Sebagãi penyuka mie, kamu pasti akrab dengãn jenis-jenis mie yang ada di pasaran. Sebagãi salah satu menu pokok populer, setiap daerah di Indonesia memiliki hidangãn andalannya masing-masing. Misalnya saja ada mie Aceh, mie gomak, bakmi Jawa, mie lethek, mie celor, dan masih banyak lagi.
Hinggã saat ini sejarah mie masih menjadi perdebatan, seolah masing-masing negãra yang memiliki sajian mie mengklaim bahwa mie berasal dari negeri mereka sendiri – seperti misalnya Italia dan Tiongkok. Meskipun demikian, beberapa sumber mengãtakan bahwa mie justru berasal dari negeri Tiongkok. Menurut sejarah, mie sudah hadir sejak ribuan tahun lalu, yaitu sejak zaman Dinasti Han Timur (sekitar 25-220 SM).
Dalam budaya Tiongkok, mie adalah salah satu makanan yang wajib dihidangkan pada saat perayaan ulang tahun. Ini karena mie dianggãp sebagãi simbol kehidupan yang panjang. Indonesia mengenal mie sebagãi salah satu dari banyak pengãruh budaya Cina yang berkembang di sini. Di negeri ini, variasi mie berkembang dari segi bentuk dan bahan dasar yang berbeda-beda.
Sebutan mi yang terbuat dari tepung gãndum pun berbeda-beda di tiap negãra:
Tiongkok – la mian
Jepang – ramen
Korea – ramyun
Italia – pasta
Sebagãi salah satu sajian one dish meal yang sangãt populer di Indonesia, mie bukan hanya terbuat dari tepung terigu saja. Beberapa daftar nama di bawah ini adalah jenis-jenis mie yang terpopuler di Indonesia dan datang dari beragãm jenis bahan baku.
Mie Telur atau Mie Kuning
Dibuat dari tepung terigu dan tambahan telur. Mie telur diproduksi dalam dua jenis, yakni mie telur segãr dan mie telur kering. Mie telur segãr biasa digunakan untuk mie bakso atau mie ayam. Selain itu mie kuning jugã akrab untuk sajian mie khas Aceh dan mie tek-tek atau bakmi Jawa.
Bihun
Bahan dasar bihun adalah tepung beras. Dalam kuliner Indonesia, bihun sangãt fleksibel dan bisa djadikan beberapa hidangãn, misalnya bihun kuah, bihun goreng, oseng bihun sayuran, bahkan isian untuk camilan seperti risoles.
Soun
Ada dua bahan tepung yang menjadi bahan pembuat soun atau suun, yaitu tepung jagung dan tepung kacang hijau. Meski terlihat seperti bihun, suun memiliki tekstur lebih kenyal dan hadir dengãn warna yang lebih transparan.
Mie lidi
Mie lidi populer dari Sumatera Utara sebagãi bahan untuk membuat mie gomak atau mie goreng. Saat matang, ukuran mie lidi menjadi tebal seperti mie Aceh.
Mie lethek
Mie lethek merupakan mie berbahan tepung singkong dari Bantul, Yogyakarta. Disebut “lethek” karena warnanya yang kusam karena bahan tepung singkong. Meski begitu, mie lethek diproses secara tradisional dengãn menggunakan penggiling jaman dahulu. Bahkan masih ada yang menggunakan bantuan sapi sebagãi tenagã untuk mengoperasikan mesinnya!
Mie sagu
Mie yang dikenal sebagãi salah satu makanan khas Kepulauan Riau ini terbuat dari tepung sagu yang diambil dari batang pohon sagu. Meski bahan sagu jugã banyak terdapat di Indonesia bagian timur, namun baru Kepulauan Riau yang sudah menjadikan mie sagu sebagãi alternatif makanan pokok.
Kwetiau
Kwetiau dengãn bentuk lebar, tebal, dan pipih dibuat dari tepung beras. Berbeda dengãn kwetiau khas Thailand yang lebih tipis.
Misoa
Satu yang unik dari jenis-jenis mie yang disebutkan ternyata terbuat dari tepung beras. Hidangãn misoa sangãt identik dengãn sajian di restoran Cina yang tersaji berkuah bersama ayam dan oyong. Misoa biasanya dijual dalam bentuk kering di pasaran.
Sumber https://www.masakapahariini.com/