Doa Setelah Adzan – Adzan merupakan kata kata seruan dalam agama Islam yang umumnya menggunakan bahasa arab untuk memberitahukan bahwa akan masuknya waktu shalat, terutama shalat fardlu. Sebelum shalat dilaksanakan, muslim disunatkan untuk mengerjakan atau mengumandangkan adzan. Panggilan adzan pertama dilakukan oleh Bilal Bin Rabbah, salah satu sahabat Rasulullah.
Panggilan adzan biasanya dibarengi dengan Iqamah, Iqamah sendiri merupakan kata kata sebagai tanda bahwa shalat akan dimulai. Namun tidak semua shalat menggunakan panggilan selayaknya adzan maupun Iqamah. Shalat sunnah tidak disunahkan menggunakan adzan dan iqamah sebagai pengingat waktu shalat, kecuali shalat sunnah berjama’ah seperti tarawih, shalat ied dan lainnya.
Berikut ini penjelasan lengkap seputar doa setelah adzan. Mulai dari Bacaan doa setelah adzan arab, bacaan doa setelah adzan latin, arti doa setelah adzan, keutamaan membaca doa setelah adzan, dll.
Adzan
Adzan dan iqamah memiliki hukum sunnat Mu’akkad untuk sholat fardhu, baik untuk sholat fardhu yang dikerjakan berjamaah (bersama sama) maupun yang dikerjakan sedirian (munfarid). Adzan dan iqamah juga disunnahkan untuk menggunakan suara yang keras, kecuali bila anda akan melakukan sholat fardhu di Masjid, dimana jamaah lain sedang atau telah melaksanakan shalat tersebut.
Saat akan melakukan adzan atau iqmah, anda harus dalam keadaan yang suci dan telah berwudlu. Selain itu, pelaksanaan adzan dan iqamah dilakukan dengan menghadap kiblat dan dikeraskan dengan nada yang baik. Jika adzan umumnya disunnahkan untuk sholat fardhu, berbeda dengan shalat sunnah yang tidak disunnahkan untuk menggunakan panggilan seruan ini.
Panggilan atau seruan sholat sunnah cukup dilakukan dengan menggunakan kalimat seruan الصَّلَا ةُ الجَمِ عَه atau dalam bahasa latin adalah “Ash Shalaatul Jami’ah” yang memiliki arti marilah kita bersama sama mengerjakan shalat berjamaah. Panggilan ini ditujukan saat anda akan memulai sholat sunnah berjamaah baik di Masjid maupun di tempat lain.
Ada pula shalat sunnah terawih yang menggunakan seruan sebagai berikut, الصَّلَا ةُ التَّرَ اوِيْحِ رَحِمَكُمُ اللهُ atau dalam bahasa latin adalah “ash shalaatut taraawiihi rahimakumullaahu” yang berarti “kerjakanlah shalat terawih semoga Allah melimpahkan rahmat kepada kamu sekalian”. Pastinya anda semua tidak asing lagi dengan seruan tersebut bukan?
Panggilan ini sangat umum digunakan oleh masjid masjid untuk menandakan bahwa sholat terawih akan segera dimulai.
Keterangan
- Adzan sholat subuh, memiliki karakteristik atau bacaan yang sedikit berbeda dengan adzan adzan pada biasanya. Dimana diantara kalimat “hayya ‘alal falah” (kalimat ke 5) dan “Allahu akbar, Allahu akbar” (kalimat ke 6) ditambah dengan kalimat:
الصلا ة خير من النوم
Ash shalaatu khairum minan naumi (2x)
Yang berarti : Shalat itu lebih baik daripada tidur
- Saat anda mengumandangkan kalimat ‘Hayya ‘alash sholaah”, anda disunnahkan untuk berpaling ke arah kanan. Sedangkan saat anda mengumandangkan kalimat “Hayya ‘alal falah”, anda disunnahkan untuk berpaling ke arah kiri.
Bacaan Doa Setelah Adzan Bahasa Arab
Dari jabir bahwasannya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda “Barangsiapa berkata tatkala mendengar adzan yang artinya wahai Tuhan yang mempunyai seruan yang sempurna ini dan sholat yang didirikan, berilah kepada nabi Muhammad wasilah (perantaraan), dan fadilah (keutamaan), dan kemuliaan dan derajat yang terpuji yang telah engkau janjikan niscaya mengenal dia syafaatku pada hari kiamat.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i Ibnu Majah)
Seusai terdengar seruan adzan yang dikumandangkan oleh muadzin, baik bagi anda yang mendengar adzan maupun si muadzin yang sedang mengumandangkan adzan tersebut, anda dan mereka disunnahkan untuk membaca doa setelah adzan,sebagai berikut:
اللّهُمّ ربّ هذِهِ الدّ عْوةِ التّامّةِ والصّلاةِ القْائِمةِ اتِ سيِّدِنامُحمّدااِلوسِيْلة والْفضِيْلة والشّرف والدّ رجت الْعاِلية الرّفِيْعة وا بْعثْهُ اْلمقام اْلمحْمُوْد اِلّذِ ى وعدْنهُ اِنّك لا تُخْلِفُ اْلمِيعْاد
Selain hadis dan anjuran diatas, berikut ini juga terdapat hadis yang mendukung tentang keutamaan bila anda membaca doa sesudah adzan. Dari Abu Daud dan Ahmad, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Ucapkanlah sebagaimana disebutkan oleh muadzin. Lalu jika sudah selesai kumandang adzan, berdoalah, maka akan diijabahi (dikabulkan).” (HR. Abu Daud dan Ahmad)
Bacaan Doa Setelah Adzan Latin
Bacaan doa setelah adzan tidak boleh asal asalan dan disunnahkan untuk menggunakan bahasa arab. Jika anda mengalami kesulitan dalam melafalkan ataupun membaca tulisan arab, anda bisa membaca dan juga menghafalkan doa setelah adzan dalam bahasa latin berikut ini:
Allahumma rabba haadzihid da’watit taammati wash shalaatil qaa- imati, aati sayyidinaa muhammadanil ‘aaliyatar rafii’ata, wab’atsthul maqaamal mahmuudal ladzii wa’adtahu innaka laa tukhliful mi’aada.
Arti Bacaan Doa Setelah Adzan
Ya Allah Tuhan yang memiliki panggilan ini, yang sempurna dan memiliki shalat yang didirikan. Berilah junjungan kami Nabi Muhammad, wasilah dan keutamaan serta kemuliaan dan derajat yang tinggi, dan angkatlah ia tempat yang terpuji sebagaimana Engkau telah janjikan. Sesungguhnya Engkau ya Allah Dzat yang tidak akan mengubah janji.
Keutamaan Membaca Doa Setelah Adzan
Meskipun merupakan suatu amalan sunnah, doa sesudah adzan memiliki keutamaan yang sangat besar bagi bekal anda nanti di dunia maupun di akhirat. Berikut merupakan beberapa penjelasan tentang keutamaan doa sesudah adzan:
1. Waktu antara setelah adzan dan iqomah merupakan waktu yang mustajabah atau waktu yang mujarab untuk berdoa. Jika anda berdoa diwaktu waktu tersebut, insya Allah doa doa anda akan mudah untuk dikabulkan oleh Allah SWT.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa :
قُلْ كَمَا يَقُولُو نَ فَاِذَا انْتَهَيْتَ فَسَلْ تُعْطَهْ
Artinya :
Ucapkan seperti yang diucapkan muadzin, jika kamu telah selesai, berdoalah maka kamu akan diberi. (HR. Abu Daud 524, Ibn Hibban 1695 dan dihasankan Syuaib al Arnauth)
2. Bila anda menjawab dan membaca doa setelah adzan dan iqamah dikumandangkan, maka anda akan mendapat ganjaran yang sangat besar.
