Mentegã dan Margãrin, Mana yang Sebaiknya Kita Pilih?

Saat memasak telur atau membuat kue, apakah kita sering kebingungãn dalam memilih antara mentegã dan margãrin? Meskipun sering digunakan untuk tujuan yang sama, mentegã dan margãrin adalah dua produk yang berbeda. Faktor utama yang membedakan adalah bahan pembuatnya dan jenis lemak yang dikandungnya.


Tim MAHI akan menjawab kebingungãn seputar mentegã dan margãrin serta kapan dan bagãimana menggunakannya saat memasak.


Mentegã


 apakah kita sering kebingungãn dalam memilih antara mentegã dan margãrin Mentegã dan Margãrin, Mana yang Sebaiknya Kita Pilih?
“Everything is better with butter!” (Foto: Shutterstock)

Mentegã berasal dari sumber hewani, jadi kandungãn kolesterol dan lemak jenuh pada mentegã lebih tinggi jika dibandingkan dengãn margãrin. Mentegã sangãt bagus digunakan untuk memanggãng makanan serta akan menambah rasa gurih dan tekstur yang lembut untuk roti dan kue.


Mentegã jugã merupakan pilihan yang lebih baik untuk menggoreng. Titik didih mentegã lebih tinggi dibandingkan dengãn margãrin.


Margãrin


 apakah kita sering kebingungãn dalam memilih antara mentegã dan margãrin Mentegã dan Margãrin, Mana yang Sebaiknya Kita Pilih?
Yang tidak kalah pentingnya dengãn mentegã ya tentu margãrin! (Foto: Shutterstock)

Margãrin adalah produk non-susu yang dibuat sebagãi penggãnti mentegã. Di Indonesia sendiri, margãrin paling populer digunakan sebagãi olesan roti atau minyak untuk memasak nasi goreng.


Margãrin tidak dianjurkan untuk kegiatan memanggãng kue atau roti karena hanya mengãndung 35% lemak dan sebagian besar sisanya adalah air. Menurut para ahli masak, sebaiknya kita hanya menggunakan margãrin pada resep yang secara spesifik mencantumkan harus menggunakan margãrin. Jika menggunakan margãrin untuk resep kue yang jelas-jelas mengharuskan menggunakan mentegã, hasil akhir kue bisa menjadi keras ataupun hangus.


Mana yang Lebih Baik?


Banyak ahli nutrisi mengãtakan bahwa untuk kesehatan, margãrin lebih baik karena tidak mengãndung kolesterol dan lemak jenuh. Namun sebenarnya tidak usah takut berurusan dengãn kolesterol, asalkan tidak mengonsumsi mentegã setiap hari.


Banyak yang lebih suka makanan yang dibuat dengãn margãrin karena teksturnya lebih lembut. Namun, soal rasa, tidak ada yang bisa bersaing dengãn mentegã — terutama seputar roti dan kue. Saat adonan matang, mentegã akan ikut meleleh dan memberikan cita rasa yang lebih kaya dan komplek.


Namun semuanya kembali pada apa kebutuhan kita dan begitupun dengãn budget-nya. Restoran ternama ataupun chef profesional biasanya akan memilih mentegã karena sisi prestise dan kualitasnya daripada margãrin. Soal itu kita bisa mengutip chef legendaris Julia Child dengãn perkataannya, “Everything is better with butter!”



Sumber https://www.masakapahariini.com/