Struktur Lapisan Bumi – Bumi merupakan satu-satunya planet yang memiliki kehidupan. Planet yang juga disebut dengan planet hijau ini menjadi planet ketiga dalam tata surya setelah Merkurius dan Venus. Bumi berada dalam Galaksi Bima Sakti yang menjadi salah satu galaksi dari beberapa galaksi yang ada di alam semesta ini.
Sebagai makhluk yang di tinggal di planet ini, tentu Anda sudah mengenal bumi bukan? Kita semua hidup di permukaan bumi.
Dimana ada berbagai macam makhluk hidup mulai dari binatang, tumbuhan dan lain sebagainya. Namun, pernahkah Anda berpikir bahwa bumi terdiri dari berbagai lapisan bumi di dalamnya?
Di permukaan bumi Anda bisa melihat berbagai macam penampakan alam seperti gunung, bukit, pantai dan masih banyak yang lainnya. Akan tetapi, bagian mana dengan lapisan-lapisan bumi itu sendiri? Tentu, bumi tidak hanya terdiri dari lapisan tanah saja, namun ada juga berbagai macam lapisan di dalamnya yang patut untuk Anda ketahui dan pelajari.
Bahkan, bumi memiliki sebuah inti yang sangat panas.
Struktur Lapisan Bumi
Untuk lebih jelasnya, berikut 4 lapisan bumi yang wajib untuk Anda ketahui.
Crush (Kerak Bumi)
Crush atau yang juga disebut dengan kerak bumi adalah bagian terluar dari lapisan bumi. Lapisan yang satu inilah yang menjadi tempat hidup makhluk hidup, seperti manusia, hewan dan tumbuhan. Menjadi lapisan yang paling luar dan ditinggali oleh makhluk hidup, ternyata ketebalan dari kerak bumi ini sendiri mencapai 5 hingga 70 km.
Dengan ketebalan yang dimilikinya tersebut ternyata di dalamnya terdiri dari berbagai macam struktur batuan mulai dari batuan sedimen, beku hingga batuan metamorf. Di dalam kerak bumi juga terkandung oksigen di mana kadarnya mencapai 46,6%. Tak cukup sampai disitu, berbagai macam struktur kimia pun ada dalam kerak bumi seperti:
- Magnesium 2,1%
- Alium 2,6%
- Natrium 2,8%
- Kalsium 3,6%
- Besi 5,0%
- Alumunium 8,1%
- Silikon 27,7%.
Nah, berbagai macam struktur kimia tersebut dapat Anda jumpai dengan mudah di berbagai macam lapisan batuan yang ada di kerak bumi. Selain memiliki ketebalan yang berbeda antar daerah, ternyata kerak bumi juga memiliki suhu yang berbeda pula.
Suhu dari kerak bumi mulai dari 0 derajat Celcius yang bisa Anda temui pada daerah kutub. Bahkan, suhu dari lapisan yang satu ini dapat mencapai 1.100 derajat celcius, dimana suhu setinggi ini berada di antara kerak bumi serta lapisan bumi berikutnya yakni mantel bumi.
Dikarenakan lapisan kerak bumi memiliki ketebalan yang berbeda antara beberapa wilayah, maka lapisan kerak bumi dibagi atas dua jenis, yang mana tentunya, kedua jenis kerak bumi ini memiliki ketebalan berbeda dan karakteristik masing-masing.
Kerak Samudra
Kerak samudra merupakan lapisan paling tipis yang dimiliki oleh kerak bumi. Dimana lapisan yang satu ini hanya memiliki ketebalan sekitar 5 hingga 15 km. Nama lain dari jenis kerak bumi yang satu ini adalah lapisan basaltis. Mengapa disebut dengan lapisan basaltis? Hal ini dikarenakan banyak batuan basaltis yang menyusun kerak bumi tersebut.
Kerak Benua
Cukup berbeda dengan kerak samudra, kerak benua ini merupakan lapisan paling tebal yang ada di struktur kerak bumi. Kerak tersebut memiliki ketebalan hingga 70 km dengan rata-rata ketebalan lapisan yang dimilikinya yakni 35 km. Julukan lain dari lapisan yang satu ini adalah lapisan garanitis, dimana nama tersebut didapat dari lapisan bebatuan granit di dalamnya.
