Alat Musik Ritmis – Alat musik ritmis merupakan alat musik yang tidak memiliki nada. Pada umumnya, alat musik jenis ini dimainkan dengan cara dipukul contohnya drum dan kendang. Meskipun demikian, instrumen ritmis bisa menciptakan harmoni yang sangat indah. Baik alat musik ritmis modern maupun tradisional sampai saat ini masih banyak dipakai dalam berbagai pertunjukan seni, baik dimainkan solo ataupun dalam band.
Apakah Anda tahu instrumen apa saja yang termasuk ke dalam kategori alat musik ritmis? Ada banyak sekali yang sering dijumpai di kehidupan sehari – hari, mungkin Anda sudah pernah menyaksikan permainannya dalam video atau televisi. Untuk selengkapnya, simaklah berbagai instrumen musik ritmis di bawah ini!
Alat Musik Ritmis – Kendang
Kendang atau Gendang adalah salah satu alat musik tradisional dari Jawa. Sebetulnya berbagai daerah di Indonesia sendiri memiliki jenis kendang sendiri – sendiri, akan tetapi kendang dari Jawalah yang paling terkenal dan banyak dipakai Ia tak pernah absen dalam berbagai pertunjukan gamelan, dangdut, campursari, tarian daerah dan lain – lain. Cara memainkannya di pukul atau ditabuh.
Kendang berkualitas paling bagus umumnya terbuat dari kayu nangka. Di setiap sisi tempat memukulnya dibuat dari kulit hewan seperti kulit kambing atau kerbau. Pada bagian tubuh terluar dipasangi tali yang dibentuk seperti huruf Y, fungsinya adalah untuk mengatur tinggi rendah suara saat dimainkan. Ada empat jenis kendang yang perlu Anda ketahui:
1. Ketipung: kendang paling kecil
2. Ciblon: kendang berukuran sedang, sering juga disebut kebar
3. Kendang gede: sebagian orang menyebutnya kendang kalih, dalam permainannya sering disandingkan dengan ketipung
4. Kendang kosek: kendang khusus yang dipakai untuk pagelaran wayang
Alat Musik Ritmis – Drum
Kira – kira ditemukan dari tahun 6000 Sebelum Masehi. Diantara berbagai alat musik ritmis, drum adalah yang paling populer. Hal tersebut terjadi karena drum lebih fleksibel dalam jenis musik apapun, pop, jazz, rock, R n B, dangdut, bahkan sering dipakai sebagai pelengkap dalam pertunjukan kesenian tradisional. Drum bisa dimainkan secara solo, ataupun sebagai pengiring bersama alat musik lain.
Pada umumnya sebagai pengiring drum disusun menjadi satu set, terdiri dari Snare, Bass, Tom – Tom, Cymbal, dan hardware seperti pedal, tom holder, kursi drum, dan stand hi hat. Beberapa pemain drum terkenal diantaranya Marco Minnemann, Alex Van Halen, dan Jason Bittner. Permainan epic mereka didukung oleh konstruksi drum terbaik.
Terbuat dari kulit yang direntangkan dan dimainkan dengan cara dipukul, baik dengan tangan ataupun stick. Selongsong atau bahasa kerennya “Shell” drum dibuat dari besi, tujuannya adalah untuk menciptakan suara yang berat tetapi nyaring. Namun, beberapa drum juga dibuat dari kayu tetapi hal tersebut membuat suaranya kurang tajam.
Alat Musik Ritmis – Kastanyet
Alat musik ini kerap digunakan untuk mengiringi tarian Spanyol misalnya Tari Flamenco. Biasanya Kastanyet dibuat dari kayu, bentuknya bundar, satu pasang (atas-bawah) menyerupai kerang yang permukaannya dicekungkan. Dahulu kala bahkan ada yang dibuat dari gading gajah. Untuk menghasilkan suara dari alat musik ini, Anda harus menepukkan kedua sisinya seperti sedang mencapit.
Alat Musik Ritmis – Marakas
Alat musik sederhana ini dimainkan dengan cara digoncangkan. Berbentuk seperti pin bowling tetapi lurus di bagian tubuhnya, pada bagian kepala diisi butiran – butiran kecil penghasil suara. Bunyinya sangat khas, seperti bergemericik tetapi bisa membuat semarak. Marakas dimainkan dengan alat musik lain sebagai pengiring, biasanya Anda bisa menyaksikannya dalam pertunjukan Perkusi, Salsa, Rumba, atau Cuba.
