Keanekaragaman Hayati – Sekilas apakah Anda pernah berpikir mengapa manusia meskipun sama nama memiliki karakter dan ciri khasnya masing-masing? Mungkin beberapa kali pernah terlintas pikiran tersebut. Sebenarnya simpel saja si, coba sesekali Anda bercermin di depan kaca kemudian bentuk rambut, wajah, dan anggota badan lainnya. Pastinya akan berbeda bukan dengan orang lain?
Kok bisa berbeda ya? Mengapa ada yang rambutnya lurus lembut, ikal, keriting dan ada juga yang mengembang. Perbedaan di antara Anda dengan yang lainnya ini dikenal dengan istilah keanekaragaman hayati.
Hal tersebut adalah keberagaman yang ada pada makhluk hidup sebagai dasar atau ciri yang dapat diketahui dengan observasi dan juga pengamatan. Lebih jelasnya Anda bisa membaca beberapa hal di bawah ini:
Contents
Pengertian Keanekaragaman Hayati
Berdasarkan pendapat dari Primak Et Al di tahun 1998 di dalam Kuswanda 2009 menjelaskan bahwasanya “keanekaragaman hayati adalah kekayaan atau bentuk kehidupan di bumi, baik tumbuhan, hewan, mikroorganisme, genetika yang dikandungnya, maupun ekosistem, serta proses-proses ekologi yang dibangun menjadi lingkungan hidup”.
Frasa dari hal tersebut sendiri acap kali dikenal dengan istilah biodiversitas. Biodiversitas biasanya bisa Anda temukan di lingkungan sekitar. Bahkan setiap makhluk hidup yang Anda temui juga termasuk diantaranya. Pasalnya mereka bisa menggambarkan adanya beberapa perbedaan yang ada pada satu makhluk hidup dengan lainnya. perbedaan ini akan saling menyeimbangkan.
Manfaat Keanekaragaman Hayati
Meskipun keanekaragaman hayati menggambarkan suatu perbedaan, nyata perbedaan yang ada justru memberikan manfaat cukup banyak bagi berlangsungnya kehidupan. Penasaran kira-kira apa saja yang bisa didapatkan dari perbedaan tersebut, di bawah ini beberapa ulasan lengkapnya:
Sumber Pangan
Adanya keanekaragaman yang ada di sekitar Anda ternyata menjadi sumber pangan atau makanan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Seperti yang sudah diketahui manusia membutuhkan sumber energi yang digunakan untuk aktivitas dan berasal dari makanan.
Meskipun begitu, manusia tidak dapat membuat atau memproduksi bahan makanannya sendiri. Makanan yang selama ini Anda konsumsi sebenarnya diperoleh dari makhluk hidup lainnya seperti hewan dan tumbuhan. Coba bayangkan jika hewan ataupun tumbuhan tidak ada akankah Anda tetap bisa mendapatkan nutrisi yang cukup? Tentu saja tidak bukan?
Sumber Sandang
Manfaat yang kedua keanekaragaman hayati yakni sebagai sumber sandang untuk manusia. Sandang atau yang dikenal dengan pakaian adalah kebutuhan dasar untuk manusia dan bisa dibuat dengan serat dari beberapa jenis hewan serta tumbuhan misalnya saja kapas, pohon pisang abaka, ulat sutera, bulu dari domba, biri-biri, rami, sisal, jute dan lainnya, beberapa contohnya adalah:
- Tanaman
Masyarakat dari suku Dani yang ada di Lembah Baliem Papua memakai tanaman labu air agar bisa membuat koteka untuk laki-laki serta wanita Papua. Mereka juga memakai tumbuhan wen dan kem agar bisa membuat pakaian.
- Hewan
Dengan berkembangnya teknologi yang ada seperti saat ini banyak olahan yang bisa dibuat misalkan saja kulit sapi jadi sepatu, kulit buaya jadi tas, kulit domba jadi jaket, ulat sutera jadi kain, bulu untuk aksesoris dan lainnya.