Batuan Pembentuk Kerak Bumi
Pastinya, banyak sekali fakta menarik yang harus Anda ketahui tentang lapisan bumi terluar ini. Selain beberapa fakta menarik yang sudah disebutkan diatas, seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa kerak bumi terdiri atas berbagai macam batuan.
Macam-macam batuan tersebut terdiri atas 3 jenis yang menjadi batuan pembentuk kerak bumi sekaligus sebagai pembatas antara lapisan kerak bumi dan mantel bumi. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan mengenai susunan batuan yang ada lapisan kerak bumi.
A. Batuan Beku
Pengertian dari batuan beku ini sendiri adalah sebuah batuan yang terjadi karena pembekuan oleh cairan magma dalam perjalanannya menuju bumi. Berdasarkan proses pembekuan, ternyata batuan tersebut dibagi dalam 3 jenis batuan. Hal ini didasarkan pada proses cepat lambatnya batuan untuk sampai ke permukaan bumi, berikut 3 jenis batuan beku.
- Batuan Beku Dalam
Batuan beku dalam adalah batuan yang mengalami proses pembekuan di dalam perut bumi. Batuan yang satu ini berbentuk Kristal besar sama seperti batu granit.
- Batuan Beku Luar/Batu Leleran
Batuan beku luar adalah batuan yang membeku di luar kulit bumi. Batuan yang satu ini memiliki bentuk kristal kecil. Contoh dari batuan yang satu ini adalah batu apung.
- Batuan korok
Sedangkan untuk batuan korok itu sendiri merupakan batuan beku yang mengalami proses pembekuan di gang-gang atau korok. Batuan ini akan membentuk sebuah batuan yang seperti batu fosfor.
B. Batuan Sedimen/Endapan
Jenis batuan selanjutnya yang ada di dalam kerak bumi adalah batuan sedimen atau yang juga disebut dengan batu endapan. Cukup berbeda dengan jenis batuan beku, untuk batuan sedimen ternyata terbentuk dari berbagai macam serta jenis batu yang hancur dan mengalami pelapukan.
Batu-batu tersebut akan menjadi butiran yang menumpuk satu sama lain dan berlapis-lapis selama beberapa tahun lamanya. Tentu saja, untuk membuatnya menjadi sebuah batuan, batuan sedimen mengalami tekanan agar menjadi lebih padat. Di dalam batuan sedimen terdiri atas berbagai macam lapisan batuan kecil hingga pasir. Bahkan, ada pula berbagai jenis batuan lainnya.
C. Batuan Metamorf/Malihan
Jenis batuan yang satu ini merupakan batuan perubahan lanjutan dari batuan beku ataupun batuan sedimen yang ada dalam kerak bumi. Batuan metamorf terjadi akibat adanya perubahan suhu, tekanan serta ekosistem yang ada di sekitarnya. Jenis batuan yang satu ini dibagi dalam 3 jenis batuan metamorf, berikut penjelasannya:
- Batuan Kataklasik
Batuan kataklasik adalah batuan metamorf yang terbentuk karena mendapat tekanan yang besar sehingga menjadi batu seperti batu filit.
- Batuan Metamorf Dinamo Termal
Batuan metamorf yang satu ini terbentuk karena adanya tekanan dan suhu yang tinggi, sehingga membuatnya berubah menjadi sebuah batuan genes, amfibolit.
- Batuan Metamorf Termal
Batuan metamorf termal adalah batuan malihan yang ada di sekitar gunung berapi. Batuan ini bersentuhan langsung dengan magma sehingga membuatnya menjadi seperti batuan marmer.
Meski kerak bumi menjadi lapisan terluar dari bumi, namun lapisan yang satu ini ternyata terdiri dari berbagai macam struktur kimia serta batuan yang ada di dalamnya. Beberapa batuan tersebut merupakan jenis-jenis batuan yang telah ditemukan oleh para peneliti selama ini.
Batuan-batuan tersebut bahkan sekarang banyak digunakan oleh manusia untuk membangun sebuah rumah, gedung ataupun hanya digunakan sebagai hiasan dinding ataupun lantai. Meski berada di bagian kerak bumi, namun beberapa batuan tersebut sulit untuk didapatkan.