Ukuran marakas bermacam – macam, ada yang kepalanya berbentuk seperti apel, ada yang seperti telur, dan ada pula yang lonjong. Pada zaman dahulu marakas dipakai untuk kepentingan ritual di Afrika, tetapi ia terus berkembang sampai sekarang dan identik dengan musik Reggae. Malahan di Amerika Latin, marakas dipakai untuk pelengkap pertunjukan musik Orkestra.
Meskipun cara bermain alat musik ini hanya dengan digoncangkan, tetapi ada teknik – teknik tertentu yang dipakai oleh para pemain marakas profesional. Bagaimana cara mereka memainkannya?
1. Memilih Marakas
Pada awalnya, tentukan terlebih dahulu jenis marakas apa yang akan digunakan. Meskipun marakas terlihat berbeda hanya karena bentuknya, tetapi hasil suara marakas berbeda – beda.
2. Posisikan Marakas
Untuk menyamankan saat memainkan, letakkan satu marakas di tangan kanan dan satu lagi di tangan kiri. Angkat marakas tegak lurus dengan bagian kepala yang berada di atas. Ingat, jangan terbalik ya!
3. Mainkan!
Untuk mendapatkan suara yang bagus, gerakkan tangan Anda ke atas dan ke bawah dengan teratur. Sesuaikan dengan irama. Bila temponya cepat, maka gerakan yang harus Anda lakukan harus cepat, begitu juga sebaliknya. Berikan jeda saat menggerakkannya, seperti saat Anda memukulkan sesuatu ke udara.
4. Gerakkan Lawan Arah
Untuk mendapatkan nada dan bunyi yang berbeda, gerakkanlah pada arah yang berlawanan. Agar dalam memainkannya terlihat menarik, Anda juga bisa menggerakkannya ke kanan dan ke kiri. Dalam pertunjukan tertentu, pemain marakas juga ikut menari saat marakas tidak dimainkan.
5. Kombinasikan Gerakan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kombinasi gerakan ini terserah Anda yang memainkannya. Gerakan bisa disesuaikan dengan lagu dan pertunjukan yang dilakukan. Anda bisa bergerak memutar, menggerakkan kaki, tubuh, dan tangan seperti sedang menari, dan gerakan lainnya. Tetapi Anda perlu ingat bahwa marakas harus tetap dimainkan selaras dengan pertunjukan musik yang sedang berjalan.
Alat Musik Ritmis – Konga
Adalah alat musik menyerupai kendang dan berasal dari Afrika, sering juga disebut Tumbadora. Jika kendang dimainkan secara horizontal, konga dimainkan secara vertikal. Pada mulanya konga dibuat dari kayu, sekarang dibuat dari fiberglass. Pada sisi atas konga atau bagian yang dipukul dibuat dengan kulit hewan.
Untuk membuat kedudukannya seimbang, konga diberi penyangga besi. Cara memainkannya mudah, yaitu dengan dipukul pada satu sisi atasnya saja menggunakan kedua tangan.
Alat Musik Ritmis – Simbal
Alat musik ini masuk dalam kategori instrumen kuno. Pada mulanya simbal sangat populer di Turki dan Cina. Terbuat dari logam dan dimainkan dengan cara dipukulkan sehingga akan menghasilkan suara yang nyaring dan bising. Meskipun demikian, ia dapat membantu menciptakan harmoni musik yang indah dan meriah. Simbal ada yang dimainkan solo, ada juga yang dimainkan satu set bersama dengan drum.
Di zaman ini sering kali simbal dipakai untuk pertunjukan barongsai, marching band, dan lain – lain. Dalam pertunjukannya sebagai hiburan simbal sering dimainkan sembari menari oleh pemainnya.
Alat Musik Ritmis – Tifa
Merupakan alat musik tradisional Indonesia yang menjadi kebanggaan warga Maluku dan Papua. Bentuknya menyerupai konga, cara memainkannya pun sama yaitu dipukul. Tifa terbuat dai kayu, dimana pada bagian bawah alat musik ini diberi lubang. Umumnya tifa dipakai untuk mengiringi berbagai macam tarian tradisional seperti Tari Perang, Tari Lenso, dan Tari Gatsi khas Suku Asmat.
Jenis tifa yang paling terkenal adalah tifa totobuang. Di wilayah Indonesia Timur bahkan sering dipakai untuk acara keagamaan. Misalnya dalam musik sawat Islam dan beberapa perayaan umat kristiani. Selain totobuang, ada juga jenis yang lain seperti tifa bass, tifa potong, tifa jekir, tifa jekir potong, dan tifa dasar.