Sumber Papan
Adanya keanekaragaman di Indonesia ternyata juga bisa memberikan manfaat untuk masyarakat Indonesia dalam proses pembangunan tempat tinggal, utamanya bagi proses pembuatan rumah adat yang dilakukan oleh masyarakat tradisional Indonesia. Umumnya masyarakat akan memakai bambu untuk membangun rumah dan membuat jendela, bagian atap, serta tiang.
Beberapa contoh dari tumbuhan yang kerap dipakai dalam proses pembangunan rumah misalnya adalah pohon kelapa, pohon jati, pohon meranti, pohon nangka, kayu ulin, bambu, dan gebang. Sedangkan proses pembuatan atap dan dinding rumah dari keanekaragaman hayati tumbuhan adalah berikut.
- Jenis tumbuhan spesies palem-paleman misalnya trigillarium, nypa fructicans, oncosperma, dan oncosperma horridum biasanya akan dipakai untuk membuat rumah pada kawasan Kalimantan dan Sumatera.
- Tumbuhan alang-alang biasanya akan digunakan untuk membuat atap di pulau Bali, daerah Nusa Tenggara dan Pulau Timur lainnya.
Kebutuhan sekunder manusia tentunya sangat beragam dan salah satunya adalah kebutuhan untuk merasakan liburan dan juga refreshing. Adanya keanekaragaman hayati di Indonesia sendiri bisa Anda manfaatkan untuk sarana melepas penat karena lelah menjalani rutinitas padat sehari-hari. Ada banyak objek yang bisa memenuhi kebutuhan tersebut antara lain adalah gunung, danau, dan pantai.
Sumber untuk Membuat Obat-obatan
Keanekaragaman di Indonesia sepertinya memang cukup menguntungkan dengan adanya sekitar 30.000 spesies jenis tumbuhan. Dari jumlah tersebut sekitar 900 spesies dipakai sebagai tanaman obat sedangkan 250 spesies tanaman obat dipakai sebagai bahan dasar dalam industri obat herba lokal. Di bawah ini adalah tumbuhan dan hewan yang digunakan untuk membuat obat.
- Pohon Kina atau Cinchona calisaya dan cinchona officianlis kulitnya memiliki kandungan alkaloid kina atau quinine yang berfungsi untuk membantu menyembuhkan penyakit malaria
- Madu yang berasal dari lebah berfungsi untuk meningkatkan daya tahan dari tubuh manusia
- Buah mengkudu atau Morind citrifolia berfungsi untuk menurunkan tekanan dari darah tinggi
- Buah merah atau Pandanus conoideus berfungsi sebagai obat dari penyakit kanker, kolesterol dan juga diabetes.
- Ular, bagian dagingnya dan lemaknya digadang-gadang bisa mengobati berbagai penyakit kulit yakni gatal-gatal
Bahan Pembuatan Kosmetik
Salah satu manfaat yang cukup menguntungkan lainnya dari keanekaragaman hayati adalah sebagai bahan yang digunakan untuk membuat kosmetik. Beberapa perusahaan kosmetik yang ada di Indonesia bisa dengan mudah memperoleh bahan-bahan tersebut dan dijadikan kosmetik, misalnya:
- urang-aring, pandan, minyak kelapa, mangkohan, lidah buaya dapat digunakan sebagai pelumas maupun penghitam rambut
- bunga mawar, kayu cendana, kemuning, bunga melati, bunga kenanga dsb dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat wewangian.
Sebagai Aspek Kebudayaan
Keanekaragaman di Indonesia ini ternyata bisa menjadi keanekaragaman dari suku dan juga budayanya. Kira-kira ada sekitar 350 suku di Indonesia yang mana memiliki budaya, adat dan kepercayaan yang berbeda. Setiap ritual dari masing-masing suku yang ada di Indonesia juga menggunakan jenis hewan dan tumbuhan yang berbeda-beda sesuai dengan kepercayaan dan pedomannya.