Mantle (Selimut Bumi)
Lapisan berikutnya yang menjadi lapisan kedua adalah mantel bumi atau selimut bumi. Nah, untuk lapisan bumi yang satu ini ternyata menjadi lapisan yang paling tebal jika dibandingkan dengan beberapa lapisan bumi lainnya. Selain itu, suhu dari lapisan ini juga sangat panas. Dimana, pada bagian mantel bumi suhunya mencapai 3.000 derajat celcius.
Sebuah suhu yang sangat panas bukan jika dibandingkan dengan suhu yang ada di kerak bumi. Dimana, suhu maksimal pada kerak bumi sekitar 1100 derajat celcius itupun hanya berada pada bagian pembatas antara lapisan kerak bumi dan mantel bumi.
Di dalam lapisan kerak bumi terkandung magma yang sering Anda lihat dimana pada saat terjadi erupsi atau letusan gunung berapi. Untuk ketebalan dari lapisan mantel bumi itu sendiri ternyata mencapai 2.900 km. Dengan ketebalan yang dimilikinya tersebut, ternyata di dalamnya terkandung berbagai macam struktur kimia.
Kandungan struktur kimia yang dimiliki oleh kerak bumi ini ialah oksigen, silicon, kalium, magnesium, alumunium dan besi. Dengan ketebalan lapisan yang dimilikinya, selimut bumi dibagi dalam dua lapisan, seperti berikut ini:
Lapisan Mantel Bumi Atas
Untuk lapisan mantel bumi atas adalah sebuah lapisan yang berada bagian paling atas setelah lapisan kerak bumi. Lapisan yang satu ini memiliki kedalaman hingga 400 km. Sifat dari lapisan mantel bumi atas ini adalah plastis sampai semiplastis. Sifat dari lapisan tersebut terjadi akibat dari adanya kesetimbangan tekanan serta suhu yang ada di dalamnya.
Lapisan Mantel Bumi Bawah
Nah, untuk lapisan bumi kedua ada lapisan mantel bumi bawah. Kedalaman dari lapisan yang satu ini mencapai 2900 km. Tentu, dengan kedalaman yang dimilikinya tersebut hampir mencapai perbatasan dengan inti bumi.
Nah, untuk nama pembatas dari lapisan mantel bumi dengan inti bumi disebut dengan Gutenberg discontinuity. Pastinya, semakin dalam lapisan mantel bumi, maka suhunya pun akan semakin panas. Meski menjadi lapisan yang paling dalam, akan tetapi tidak ada struktur batuan seperti pada lapisan sebelumnya yakni kerak bumi.
Outer Core (Inti Bumi Bagian Luar)
Sebelum berlanjut ke inti bumi, ternyata ada sebuah lapisan yang dinamakan dengan outer core atau inti bumi bagian luar. Untuk ketebalan yang dimiliki oleh inti bumi bagian luar ini ternyata mencapai 2.000 km. Dengan kedalaman yang dimilikinya tersebut, ternyata bagian lapisan tersebut mempunyai kepadatan yang sangat padat.
Di dalam inti bumi luar tersebut terkandung bahan seperti nikel dan besi dengan suhu yang sangat panas dan cair. Meski terkandung bahan yang cair dan sangat panas, akan tetapi hal tersebut tidak mempengaruhi kepadatan yang ada di dalam lapisan inti bumi luar.
Suhu yang ada di lapisan ini tentulah sangat panas. Untuk suhu yang dimilikinya yakni mencapai 2.000 derajat celcius. Para peneliti menyebutkan bahwa lapisan inti bumi bagian luar menjadi pengarah kompas magnetik yang disebabkan apabila bumi melakukan rotasi sehingga dapat menghasilkan magnet bumi.
Tentu, bagian lapisan bumi yang satu ini memiliki peranan yang sangat penting sebelum berlanjut ke bagian lapisan lainnya yakni inti bumi bagian dalam.
Inner Core (Inti Bumi Bagian Dalam)
Inti bumi bagian dalam atau yang disebut dengan inner core adalah lapisan bumi terdalam sekaligus lapisan terakhir yang dimiliki oleh bumi. Inti bumi bagian dalam memiliki kedalaman hingga 5200 km dari kerak bumi atau lapisan bumi terluar. Inti bumi berbentuk seperti bola dan memiliki diameter sekitar 2.700 km. Suhu yang ada pada lapisan bumi ini tentunya sangat panas.