Alat Musik Ritmis – Rebana
Alat musik yang satu ini sering diidentikkan dengan sholawatan dan pertunjukan yang berbau Islami seperti Tari Zapin dan Hadroh. Dalam bahasa Jawa, rebana sering disebut terbang. Konon rebana digunakan Wali Songo sebagai media penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Rebana juga terkenal di negara lain, seperti Brunei Darussalam, Malaysia, negara – negara Timur Tengah, dan Singapura.
Cara memainkan alat ini adalah dengan dipukul. Pada bagian yang dipukul tersebut umumnya dibuat dari kulit kambing. Untuk konstruksinya sendiri, rebana dibuat dari kayu, berbentuk pipih lingkaran dan dalam beberapa daerah dimodifikasi dengan penambahan dua atau tiga pasang simbal. Di Indonesia dikenal banyak jenis rebana, diantaranya adalah rebana banjar, jidor, kombang, rebana biang, marawis, hadroh, dan samroh.
Alat Musik Ritmis – Triangle
Seperti namanya, alat musik ini berbentuk segitiga. Triangle berasal dari Belanda, biasanya dipakai sebagai pengiring pada saat pertunjukan parade. Suara yang dihasilkan dari alat musik ini bersumber dari getaran, maka ia dimasukkan dalam jenis alat musik perkusi idiofoni. Triangle tidak mempunyai tangga nada, sehingga dalam permainannya mengandalkan rasa.
Triangle dibuat dari besi, masing – masing sisi memiliki panjang dari 15 cm sampai dengan18 cm. Dimainkan dengan cara dipukul dengan stick logam. Dahulu pada awalnya, bentuknya segitiga sama sisi, sekarang alat musik ini sudah banyak dimodifikasi di sana – sini. Bentuknya berubah menjadi segitiga sama kaki dan ada tambahan cincin logam yang membuat suaranya menjadi lebih gemerincing.
Alat Musik Ritmis – Timpani
Merupakan salah satu kunci megahnya pagelaran orchestra. Timpani berbentuk seperti drum dan bisa menghasilkan suara yang besar dan dapat memberi dorongan pada permainan musik orchestra. Meskipun demikian, tahukah Anda jika timpani dimainkan hanya beberapa kali saja? Ya! Itu benar, karena memang bunyinya yang luar biasa dan hanya dibunyikan saat klimaks musik saja.
Timpani memiliki banyak ukuran mulai dari 20 inch sampai 33 inch. Pada standar permainannya, biasanya digunakan 2 timpani dan selalu diletakkan di belakang karena bentuknya yang besar dan demi estetika. Timpani sangat disukai oleh orang – orang bangsa barat. Orang Amerika sering menyebutnya half egg sedangkan orang Inggris menyebutnya dengan ketel drum.
Di zaman ini sudah banyak timpani yang dimodifikasi, tak hanya dipukul tetapi juga dimainkan dengan dipedal sehingga menghasilkan nada – nada tertentu. Misalnya pada lagu kunci D, A, C, dan G. Untuk perubahan nada atau musik yang mendadak, timpani juga menjadi lebih fleksibel.
Alat Musik Ritmis – Tamborin
Merupakan sebuah alat musik yang ritmis yang sering kali digunakan pada pertunjukan musik perkusi. Cara memainkannya dengan ditabuh dan digoyang – goyangkan. Terbuat dari kayu dan kulit sapi atau plastik. Alat musik ini berasal dar Eropa dan sering digunakan untuk mengiringi pertunjukan tari – tari. Pada tahun 1700an tamborin dipakai untuk mengiringi orchestra.
Selain di Eropa, rupanya tamborin juga terkenal di Asia seperti India, Peru, Turki, dan Cina. Pada masa awalnya di Asia, tentara Turki lah yang suka memainkan alat musik ini. Kemudian mereka menjadi terkenal dengan sebutan Janissaries. Alat musik ini juga pernah dipakai oleh Mozart dalam salah satu pertunjukan musik terbesarnya.
Alat Musik Ritmis – Ketipung
Adalah sebuah alat musik yang menyerupai kendang tetapi lebih kecil. Dahulu sering dimainkan bersama berjajar dengan kendang, tetapi lama kelamaan dimainkan sendiri seperti dalam musik dangdut, keroncong, dan musik tradisional melayu. Ketipung dibuat dengan kayu bubut. Diameter lubangnya memiliki panjang 20 cm sampai 40 cm.
