Sejarah Bulu Tangkis – Anda punya hobi bulu tangkis? Ya, bulu tangkis menjadi salah satu jenis olahraga yang sangat dinikmati oleh banyak orang. Selain menyenangkan, memainkan bulu tangkis juga menyehatkan dan melatih otot tangan. permainan ini akan sangat asyik dimainkan jika dimainkan dengan lawan.
Biasanya permainan ini dilaksanakan di lapangan bulu tangkis. Namun, banyak anak-anak Indonesia yang memainkan permainan ini di tanah yang lapang. Saat musim permainan bulu tangkis, jalanan akan dipenuhi dengan anak-anak yang bermain. Gedung olahraga juga akan dipenuhi para pemain yang sibuk berlatih.
Hal ini menunjukkan bahwa bulu tangkis di Indonesia sangat diminati oleh berbagai macam kalangan baik muda maupun tua. Di Indonesia sendiri, bulu tangkis menjadi salah satu cabang olahraga yang paling banyak disukai oleh masyarakat. Hal ini juga yang membuat olahraga ini menjadi salah satu olahraga andalan di kancah dunia.
Tidak sedikit pula atlet bulu tangkis Indonesia yang berhasil mendapatkan medali dan kemenangan. Ini karena, Indonesia memiliki sejarah bulu tangkis yang panjang. Misalnya saja seperti Rudi Hartono yang berhasil membawa pulang kejuaraan All England sampai delapan kali.
Bahkan kejayaan atlet Indonesia lain yang bernama Nio Hap Liang juga belum bisa ditaklukkan oleh atlet bulu tangkis dari negara manapun.
Tidak hanya itu, beberapa atlet bulu tangkis indonesia lainnya yang terkenal seperti Susi Susanti, Taufik Hidayat, Alan Budi kusuma, dan yang baru-baru ini ikut mengharumkan nama Indonesia dalam kancah Asian Games 2018 adalah Jonathan Christine.
Lantas, sebenarnya sejak kapan cabang olahraga bulu yang mulai ada di Indonesia? Selain itu, bagaimana perkembangan dari olahraga ini secara umum. Untuk Anda yang ingin mengetahui lebih detail nya, yuk langsung saja simak selengkapnya di bawah ini.
Contents
Awal Mula Munculnya Permainan Bulu Tangkis
Dalam sejarah bulu tangkis terdapat dua pendapat yang mengemukakan asal usul dari permainan ini. pendapat pertama berasal dari Mesir Kuno yang mana kabarnya permainan ini sudah ada di negara tersebut sejak kurang dari 2000 tahun yang lalu.
Sedangkan pendapat yang kedua mengatakan bahwa jenis olahraga ini berasal dari Tiongkok. Adapun nama olahraga ini adalah Jianzi di negara tersebut. Namun, di masa lalu olahraga Jianzi ini hanya menggunakan kok tanpa adanya raket.
Sedangkan peraturan permainannya sendiri sama seperti aturan permainan bulu tangkis pada umumnya. Dimana para pemain harus menjaga kok agar tidak jatuh di tempat yang tidak semestinya.
Sejarah bulu tangkis di Dunia
Pada zaman pertengahan tepatnya di Inggris sudah memiliki sebuah permainan tradisional yang sering dimainkan oleh anak-anak yang ada di sana. Nama dari permainan ini adalah “Battledore and Shuttlecock”. Adapun cara memainkan permainan ini adalah dengan menggunakan tongkat dan kok.
Para pemain harus menjaga kok agar tetap berada di udara supaya tidak jatuh ke tanah maupun lantai. Adapun cara memainkannya adalah dengan cara dipukul selama mungkin. Adapun permainan bulu tangkis sendiri mulai benar-benar dimainkan oleh masyarakat di dunia sejak abad ke 17.
Dalam bahasa inggris nama permainan ini adalah badminton yang berasal dari nama salah satu istana di Inggris yaitu badminton House. Pada awalnya, keluarga dari Duke of Beafourt yang merupakan pemilik dari istana Badminton House ini mengadakan sebuah perlombaan bulu tangkis di istananya.
Hal ini bermula dari permainan “Battledore and Shuttlecock” yang dilaksanakan di Inggris oleh anak-anak. Hanya saja, dalam permainan ini pihak istana melakukan improvisasi dalam permainan ini dimana ia meletakkan tali di tengah-tengah area permainan.
Nah, penambahan tali inilah yang menjadi cikal bakal permainan bulu tangkis mulai terkenal. Hingga di akhir tahun 1850-an, permainan “Battledore and Shuttlecock” ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada tahun 1960 melalui pamflet buatan Issax Spraat nama permainan ini diubah menjadi badminton Battledore a New game. Dari sinilah permainan badminton berasal.
Sejarah Bulu Tangkis di Indonesia
Di Indonesia sejarah bulu tangkis diawali pada tahun 1930-an. Pada masa itu, cabang olahraga ini berada di bawah perkumpulan Ikatan Sport Indonesia (ISI). Namun, bulu yakni di Indonesia semat dilupakan karena pada saat ini sedang berada pada masa perang. Namun, semenjak Indonesia merdeka, bulu tangkis mulai hidup kembali tepatnya di tahun 1947.
Perkembangan dari permainan ini begitu terlihat di tahun 1948 karena adanya kampanye yang dilakukan oleh Presiden Soekarno. pada saat itu jenis kampanye yang diserukan adalah “National Building” atau gerakan dalam membangun bangsa yang benar-benar digalakkan.
Pada masa itu, bulu tangkis diperkenalkan sebagai salah satu cang olahraga saat itu. Bahkan Presiden Soekarno juga berjanji bahwa cabang olahraga ini akan sukses berprestasi pada kancah internasional. Melalui Keppres No. 263/1953, Presiden Soekarno merencanakan Indonesia akan berada di posisi 10 besar di dunia.
Hal ini ternyata tak main-main, harapan dari Presiden Soekarno ini ternyata dapat diwujudkan di tahun 1958. Pada saat itu, Indonesia berhasil dan sukses menjuarai Thomas Cup yang dilaksanakan di Singapura.
Hal ini tentunya menjawab tantangan-tantangan dari negara lain yang menganggap bahwa Indonesia hanyalah tim yang lemah. prestasi ini akhirnya dapat membanggakan dan juga diikuti oleh penerus-penerusnya hingga sampai saat ini.
Induk Organisasi Bulu Tangkis
Bulu tangkis adalah salah satu cabang olahraga bergengsi yang ada di dunia. Tidak heran jika banyak negara yang mempunyai organisasi untuk mengembangkan bulu tangkis. Berikut ini adalah beberapa induk bulu tangkis yang ada di dunia maupun Indonesia.
Organisasi Bulu Tangkis Dunia
Sejarah berkembangnya bulu tangkis modern tentunya tidak lepas dari salah satu organisasi bulu tangkis internasional yakni IBF. IBF sendiri merupakan singkatan dari International badminton Federation yang sudah berdiri sejak tahun 1934.
Pada saat itu, ada 9 negara yang bergabung dan menjadi pelopor dari organisasi ini. adapun negara-negara tersebut adalah Inggris, Skotlandia, irlandia, Wales, Belanda, Denmark, kanada, Perancis dan Selandia Baru.
Organisasi ini terus mengalami perkembangan yang sangat pesat bahkan dalam kejuaraan yang bergengsi. Tidak sampai di situ saja, anggota dari organisasi ini juga terus bertambah seiring berjalannya waktu hingga berjumlah 186 negara.
Adapun IBF sendiri memiliki 5 tingkatan kepengurusan yang diawali dengan Executive Board, BWF Council, BWG Commiteesm BWF Commissions dan juga Management Team.
Organisasi Bulu Tangkis di Indonesia
Sedangkan organisasi bulu tangkis di Indonesia yang pertama kali berdiri yakni PORI (persatuan Olahraga Republik Indonesia) yang didirikan pada tanggal 20 Januari 1947. Di tahun 1951 organisasi ini berubah namanya menjadi PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia).
PBSI adalah salah satu kepengurusan organisasi bulu tangkis yang berada di tingkat pusat. Kemudian di bawah nya lagi ada dua buah kepengurusan yakni Pengda (pengurus Daerah) yang menjadi kepengurusan tingkat provinsi.
Sedangkan kepengurusan kedua adalah Pengcap (pengurus cabang) yang berada di wilayah kabupaten atau kota. PBSI sudah menjadi anggota dari IBF yang merupakan organisasi bulu tangkis tingkat dunia.
Peraturan Bulu Tangkis dan Perhitungan Poin Pertandingan
Sama seperti sejarah bulu tangkis, peraturan dalam olahraga ini juga terus mengalami perkembangan. Perkembangan yang paling mencolok terletak pada bagian perhitungan poin. Dalam cabang olahraga ini pernah mengalami beberapa perubahan peraturan perhitungan poin lho.
Apa saja perubahan tersebut? Langsung saja simak selengkapnya di bawah ini.
Peraturan Sistem Klasik
Peraturan perhitungan ini berlaku sejak awal didirikannya hingga tahun 2002, namun peraturan ini diubah dengan sistem 5×7 poin. Untuk partai putra tunggal dan seluruh ganda baik itu putra, putri maupun campuran, setia set akan terdiri atas 15 poin. Sedangkan untuk tunggal putri satu set hanya mencapai 11 poin saja.
Peraturan Sistem 5×7 Poin
Peraturan yang satu ini hanya memiliki waktu yang singkat yakni hingga bulan Agustus 2002 saja. sistem yang digunakan dalam peraturan ini adalah pindah pola untuk mendapatkan poin. Jadi para pemain harus melakukan servis untuk mendapatkan poin.
Sedangkan pada sistem klasik, poin yang didapat tanpa harus bergantung pada siapa yang melakukan servis. Pada sistem ini satu set hanya terdiri atas 7 poin saja. namun, para permainan harus memenangkan setidaknya 3 set sebelum dikatakan sebagai pemenang.
Jika para pemain mampu mendapatkan poin set yang sama, maka permainan ini akan dilaksanakan hingga 5 set.
Peraturan Sistem Klasik yang Dimodifikasi
Peraturan ini mulai berlaku sejak bulan Agustus 2002 dimana peraturannya diubah dengan kembali ke peraturan klasik namun sudah dimodifikasi. Dalam peraturan ini satu set akan terdiri atas 15 poin yang mana untuk putra tunggal dan seluruh ganda.
Sedangkan untuk putri tunggal hanya membutuhkan 11 poin saja untuk memenangkan 1 setnya. Dalam permainan ini, salam satu set terdiri akan 21 poin. Sedangkan untuk pemain yang dikatakan menang harus memenangkan dua set. Jika para pemain sama-sama memenuhi set hingga kedudukannya 1-1, maka permainan akan dilanjutkan pada 3 set.
Nah, pada saat ini peraturan poin yang digunakan dalam permainan bulu tangkis menggunakan peraturan yang ketiga yakni peraturan sistem klasik yang sudah dimodifikasi. Dengan adanya peraturan tersebut ternyata Indonesia dapat membuktikan kemampuan bulu tangkisnya di kancah internasional.
Sehingga, saat ini bulu tangkis Indonesia sudah tidak dipandang sebelah mata lagi. seperti itulah kiranya sejarah bulu tangkis yang bisa dibagikan kepada Anda. Semoga dengan adanya informasi ini membuat Anda semakin bangga akan cabang olahraga bulu tangkis.
Dengan adanya informasi ini juga diharapkan mampu mencetak semakin banyak atlet bulu tangkis yang mengharumkan nama bangsa ini di kancah Internasional. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kita semua.