3. Muadzin yang mengumandangkan adzan dan orang yang mendengar adzan dijanjikan oleh Allah sebagai saksi kebaikan. Hal ini disampaikan pada sebuah hadist, dari Abu Said al Khudri Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
لاَ يَسْمَعُ مَدَ ى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلاَ اِنْسٌ وَلاَ شَىْءٌ اِلاَّ شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَا مَةِ
Artinya :
“Tidaklah suara adzan yang keras dari yang mengumandangkan adzan didengar oleh jin, manusia, dan segala sesuatu yang mendengarnya melainkan itu semua akan menjadi saksi pada hari kiamat.” (HR. Bukhari 609)
4. Jawaban adzan yang ikhlas dan merupakan dorongan keyakinan dalam hati dapat mengantarkan anda menuju surga. Dari Umar bin Khatab Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda
اِذَا قَالَ الْمُؤَذِّنُ : اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ, فَقَالَ اَحَدُكُمُ: اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ, ثُمَّ قَالَ : اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ, قَالَ : اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ, ثُمَّ قَالَ : اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ, قَالَ : اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ, ثُمَّ قَالَ : حَيَّ عَلَى الصّلاَةِ, قَالَ : لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ, ثُمَّ قَالَ : حَيَّ عَلَى الْفَلاَ حِ, , قَالَ : لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ, , ثُمَّ قَالَ : اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ, قَالَ : اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ, ثُمَّ قَالَ : لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ, قَالَ : لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ مِنْ قَلْبِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ “
Artinya :
Ketika muadzin mengumandangkan, Allahu akbar… Allahu akbar, Lalu kalian menjawab : Allahu akbar … Allahu akbar; Kemudian muadzin mengumandangkan : Asyhadu ‘anlaa ilaaha illallaah…, Lalu kalian menjawab : Asyhadu ‘anlaa ilaaha illallaah…; dan seterusnya sampai akhir adzan dikumandangkan; Siapa yang mengucapkan itu dari dalam hatinya maka akan masuk surga. (HR. Muslim 385, Abu Daud 527, dst)
5. Jawaban adzan yang anda lakukan akan menghapus dosa dosa yang anda lakukan. Dari Sa’d bin Abi Waqqash Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ الْمُؤَذِّنَ : وَاَنَا اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَ اللهُ, وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ, وَاَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ, رَضِيتُ بِاللهِ رَبًا وَبِمُحَمَّدٍرَسُولاً, وَبِالاِ سْلامِ دِينًا, غُفِرَ لَهُ ذَ نْبُهُ.
Artinya :
Barangsiapa yang ketika mendengar adzan dia mengucapkan : Saya juga bersaksi bahwasannya tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tiada sekutu baginya, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Nya, aku ridha Allah sebagai Rabku, Muhammad sebagai Rasul, dan Islam sebagai agamaku. Siapa yang mengucapkan itu, maka dosa dosanya akan diampuni. (HR. Ahmad 1565, Muslim 386, dst)
6. Apabila anda menjawab seruan adzan, kemudian anda membaca shalawat meskipun hanya sekali, maka Allah akan memberi shalawat baginya 10 kali. Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَشْرًا بِهَا عَلَيْهِ اللهُ صَلَّى صَلاةً عَلَيَّ صَلَّى مَنْ نَّهُ فَاِ ,عَلَيَّ اصَلَّو ثُمَّ ,لُ يَقُو مَا امِثْلَ لُو فَقُو نَ ذَّ الْمُؤَ سَمِعْتُمْ اِذَا
Artinya :
Apabila kalian mendengar muadzin, jawablah adzannya. Kemudian bacalah shalawat untukku. Karena orang yang membaca shalawat untukku sekali maka Allah akan memberikan shalawat untuknya 10 kali. (HR. Muslim 384)
Makna shalawat Allah kepada makhluk Nya adalah merupakan suatu pujian yang diberikan Allah untuk makhluk tersebut dihadapan para malaikat Allah. (HR. Bukhari)
7. Berhak mendapat syafaat dari Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melalui permohonan wasilah. Dari Abdullah bin Amr bin Ash Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ثُمَّ سَلُوا اللهَ لِيَ الْوَسِيلَةَ, فَاِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِى الْجَنَّةِ, لاَ تَنْبَغِي اِلاَّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللهِ, وَاَرْخُو اَنْ اَكُونَ اَنَا هُوَ, فَمَنْ سَاَلَ لِي الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ
Artinya :
Setelah menjawab adzan, kemudian mintalah wasilah kepada Allah untukku. Wasilah adalah satu kedudukan di surga, yang tidak akan ditempati kecuali oleh salah seorang dari para hamba Allah. Dan saya berharap, saya lah yang mendudukinya. Siapa yang memohon kepada Allah wasilah untukku maka halal baginya syafaatku. (HR. Muslim 384)
Permohonan wasilah dilakukan setelah membaca doa sesudah adzan, berikut doa tersebut dipanjatkan:
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّ عْوَةِ التَّامَّةِ, وَالصَّلاَةِ القَائِمَةِ ات مُحَمَّدًا الوَسِيلَةَ وَالفَضِيلَةَ, وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ
Artinya :
Ya Allah! Saya memohon kepada Mu dengan perantara hak doa yang sempurna ini serta shalat yang ditegakkan ini, berilah wasilah (derajat di surga) dan keutamaan kepada Nabi Muhammad. Dan tunjuklah beliau sehingga bisa menempati maqam terpuji yang telah Engkau janjikan…
8. Mendapat syafaat dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam karena memohonkan maqam mahmud untuk beliau. Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhuma, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
اِلاَّ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَا عَةُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya :
Maka halal baginya syafaat di hari kiamat. (HR. Bukhari 614, Ahmad 14817, dst)
Jawaban Adzan dan Iqomah
Jika anda sedang dan telah mendengarkan suara adzan maupun iqamah, maka sunnah bagi anda untuk menjawab panggilan adzan dan iqamah tersebut. Jawaban dari panggilan tersebut sama dengan kalimat adzan yang maupun iqamah. Namun berbeda dengan jawaban pada kalimat : “Hayya ‘alash shalah” dan “Hayya ‘alal falah”, kalimat ini dijawab dengan:
لاَحَوْلَ وَلَا قُوَةَ اِلّاَ بِا للَهِ
Laa haula walaa quwwata illa billahi
Artinya :
“Tidak ada daya upaya dan tidak ada kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah”.