Perlu teknik khusus untuk memainkannya, dalam beberapa pertunjukan bahkan pemain tidak menggunakan seluruh telapak tangannya, hanya dengan mengetuknya memakai jari saja. Meskipun bunyi yang dihasilkan hanya sebatas “pung” dan “tak” nyatanya alat musik ini memiliki peran besar terutama untuk memberikan sentuhan pada pertunjukan musik dangdut.
Alat Musik Ritmis – Gong Besar
Adalah salah satu alat musik tradisional Jawa. Terbuat dari logam, bentuknya setengah lingkaran berongga dan pada bagian tengah menonjol sebagai tempat pukul dan penghasil suara. Sebagian masyarakat Jawa percaya bahwa gong adalah gamelan keramat untuk itu dalam beberapa kepercayaan adat bahkan gamelan ini dimandikan dengan kembang.
Gong hanya memiliki satu suara. Akan tetapi alat musik ini tak hanya dimainkan untuk sekedar pengiring atau pelengkap pertunjukan musik saja. Gong sering dipakai dalam acara – acara peresmian, upacara, dan bahkan konferensi seperti konferensi Asia Afrika yang dahulu pernah diselenggarakan di Bandung menjadikan gong sebagai salah satu ikonnya.
Alat Musik Ritmis – Kecrek
Kecrek adalah alat musik tradisional yang terbuat dari kayu atau logam. Pada zaman dahulu kecrek dipakai hanya untuk pertunjukan wayang saja, bentuknya juga kecil sehingga memudahkan dalang untuk memainkannya. Seiring berkembangnya zaman, kecrek dimodifikasi bahkan bentuknya menjadi lebih besar, dicat warna – warni dan diberi lebih banyak logam yang bisa menghasilkan suara nyaring.
Sekarang kecrek banyak dimanfaatkan untuk mengiringi musik dangdut dan sering dipakai sebagai perlengkapan karaoke. Dalam beberapa kesenian daerah juga masih sering dimainkan seperti dalam pertunjukan jatilan dan pentas musik campursari.
Fungsi Alat Musik Ritmis
Meskipun bukan sebagai alat musik utama, berbagai instrumen musik ritmis memberikan banyak sumbangan untuk suatu pertunjukan. Apa saja fungsi musik ritmis? Berikut ini penjelasannya!
1. Harmonisasi
Harmonisasi bisa tercipta dengan indah berkat adanya alat musik ritmis, baik dalam musik pop, rock, hip hop, reggae, dan lain – lain. Dalam beberapa pertunjukan, alat musik ini bahkan difungsikan untuk mengatur bit lagu misalnya drum pada pertunjukan musik rock.
2. Membantu Mengatur Tempo
Agar tatanan musik tidak berantakan, perlu adanya tempo untuk mengaturnya, alat musik ritmis inilah yang akan menjalankan fungsi sebagai pengatur tempo. Tempo yang baik bisa membuat musik lebih enak didengar, ketika tempo berubah pun musik masih terdengar teratur.
3. Pengiring Lagu
Ada beberapa contoh alat musik ritmis yang dipakai secara solo untuk mengiringi lagu dan tarian misalnya rebana dan kendang. Sebagai pengiring lagu, jenis alat musik ini cenderung tidak bermain secara dominan sehingga suara dari penyanyi masih sangat jelas didengar. Misalnya saat alat musik ritmis dimainkan dalam marawisan dan hadrohan.
4. Pengatur Irama
Irama dan harmonisasi berkaitan dengan erat. Alat musik ritmis bisa menjalankan fungsinya sebagai pengatur irama dalam sebuah pertunjukan. Irama yang enak didengar bisa membuat pendengarnya merasa rileks dan santai.
5. Patokan atau Tanda
Ketika alat musik ritmis dimainkan dengan ketukan atau cara tertentu bisa dijadikan sebagai patokan atau tanda untuk sebuah lagu. Misalnya tabuhan drum saat lagu memasuki reff, timpani saat pertunjukan klimaks orchestra, dan lain – lain. Alat musik ritmis bertindak sebagai sinyal dalam perpindahan bagian – bagian tertentu saat pertunjukan musik berlangsung.
Nah itulah penjelasan singkat seputar alat musik ritmis. Mulai dari alat musik ritmis tradisional dan alat musik ritmis modern, nama nama alat musik ritmis, gambar alat musik ritmis, penjelasan alat musik ritmis.
Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih