yang merata
Sila kelima ini mengajarkan kita untuk melakukan kegiatan yang dilakukan dalam rangka mewujudkan kemajuan dan keadilan sosial yang merata.
Makna Pancasila
Pancasila adala ideologi yang paling mendasar bagi Bangsa Indonesia, yang juga berperan sebagai falsafah dan dasar negara yang kokoh. Serta menjadi pondasi dengan dibangunnya Bangsa Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Berikut ini makna dari masing-masing sila pada pancasila :
1. Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa
- Adanya rasa percaya dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang disesuaikan dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Yang berdasarkan pada kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Saling menghormati dan bekerja sama dengan pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda agar tercipta kerukunan dalam hidup beragama.
- Saling menghormati dalam kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
- Tidak memaksakan agama atau suatu kepercayaan pada orang lain.
2. Sila kedua Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
- Mengakui adanya persamaan derajat, hak dan kewajiban antar sesama manusia.
- Saling mencintai dengan sesama manusia.
- Adanya sikap tenggang rasa.
- Tidak bertindak semena-mena pada orang lain.
- Menjunjung nilai kemanusiaan.
- Memiliki keberanian dalam membela kebenaran dan keadilan
- Mengembangkan sikap saling menghormati dan kerja sama dengan bangsa lain.
3. Sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia
- Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa di atas kepentingan pribadi atau kepentingan suatu golongan tertentu.
- Rela berkorban untuk bangsa dan Negara Indonesia.
- Cinta pada tanah air dan Bangsa Indonesia.
- Bangga menjadi bagian dari Bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia.
- Memajukan pergaulan untuk persatuan dan kesatuan bangsa yang berbineka tunggal ika.
4. Sila keempat yaitu Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
- Mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara Indonesia serta masyarakat.
- Tidak memaksakan kehendak sendiri pada siapapun.
- Mengutamakan musyawarah ketika sedang mengambil keputusan demi keputusan bersama.
- Dalam melakukan musyawarah untuk mufakat harus dilandasi dengan semangat kekeluargaan.
- Menerima hasil keputusan musyawarah dengan itikad yang baik dan rasa tanggung jawab.
- Melakukan musyawarah dengan akal sehat dan hati nurani.
- Keputusan apapun yang telah diambil harus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan, dengan menjunjung tinggi harkat serta martabat dan nilai kebenaran dan keadilan.
5. Sila kelima yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
- Mengembangkan perbuatan yang luhur dan baik dengan mencerminkan sikap kekeluargaan dan gotong royong.
- Memiliki sikap yang adil.
- Menjaga keseimbangan antara hak dan juga kewajiban.
- Menghormati hak setiap orang.
- Memberi pertolongan pada setiap orang yang membutuhkan.
- Tidak melakukan pemerasan pada siapapun.
- Tidak boros.
- Tidak bergaya hidup mewah.
- Tidak melakukan perbuatan yang merugikan di tempat umum.
- Bekerja keras.
- Menghargai setiap hasil karya dari orang lain.
- Mewujudkan kemajuan yang merata dan yang berkeadilan sosial bersama-sama.
Butir Butir Pancasila
1. Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
- Seluruh Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Seluruh warga Negara Indonesia percaya dan takwa pada Tuhan YME sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
- Mengembangkan sikap saling menghormati antar sesama umat beragama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda di Indonesia.
- Membina kerukunan hidup antar umat beragama dan kepercayaan pada Tuhan YME.
- Agama dan kepercayaan pada Tuhan YME adalah hubungan pribadi antara individu dengan Tuhan YME.
- Mengembangka sikap saling menghargai pada kebebasan dalam menjalankan ibadah, pada agama dan kepercayaannya masing-masing.
2. Sila kedua : Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
- Memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan YME.
- Mengakui adanya persamaan derajat, hak dan kewajiban setiap manusia tanpa melihat suku, keturunan, agama, ras, jenis kelamin, warna kulit, kebudayaan, dan lain sebagainya yang memang berbeda-beda.
- Mengembangkan sikap saling mencintai antar sesama manusia.
- Mengembangkan sikap tenggang rasa antar sesama manusia.
- Tidak bersikap semena-mena atau seenaknya pada orang lain.
- Menjunjung tinggi setiap nilai kemanusiaan.
3. Sila ketiga : Persatuan Indonesia
- Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa Indonesia, demi kepentingan bersama.
- Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara jika memang diperlukan.
- Mengembangkan rasa bangga karena hidup dan tinggal di Negara Indonesia dan sebagai bagian dari Bangsa Indonesia.
- Memelihara ketertiban dunia dengan berdasar pada kemerdekaan, perdamaian dan keadilan sosial.
- Mengembangkan rasa persatuan dan kesatuan dengan bineka tunggal ika.
- Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan di dalam Bangsa Indonesia.
4. Sila keempat : Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
- Setiap warga negara Indonesia, memiliki kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
- Tidak boleh memaksakan kehendak diri sendiri pada orang lain.
- Mengutamakan musyawarah setiap kali mengambil keputusan demi kepentingan bersama.
- Musyawarah diambil untuk mencapai mufakat dengan semangat kekeluargaan.
- Menghormati dan menjunjung tinggi setiap hasil keputusan dari musyawarah.
- Memberi kepercayaan kepada wakil yang dipercaya dalam melaksanakan musyawarah.
5. Sila kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
- Mengembangkan sikap yang mencerminkan suasana kekeluargaan dan gotong royong.
- Mengembangkan sikap adil pada sesama manusia.
- Menjaga keseimbangan diantara hak dan kewajiban.
- Menghormati hak yang dimiliki oleh setiap orang.
- Suka memberi pertolongan pada orang lain.
- Tidak menggunakan hak milik untuk melakukan pemerasan pada orang lain.
Fungsi Pancasila
- Sebagai jiwa dari Bangsa Indonesia
- Sebagai kepribadian Bangsa Indonesia
- Sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia
- Sebagai pandangan hidup setiap Bangsa Indonesia
- Sebagai cita-cita Bangsa Indonesia
- Sebagai falsafah hidup suatu bangsa
- Sebagai perjanjian yang luhur pada Bangsa Indonesia
- Sebagai dasar dari Negara Indonesia
Sejarah Pancasila
Istilah pancasila telah dimulai dari sejak zaman Majapahit dan kerajaan Sriwijaya, tetapi pada saat itu belum diputuskan secara konkrit. Sila-sila yang ada pada pancasila sekarang, hanya diterapkan di dalam kehidupan bermasyarakat dan kehidupan kerajaan. Jika berdasarkan pada kitab sutasoma dari Empu Tantular, arti kata pancasila adalah berbatu sendi yang lima atau Pelaksanaan Kesusilaan Yang Lima.
Pancasila juga sempat dituliskan pada kitab Budha, yang ditulis dalam bahasa pali. Panca shila adalah ajaran dasar moral di Agama Budha yang harus ditaati oleh para pengikut Sidharta Gautama. Berikut ini isi dari panca shila yang terdapat di dalam ajaran Agama Budha :
- Aku bertekad akan melatih diri agar dapat menghindari pembunuhan.
- Aku bertekad akan melatih diris agar tidak mengambil barang apapun yang bukan milikku, atau barang yang tidak diberikan oleh orang lain.
- Aku bertekad untuk melatih diri agar tidak bertindak asusila.
- Aku bertekad untuk melatih diri agar menghindari setiap ucapan yang tidak benar. Misalnya berbohong, memfitnah, berdusta atau omong kosong.
- Aku bertekad untuk melatih diri agar menghindari segala minuman atau makanan, yang dapat melemahkan kewaspadaan diri.
Kedudukan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Kedudukan pancasila sebagai dasar negara adalah pancasila sebagai dasar dari penyelenggaraan kehidupan dalam bernegara, dan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan kedudukan yang istimewa ini maka di dalam proses penyelenggaraan kehidupan bernegara, akan memiliki fungsi yang kuat. Kedudukan pancasila sebagai dasar negara ini dirinci sebagai berikut :
- Pancasila sebagai dasar negara adalah sumber dan segala sumber hukum yang ada. Yaitu sumber tertib hukum di Indonesia.
- Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang tertib dalam hukum Indonesia, yang terdapat di dalam pembukaan UUD 1945 yang dijabarkan ke dalam 4 pokok pikiran.
- Mampu mewujudkan cita-cita hukum bagi dasar hukum negara, baik hukum yang tertulis maupun hukum yang tidak tertulis.
- Pancasila juga mengandung norma yang mengharuskan UUD 1945, harus mengandung isi yang di dalamnya mewajibkan pemerintah dan setiap penyelenggara negara. Termasuk para penyelenggara partai.
Berikut informasi mengenai pancasila yang bisa membantu anda dalam pengerjaan tugas sekolah SD, SMP, maupun SMA. Jangan hanya pintar dari segi teori, namun pengamalan nilai-nilai pancasila pada kehidupan sehari-hari merupakan hal yang lebih penting dan wajib diterapkan oleh generasi bangsa.
Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih
Pengertian Pancasila