Suku Di Indonesia – Sebagai negara kepulauan yang sangat luas, Indonesia tentu memiliki beragam suku dan budaya. Setiap suku dan budaya tersebut dibedakan dengan ciri khas serta tradisi masing-masing.
Namun meskipun demikian, seluruh suku yang terdapat di Nusantara tersebut tetap memiliki satu identitas yang sama yaitu sebagai bangsa Indonesia.
Hal tersebut merupakan makna dari semboyan tanah air yang tidak lain adalah Bhineka Tunggal Ika dengan pengertian berbeda-beda tetapi tetap satu.
Menurut data dari sensus BPS tahun 2010, Indonesia memiliki lebih dari 300 ras etnis. Jumlah tersebut juga dapat disetarakan dengan 1300 suku bangsa yang menyebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Berdasarkan hal tersebut, terdapat beberapa suku yang sudah dianggap mewakili masing-masing kepulauan. Adapun nama serta penjelasan dari masing-masing suku tersebut dapat dilihat pada beberapa ulasan yang ada dibawah ini.
Contents
- 1 Suku suku di Indonesia
- 1.1 Suku Betawi dari Jakarta
- 1.2 Suku Sunda dari Jawa Barat
- 1.3 Suku Baduy dari Banten
- 1.4 Suku Jawa dari Yogyakarta
- 1.5 Suku Madura dari Jawa Timur
- 1.6 Suku Batak dari Sumatera Utara
- 1.7 Suku Melayu dari Bangka Belitung
- 1.8 Suku Serawai dari Bengkulu
- 1.9 Suku Lampung dari Lampung
- 1.10 Suku Bima dari Nusa Tenggara Timur
- 1.11 Suku Gorontalo dari Gorontalo
- 1.12 Suku Buru dari Maluku
- 1.13 Suku Dayak dari Kalimantan Barat
- 1.14 Suku Minahasa dari Sulawesi Utara
- 1.15 Suku Asmat dari Papua
Suku suku di Indonesia
Suku Betawi dari Jakarta
Sebagai ibu kota negara, suku Betawi yang berasal dari Jakarta menjadi salah satu yang cukup dikenal diantara suku lainnya yang ada di Pulau Jawa. Suku Betawi memiliki ciri khas yaitu pakaian adat berupa kain sarung dan kebaya.
Hal lain yang juga menjadi ikonik dari suku ini adalah boneka ondel-ondel yang biasa muncul pada acara-acara tertentu. Bahkan boneka tersebut juga menjadi maskot dari suku Betawi dari Jakarta.
Suku Sunda dari Jawa Barat
Bergeser menuju ke daerah Jawa Barat yang memiliki suku Sunda dan menjadi terbesar kedua setelah suku Jawa. Salah satu hal yang membuat suku ini terkenal adalah alat musiknya yaitu angklung. Suku Sunda juga memiliki pakaian khas sama seperti suku yang ada di Jawa pada umumnya yaitu kebaya.
Selain itu, suku ini juga memiliki bahasa khas yang digunakan sebagai bahasa sehari-hari yaitu bahasa Sunda.
Suku Baduy dari Banten
Suku yang berasal dari Pulau Jawa yang satu ini cukup berbeda dengan suku di Jawa lainnya. Jika suku Jawa lain pada umumnya sudah mengenal kehidupan modern yang berada di kota maka hal tersebut tidak berlaku bagi suku Baduy.
Dapat dikatakan bahwa suku Baduy masih menerapkan kehidupan yang terisolasi dari kehidupan modern. Populasi penduduk dari suku Baduy sendiri juga cukup banyak yaitu antara 5000 hingga 8000 orang.
Suku Jawa dari Yogyakarta
Merupakan suku yang paling banyak berada di Pulau Jawa dimana hampir mencapai setengah presentase kehadirannya. Meskipun tidak menutup diri dari dunia luar, suku Jawa masih menganut sistem kearifan lokal.