Tingkatan Keanekaragaman Hayati
Biodiversitas atau keanekaragaman hayati pada dasarnya bisa terjadi pada tingkatan yang ada dalam sebuah kehidupan. Hal ini bisa saja dimulai dari organisme yang berada pada tingkat paling rendah hingga organisme di tingkat paling tinggi. Secara umum atau garis besar biodiversitas di bagi jadi tiga tingkatan. Di bawah ini adalah tingkatan tersebut:
Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman pada tingkat gen pada dasarnya menjadikan variasi di antara individu dalam satu spesies sama. Misalnya saja begini, perbedaan yang ada pada varietas tanaman padi. Anda tentunya juga sudah paham bukan jika ada banyak sekali jenis padi yang bisa ditemukan misalnya saja padi rojo lele, bulog, pandan wangi, IR, Kapuas, IPB 3 dan lainnya.
Tanaman lain juga memiliki keanekaragaman hayati yang sama. Misalnya saja pada tanaman buah mangga dengan biodiversitas gen yang mencolok, maka ada jenis mangga Mangifera indica atau yang dikenal dengan varietas harum manis, mangga bali, mangga gadung, dan juga mangga manalagi.
Bukan hanya tanaman manusia justru mengalami biodiversitas gen yang paling mencolok di antara makhluk hidup lainnya. Meskipun termasuk pada spesies Homo Sapiens, nyata bentuk manusia satu dengan lainnya tetap saja berbeda.
Biodiversitas biasanya ada karena terdapat variasi gen yang tentunya berbeda pada satu makhluk hidup satu dengan lainnya meskipun satu jenis. Gen sendiri merupakan materi yang ada di dalam kromosom pada makhluk hidup sebagai sistem pengendali bersifat organisme.
Gen ini menjadi penyebab adanya variasi yang tampak atau dikenal dengan fenotipe serta variasi tidak tampak atau genotipe. Susunan gen pada setiap makhluk hidup tentunya berbeda sebab gen pada dasarnya adalah hasil campuran antara gen betina dengan gen jantan pada saat berada di dalam proses perkawinan.
Keanekaragaman Spesies
Cukup berbeda dengan tingkat keanekaragaman hayati gen, selanjutnya ada keragaman pada tingkat individu atau spesies yang menjadi salah satu gambar adanya jumlah serta variasi dari organisme. Lalu mengapa bisa terjadi keanekaragaman pada individu ataupun spesies?
Bisa saja, sebab hal ini terjadi karena adanya pengaruh dari kandungan genetik dengan habitat makhluk hidup. Contoh seperti ini keanekaragaman individu atau spesies yang ada di Arecaceae atau palem-paleman. Jika dilihat sekilas memang beberapa tanaman dalam spesies ini sama.
Padahal semuanya individu atau jenis tanaman tersebut berbeda. Misalnya saja pohon aren dengan nama latin Arenga pinnata serta pohon Pinang latinnya Areca catechu. Keduanya memiliki tempat hidup atau habitat yang berbeda pohon aren tumbuh di daerah pegunungan dengan struktur daun yang berbeda.
Sedangkan pohon pinang bisa juga tumbuh di dataran rendah. Berdasarkan perbedaan tersebutlah tanaman memiliki ciri khusus pada setiap individu atau spesiesnya.
Keanekaragaman Ekosistem
Semua makhluk hidup pasti akan berinteraksi dengan lingkungannya. Baik itu dari faktor secara biotik atau antibiotik, Faktor biotik sendiri adalah bagian-bagian yang terdapat dalam ekosistem dan merupakan makhluk hidup seperti tumbuhan, manusia dan hewan.
Sedangkan faktor abiotik adalah bagian dari ekosistem yang tidak terdapat pada makhluk hidup seperti halnya iklim, tanah, cahaya, tingkat keasaman tanah, kandungan mineral yang ada di dalam tanah, dan ari. Semua makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya, baik itu faktor biotik maupun faktor abiotik.
Faktor biotik merupakan bagian-bagian dalam ekosistem yang merupakan makhluk-makhluk hidup misalnya tumbuhan, sedangkan faktor abiotik merupakan bagian dalam ekosistem yang tidak hidup misalnya iklim, cahaya, air, tanah, tingkat keasaman tanah, dan kandungan mineral dalam tanah.