Sedangkan saat adzan subuh, ketika kita mendengar muadzdzin mengatakan kalimat berikut:
الصَّلَا ةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْ مِ
Ash shalaatu khairum minan naumi
Maka, anda harus menjawab dengan jawaban:
صَدَ قْتَ وَ بَرَرْ تَ وَاَ نَا عَلي ذ لِكَ مِنَ الشَا هِدِ يْنَ
Shadaqtawabararta wa anaa ‘alaa dzaalika minasy syaadiina
Artinya:
Benar dan baguslah ucapanmu itu dan akupun atas yang demikian termasuk orang orang yang menyaksikan.
Sedangkan untuk jawaban yang harus anda ucapkan usai mendengar iqamah adalah:
Setiap kalimat iqamah yang telah anda dengar, dijawab sama seperti kalimat yang diucapkan oleh muadzin, terutama kecuali pada kalimat: “Qad Qaamatish”, maka dijawab dengan kalimat:
اَقَا مَهَا اللهُ وَاَ دَ ا مَهَا وَجَعَلَنِيْ مِنْ صَا لِحِيْ اَهْلِهَا
Aqaamahallaahu wa adaamahaa waja’alanii min shaalihi ahlihaa
Semoga Allah mendirikan shalat itu dengan kekalnya, dan semoga Allah menjadikan aku ini, dari golongan orang yang sebaik baiknya ahli shalat.
Doa Setelah Mendengar Iqamat
Terdapat bacaan setelah adzan, maka ada pula bacaan setelah anda mendengarkan iqmat, berikut doa setelah mendengarkan iqamat adalah:
الّلهُمَّ رَ بَّ هذِ هِ الدَّ عْوَ ةِ التَا مَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَا ئِمَةِ صَلِ وَسَلِّمْ عَلي سَيِّدِ نَا مُحَمَّدٍ وَاتِهِ سُوْ لَهُ يَوْمَ الْقِيَا مَةِ
Bacaan Doa Setelah Mendengar Iqamat Latin
Berikut cara membaca doa setelah mendengar iqamat yang ditulis dalam bahasa latin, untuk mempermudah anda apabila anda mengalami kesulitan untuk membaca huruf arab:
Allahumma rabba hadzihid da’watit taammati wash shalaatil qaa –imati, shalli wasallim ‘alaa sayyidinaa muhammadin, wa aatihi su’lahu yaumal qiyaamati.
Arti Doa Setelah Mendengar Iqamat
Artinya :
“Ya Allah Tuhan yang memiliki panggilan yang sempurna, dan memiliki shalat yang ditegakkan, curahkan rahmat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad, dan berilah/ kabulkan segala permohonannya pada hari kiamat”
Nah, itulah beberapa informasi mengenai doa setelah adzan. Tentu sudah sepatutnya kita sebagai orang muslim mengamalkan doa-doa yang telah dijelaskan dan dijabarkan diatas. Dengan begitu, insyaallah hidup pun akan lebih tenang, damai, dan tentram.
Bacaan doa setelah adzan arab, bacaan doa setelah adzan latin, arti doa setelah adzan, keutamaan membaca doa setelah adzan, dll.
Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber.Terimakasih