Selain itu, suku Jawa di Yogyakarta ini juga masih mempercayai hal-hal mistis serta kesakralan adat budayanya. Populasi dari suku Jawa sendiri juga tidak hanya di daerah Yogyakarta saja, akan tetapi juga daerah Jawa Tengah lainnya seperti Magelang, Semarang, dan kota lainnya.
Suku Madura dari Jawa Timur
Suku ini mungkin terkenal akan ciri khas makanannya yang sudah menyebar ke seluruh pelosok negeri. Masakan kuliner sate yang menjadi ciri khas dari suku Madura memang sudah menjadi makanan yang terkenal di Indonesia. Untuk populasi dari suku Madura ini menurut sensus penduduk tahun 2014 adalah mencapai sekitar 20 juta jiwa.
Suku Batak dari Sumatera Utara
Beralih ke Pulau Sumatera tepatnya di bagian utara yang didiami oleh suku Batak. Namun tidak hanya di daerah Sumatera Utara saja, penduduk Tapanuli juga merupakan suku dari Batak. Adapun nama dari suku ini memang merupakan sebutan kolektif dari beberapa bagian suku Batak.
Dalam hal ini, suku Batak dibagi menjadi beberapa suku yaitu terdiri dari Suku Batak Pakpak, Batak Toba, Batak Mandailing, dan Batak Karo. Suku ini dikenal dengan sifat penduduknya yang cenderung pekerja keras dan terkenal akan ketegasannya.
Suku Melayu dari Bangka Belitung
Nama dari suku ini diperoleh dari sebuah kerajaan yang pernah berdiri di wilayah Sungai Batang Hari. Pada zaman kerajaan Sriwijaya, suku ini mengalami penyebaran penduduk mengikuti perkembangan saat itu. Berdasarkan hal tersebut, penduduk dari suku Melayu ini tersebar hingga keluar Sumatera dan bahkan ada yang sampai ke Pulau Jawa.
Suku Serawai dari Bengkulu
Suku Serawai ini mendiami daerah di kepulauan Bengkulu. Persebaran dari penduduk suku ini terletak di daerah kabupaten Bengkulu Selatan. Daerah tersebut meliputi kecamatan Sukaraja, Seginim, Kelutum, Seluma, Manna, Talo dan lain sebagainya.
Suku ini juga mengalami penyebaran penduduk sebagai bentuk perantauan untuk mencari penghidupan baru. Daerah yang pilih sebagai tempat berpindah tersebut adalah kabupaten Rejang, Kepahiang, kabupaten Bengkulu Utara, dan lain-lain.
Suku Lampung dari Lampung
Suku ini merupakan salah satu bagian dari kerajaan Sriwijaya yang dibagi menjadi dua bagian yaitu terdiri dari suku Sebatin dan suku Pepaduan. Adapun penyebaran dari suku ini menyebabkan adanya beberapa suku yang lain yaitu Krui Abung, Pesisir, dan Tulang Bawang.
Suku Bima dari Nusa Tenggara Timur
Suku ini juga merupakan peninggalan dari kerajaan terdahulu yaitu Kerajaan Majapahit. Suku ini merupakan yang mendominasi di kepulauan Nusa Tenggara selain suku Sasak. Satu hal yang menjadi ciri khas dari suku ini adalah cadar yang terbuat dari kain sarung, juga disebut dengan nama Rimpu.
Suku Gorontalo dari Gorontalo
Suku ini juga masih menutup diri sehingga budayanya juga masih alami serta belum tersentuh oleh dunia luar. Suku ini memiliki sistem ikatan keluarga yang disebut dengan istilah Pohala’a yang merupakan warisan kerajaan-kerajaan di tempat tersebut.
Dalam hal ini, Pohala’a dibagi menjadi lima bagian yaitu terdiri dari Limboto, Suwawa, Bualemo, Gorontalo, dan Atinggola. Dari kelima Pohala’a tersebut Gorontalo merupakan yang paling menonjol diantara yang lainnya.