Kedua faktor dari ekosistem sangatlah beragam, jadi tidak heran lagi jika ekosistem satu dengan yang lainnya tersusun dari faktor tersebut bisa memiliki perbedaan. Dibawah ini adalah jenis dari ekosistem dalam keanekaragaman hayati:
Ekosistem Lumut
Ekosistem lumut adalah ekosistem dengan mayoritas lingkungan yang ditumbuhi tumbuhan lumut. Umumnya ekosistem ini ada di kawasan dengan temperatur rendah, misalnya saja di puncak gunung, bukti dan daerah yang berdekatan dengan kutub. Hewan yang tinggal dan hidup pada ekosistem ini biasanya adalah hewan dengan bulu tebal dan sangat toleran dengan suhu dingin.
Ekosistem Hutan dengan Daun Jarum
Ekosistem hutan dengan daun berbentuk jarum ini biasanya berada pada daerah sub tropis. Ekosistem yang ada biasanya tumbuh di dalam suhu yang tergolong rendah.
Ekosistem Hutan dari Hujan Tropis
Seperti halnya dengan namanya ekosistem ini tentu berada di kawasan daerah tropis yang mana ditunjukkan dengan ciri khas utama berupa tumbuhan yang bentuknya beraneka ragam.
Ekosistem ini umumnya mempunyai keanekaragaman hayati yang paling besar. Indonesia misalnya, kawasan ini memiliki ekosistem jenis hutan hujan tropis dan dikenal sebagai salah satu negara megabiodiversity sebab memiliki banyak hampir jutaan spesies makhluk hidup.
Ekosistem Padang Rumput
Ekosistem padang rumput didominasi rerumputan dan biasanya ada pada daerah yang mempunyai iklim tergolong cukup kering. Ekosistem ini bisa ditemukan dengan mudah pada kawasan hutan-hutan yang ada di Afrika.
Ekosistem Padang Pasir
Ekosistem Pantai
Sebelumnya penjelasan mengenai ekosistem yang ada di kawasan darat saja. Nah kali ini juga ada kawasan pantai atau berdekatan dengan laut yang mana didominasi oleh hewan laut yang bisa hidup di laut sekaligus di darat seperti kepiting. Selain itu juga ada hewan darat lainnya seperti burung pantai dan aneka jenis serangga.
Contoh Keanekaragaman Hayati
Contoh dari keanekaragaman hayati bisa dilihat dari tingkat jenis yang aman dapat Anda temukan pada berbagai organisme dalam satu famili atau keluarga. Kadang kala memang sulit untuk membedakan diantara satu dengan lainnya dalam satu keluarga sebab ciri fisik yang dimiliki hampir sama. berikut ini beberapa contoh tersebut:
Keluarga Felidae
Apabila Anda pernah pergi ke suatu kebun binatang pasti akan melihat banyak hewan seperti harimau, singa, atau mungkin juga citah dan kucing. Apakah Anda tahu hewan tersebut meskipun berbeda ternyata termasuk pada satu keluarga atau family, yaitu Felideae atau dikenal dengan kucing-kucingan. Jika dilihat sekilas masing-masing hewan memiliki bentuk tubuh berbeda, namun fisiologisnya memiliki banyak kesamaan.
Keluarga Terong atau Solanaceae
Solanaceae atau yang dikenal dengan keluarga terong-terongan ternyata juga mempunyai keragaman hayati pada tingkat spesies. Perbedaan ini termasuk cukup menarik untuk dilakukan pengamatan. Tanaman cabai, terong, lenca, tomat, melon, semangka, dan tanaman lainnya mempunyai buah yang bentuk maupun rasanya saling berbeda. Bukan sekadar itu, bentuk dari tanaman secara morfologis pun berbeda.
Keluarga Jahe-jahean atau Zingiberaceae
Famili Zingiberaceae mempunyai keanekaragaman hayati tergolong cukup banyak. Anda pun dapat menemukan berbagai jenis tanaman yang masuk ke dalam keluarga satu dan mereka saling berbeda satu dengan lainnya misalnya:
- Tanaman Bengle atau Zingiber cassumunar Roxb
- Tanaman Bengle hantu atau Zingiber ottensi Val
- Tanaman Gandasuli atau Hedychium coronarium koen.