Suhu yang dimiliki oleh lapisan bumi bagian dalam ialah mencapai 4.500 derajat celcius lebih. Seperti yang sudah dijelaskan oleh para peneliti dan ahli geofisika, bahwa pada bagian inti bumi terdalam, terdiri atas beberapa material yang serupa seperti meteroit logam. Dimana material tersebut tersusun atas nikel dan besi.
Hal inilah yang membuat para peneliti dan ahli geofisika tersebut mengambil kesimpulan bahwa di dalam lapisan bumi terdalam yakni inti bumi, tersusun atas beberapa material dengan sifat pejal atau keras yang dimilikinya. Tak hanya itu, bahkan inti bumi juga ditutupi oleh sebuah cairan yang sangat kental dengan suhu yang amat tinggi.
keempat lapisan bumi tersebut menjadi lapisan yang sangat penting untuk kehidupan yang ada di permukaan bumi. Tentu saja, tanpa adanya keempat lapisan bumi tersebut, mungkin bumi tidak dapat ditinggali oleh makhluk hidup. Berbagai lapisan tersebut memiliki struktur dan sifat yang berbeda-beda.
Dimana, semakin ke dalam maka suhunya akan semakin tinggi begitu pula dengan tingkat kepadatannya. Semakin ke dalam akan semakin cair karena material penyusunnya yang berbeda pula. Jika pada pada bagian lapisan teratas Anda masih bisa menemukan struktur batuan.
Namun, hal tersebut berbeda jika Anda terus masuk ke dalam inti bumi. Suhu yang sangat panas membuat penyusun materialnya bersifat cair. Ternyata, selain memiliki lapisan bumi ke bawah, ada juga lapisan bumi ke atas. Tentunya, untuk lapisan bumi keatas ini sangat berbeda dengan lapisan bumi kebawah.
Dimana, lapisan bumi keatas disebut dengan Lapisan Atmosfer.
Lapisan Atmosfer Bumi
Lapisan atmosfer merupakan lapisan yang terdiri atas susunan gas yang membentang sejauh ratusan kilometer dan menutup seluruh permukaan bumi.
Lapisan atmosfer yang satu ini memiliki tingkat kerapatan dan kepadatan gas yang berbeda-beda. Hal inilah yang menyebabkan semakin ke atas lapisan tersebut maka kadar oksigen (O2) yang dimilikinya akan semakin menipis.
Menurut para ahli, untuk lapisan atmosfer ini sendiri dibagi atas dua jenis, yakni sebagai berikut:
- Lapisan Atmosfer Bagian Bawah
Untuk lapisan ini dimulai dari permukaan bumi sampai ketinggian 50 km. Nah, pada ketinggian tersebut digunakan oleh para ilmuwan untuk melakukan penelitian dan mempelajari ilmu geofisika serta meteorology.
- Lapisan Atmosfer Bagian Atas
Lapisan atmosfer bagian atas dimulai dari ketinggian 50 km hingga lapisan atmosfer paling atas. Untuk bagian lapisan atas ini digunakan oleh para peneliti dan ilmuwan untuk mempelajari aeronomi serta penerbangan.
Susunan dan Urutan Lapisan Atmosfer Bumi
Lapisan bumi atmosfer ternyata dibagi menjadi 5 bagian fisik yang wajib untuk Anda ketahui, berikut 5 bagian dari lapisan atmosfer.
Lapisan Troposfer
Lapisan troposfer adalah paling bawah. Pada lapisan udara yang satu inilah makhluk hidup tinggal dan menghirup udara. Untuk membedakannya dengan lapisan lain, ternyata lapisan tersebut memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
- Temperatur kenaikan yang dimiliki oleh lapisan troposfer rata-rata 15 derajat celcius di permukaan laut. Temperature ini akan menurun hingga sekitar 56 derajat celcius seiring dengan kenaikan ketinggian dari lapisan.
- Ketinggian dari lapisan ini dari permukaan bumi 11 km hingga mencapai lapisan perbatasan yakni 50 km.
Pada lapisan troposfer ini terdapat gas poliatomik dengan densitas yang cukup besar. seperti, gas kaca, nitrogen dan oksigen. Dikarenakan adanya variable seperti hujan, uap air dan awan hal tersebut sangat berpengaruh bagi berbagai fenomena yang terjadi pada lapisan troposfer.