Suku Buru dari Maluku
Suku yang mendiami Pukau Buru ini juga memiliki sebutan lain yaitu Gebemiliar atau Gebfuka. Sebutan tersebut memiliki makna yaitu orang tanah atau orang dunia. Terdapat beberapa alasan dari penyebutan istilah tersebut yaitu suku Buru merupakan suku asli yang mendiami Pulau Buru di Kepulauan Maluku.
Alasan lainnya yaitu kehidupan suku Buru sangat dekat dengan tanah dimana mata pencaharian penduduknya adalah petani dan penggarap ladang. Selain itu, istilah penyebutan tersebut dikarenakan suku Buru merupakan pemburu ulung.
Alat pemburuan yang digunakan berupa senjata tradisional yaitu parang lurus dan juga tombak pendek. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Buru dan bahasa Melayu Ambon menggunakan logat khas Buru.
Suku Dayak dari Kalimantan Barat
Merupakan suku yang cukup terkenal berasal dari Pulau Kalimantan. Suku Dayak ini juga terkenal akan kemampuan berburu serta keberanian dalam melawan musuhnya. Selain itu suku ini juga merupakan yang paling mendominasi di Pulau Kalimantan dengan kehadirannya hampir diseluruh bagian Pulau Kalimantan.
Namun suku ini masih dibagi menjadi beberapa suku lagi. Dalam hal ini, suku Dayak terdiri dari beberapa rumpun yaitu terdiri dari rumpun Apokayan, rumpun Iban, rumpun Klematan, rumpun Murun, rumpun Kenyah dan Bahau, rumpun Ot Danum-Ngaju,dan rumpun Punan.
Dari beberapa rumpun tersebut yang paling mendominasi adalah rumpun Kenyah dengan ciri khasnya yaitu aksesoris sebagai perhiasan tubuh. Aksesoris tersebut biasanya berupa manik-manik yang dibuat dari batu alam.
Suku Minahasa dari Sulawesi Utara
Selain suku Minahasa, suku lain yang juga menempati Pulau Sulawesi bagian utara ini adalah Talaud, Ternate, Gorontalo, dan Mangondow. Hal yang menjadi ciri khas dari suku Minahasa sendiri adalah pakaian adatnya yang khas. Ciri khas dari pakaian adat tersebut adalah terdapat sabuk yang terbuat dari kain berwarna merah.
Suku Asmat dari Papua
Suku lain yang juga sudah dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yaitu suku Asmat yang berasal dari Papua. Suku ini juga dikenal memiliki kemampuan yang sangat ahli dalam berburu. Penduduk dari suku ini juga masih mendiami daerah hutan sehingga juga masih tergolong jauh dari dunia luar.
Oleh karena itu kebutuhan makanan yang didapat oleh suku ini dilakukan dengan cara berburu. Selain itu, suku Asmat juga memiliki keahlian dalam bidang lainnya yaitu mampu membuat kerajinan tangan berupa ukiran dari kayu yang unik.
Adapun populasi dari suku Asmat terdiri dari dua golongan berdasarkan kondisi alam yang ditinggali yaitu bertempat tinggal di pendalaman dan pesisir pantai. Kedua golongan tersebut terlihat sama, namun memiliki struktur sosial, cara hidup, dan dialek yang berbeda.
Dalam hal ini, penduduk suku Asmat yang mendiami daerah pesisir pantai juga terbagi menjadi dua bagian lagi yaitu suku Bisman dan Suku Simai. Kedua suku tersebut mendiami daerah diantara Sungai Nin dan Sungai Sinesty. Meskipun demikian, suku Asmat tetap memiliki adat istiadat serta budaya yang sama.
Nah, itulah beberapa suku yang secara garis besar berada di wilayah Nusantara. Melalui adanya keberagaman suku beserta kebudayaan tersebut menunjukkan bahwa perbedaan bukanlah suatu hal yang harus dipermasalahkan. Akan tetapi dengan adanya keberagaman tersebut, Indonesia dapat menjadi negara yang unik dan dibanggakan diantara negara-negara lain di dunia.