- Tanaman Jahe atau Zingiber officinalis Rosc
- Tanaman Kencur atau Kaemferia galangal L
- Tanaman Kunyit atau Curcuma democtica Val
- Tanaman Lempuyang atau Zingiber aromaticum Val
- Tanaman Lempuyang gajah atau Zingiber zerumbet (L.) J.E. Smith
- Tanaman Lengkuas atau Curcuma demostica Val
- Tanaman Lengkuas malaka atau Alpinia malaccensis Rosc
- Tanaman Pacing atau Costus specious (Koen.) J.E. Smith
- Tanaman Parahulu atau Amomum aculeatum Roxb
- Tanaman Temu giring atau Curcuma heyneane Val. & V. Zijp
- Tanaman Temu hitam atau Curcuma aeruginosa Roxb
- Tanaman Temu kunci atau Boesenbergia pandurata Schlecht
- Tanaman Temu lawak atau Curcuma xanthorriza Roxb
- Tanaman Temu putih atau Kaempferia rotunda L
- Tanaman Temu putri atau Curcuma petiole Roxb
- Tanaman Temung atau Clausena excavate Burm.f.
Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Upaya pelestarian sebenarnya bisa dilakukan dengan beberapa cara. Namun ada dua metode yang kerap digunakan yakni metode insitu dan metode eksitu. Seperti apa metode tersebut? Langsung saja simak ulasannya di bawah ini:
Metode Insitu
Insitu merupakan sebuah upaya pelestarian dari keanekaragaman hayati, yang mana langsung dilakukan pada alam tempat dari flora dan fauna itu berada. Metode ini, memberikan perlindungan pada kawasan yang dianggap mempunyai ekosistem unik atau flora dan fauna yang ada terancam punah.
Biasanya dilakukan dengan pembuatan suaka marga satwa, cagar alam, hutan suaka alam dan taman nasional. Berikut penjelasan dari masing-masing.
- Suaka marga satwa merupakan sebuah upaya perlindungan terhadap ekosistem yang dinilai mempunyai keunikan. Keunikan tersebut berisi berbagai jenis flora serta fauna yang wajib untuk dilindungi.
- Taman nasional merupakan sebidang tanah yang memperoleh perlindungan mutlak pemerintah. Tanah ini biasanya isinya adalah ekosistem- ekosistem terlindungi.
- Cagar alam merupakan keadaan alam yang memiliki sifat khas berasal dari flora maupun fauna di dalamnya. Cagar alam juga mempunyai ekosistem yang wajib untuk dilindungi.
- Hutan suaka alam merupakan hutan yang mempunyai ekosistem terlindungi di dalamnya. Hutan suaka alam pun biasa dikenal dengan nama hutan lindung.
Metode Eksitu
Metode eksitu merupakan metode pelestarian dari keanekaragaman hayati yang dilakukan menggunakan cara pengambilan fauna serta flora dari wilayah aslinya. Tujuannya adalah konservasi, perlindungan, dan juga pengembang biakan.
Metode ini pun dilakukan ketika ekosistem dari tempat flora dan fauna tersebut tinggal sudah hancur total maupun rusak, sehingga membutuhkan waktu agar dapat tinggali kembali. Metode eksitu juga upaya konservasi menggunakan cara koleksi spesies langka, sehingga masa hidup dari hewan atau tumbuhan tersebut bisa lebih lama.
Dalam metode eksitu, ada beberapa cara, yaitu menggunakan kebun binatang, taman safari, serta taman hutan raya.
Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Indonesia adalah termasuk dari tiga negara yang mempunyai keanekaragaman hayati tinggi. Dua negara lain yaitu Brazil dan Zaire. Akan tetapi jika dibandingkan Brazil dan Zaire, Indonesia mempunyai keunikan tersendiri.
Keunikan yang ada adalah mempunyai tingkat keanekaragaman hayati tinggi, Indonesia mempunyai areal tipe indo-malaya luas dan tipe oriental Australia, serta peralihannya. Selain itu, Indonesia memiliki banyak hewan serta tumbuhan langka dan spesies endemik.
Kini Anda tidak perlu merasa bingung mengapa satu dengan yang lainnya bisa berbeda. Ya bisa saja sebab semuanya adalah pembeda yang akan menimbulkan keanekaragaman hayati. Bahkan Indonesia juga termasuk negara yang memiliki keanekaragaman cukup tinggi.