Tak cukup sampai disitu, bahkan lapisan yang satu ini memiliki manfaat untuk menjaga suhu tetap stabil sehingga bisa menopang kehidupan yang ada pada lapisan ini. Normalnya suhu pada lapisan troposfer juga akan menjaga reaksi biokimia berjalan dengan normal.
Lapisan Stratosfer
Lapisan berikutnya ialah lapisan stratosfer, lapisan yang satu ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Lapisan transisi atau lapisan perbatasan antara stratosfer dengan troposfer.
- Terjadi penyerapan radiasi sinar UV oleh lapisan ozon sehingga suhu rata-rata mengalami penurunan dari -2 derajat celcius hingga -56 derajat celcius di bagian atas lapisan stratosfer.
- Ketinggian rata-rata dari lapisan ini adalah 11 km hingga 50 km.
Di lapisan atmosfer yang satu ini ternyata dibagi menjadi dua lapisan. Yakni lapisan atas yang berfungsi untuk proses pembentukan ozon serta penyerapan sinar UV yang mempunyai kadar tinggi karena banyak ditemukan molekul poliatomik.
Sedangkan pada lapisan bawah yang mana berbatasan dengan troposfer terjadi peristiwa pemecahan ozon untuk bisa menyerap sinar UV serta meradiasikan IR lebih rendah.
Lapisan Mesosfer
Lapisan mesosfer menjadi lapisan ketiga dari atmosfer yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Lapisan ini adalah lapisan tempat terjadinya fenomena aurora dikarenakan adanya proses ionisasi dari berbagai kumpulan gas yang ada pada lapisan mesosfer.
- Terjadi penurunan suhu dari -2 derajat celcius hingga -92 derajat celcius pada bagian paling atas dari lapisan mesosfer.
- Ketinggian rata-rata yang dimilikinya yakni 50 km hingga 85 km di atas permukaan bumi.
Di lapisan yang satu ini sinar UV yang terserap sangatlah kecil. Hal tersebut terjadi karena konsentrasi ozon mengalami penurunan sangat besar pada saat altitude mengalami kenaikan sangat besar.
Lapisan Termosfer
Di lapisan selanjutnya yakni ada lapisan termosfer. Lapisan keempat dari lapisan atmosfer tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Lapisan yang satu ini berada di ketinggian 85 km hingga 500 km.
- Temperature yang ada pada lapisan tersebut bisa naik hingga 1200 derajat celcius. Kenaikan dari temperatur yang ada pada lapisan termosfer disebabkan oleh penyerapan radiasi dengan panjang gelombang yang mencapai <200 nm.
- Terjadi sebuah proses ionisasi partikel yang bisa dijadikan sebagai jalur perambatan gelombang radio.
Tak hanya itu pula ciri-ciri yang dimiliki oleh lapisan termosfer. Kerapatan gas yang dimiliki oleh lapisan tersebut terbilang cukup rendah. Bahkan molekul oksigen yang terdapat di dalamnya mengalami reaksi dissosiasi dengan sebuah energi UV gelombang pendek. Hal inilah yang nantinya akan bertindak sebagai emmiter IR dan membuat molekul poliatomik menjadi langka dan emisi IR pun rendah.
Lapisan Eksosfer
Lapisan eksosfer adalah lapisan terluar. Lapisan yang menyelimuti ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Ketinggian dari lapisan eksosfer mencapai 1000 km.
- Lapisan eksosfer adalah lapisan paling panas jika dibandingkan dengan lapisan lainnya hingga ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi.
- Suhu yang amat panas dari lapisan ini ternyata menjadi pelindung bagi bumi dari asteroid, meteor ataupun benda angkasa lainnya yang akan masuk ke bumi. Lapisan terluar ini akan membuat benda angkasa tersebut hancur sebelum sampai ke bumi.
Lapisan atmosfer juga memiliki peranan yang sama penting seperti struktur lapisan bumi. Tentu saja, tanpa adanya kedua lapisan tersebut baik itu struktur lapisan bumi dan lapisan atmosfer, kehidupan yang ada di bumi ini tidak dapat berjalan. Hingga saat ini, para peneliti dan ilmuwan masih melakukan penelitian dengan dua lapisan bumi tersebut.